Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Kotoran Sapi untuk Cegah Covid-19 di India, Ini Peringatan Para Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Reuters/Amit Dave
Para dokter di India memperingatkan agar masyarakatnya tidak menutupi tubuh dengan kotoran dan air seni sapi, dengan keyakinan bahwa hal itu akan menangkal COVID-19, dengan mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk keefektifannya dan berisiko menyebarkan penyakit lain.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pejabat kesehatan dan para ahli di India telah memperingatkan masyarakat di negara itu yang menggunakan kotoran sapi untuk menangkal virus corona penyebab Covid-19.

Menurut para ahli, belum ada bukti ilmiah soal efektivitas kotoran sapi menyembuhkan Covid-19, bahkan berpotensi menyebarkan penyakit lain. 

Dilansir dari Reuters, Rabu (12/5/2021), di negara bagian Gujarat di India barat, warga seminggu sekali pergi ke penampungan sapi untuk melumuri tubuhnya dengan kotoran dan kencing sapi.

Baca juga: Update Corona Global: India Hadapi Masalah Limbah Medis | Taiwan Naikkan Kewaspadaan ke Level 3

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka percaya bahwa melumuri badan dengan kotoran sapi dapat melindungi tubuh dari penularan virus corona dan menyembuhkan mereka yang sudah terinfeksi Covid-19.

Kotoran sapi dipercaya sebagai antiseptik

Dalam agama Hindu, sapi merupakan simbol suci. Selama berabad-abad, umat Hindu telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah mereka dan untuk ritual doa.

Menurut mereka, kotoran sapi dipercaya memiliki khasiat sebagai terapeutik dan antiseptik.

"Kami melihat, bahkan dokter datang ke sini. Keyakinan warga adalah bahwa terapi ini meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," ujar Manajer Asosiasi di sebuah perusahaan farmasi di India, Gautam Manial Borisa.

Gautam mengatakan, metode pengolesan kotoran sapi di sekujur tubuh membantunya sembuh dari Covid-19 yang dideritanya pada 2020.

Sejak itu, ia menjadi anggota tetap Shree Swaminarayan Gurukul Vishwavidya Pratishthanam, sebuah sekolah yang dijalankan oleh biksu Hindu yang terletak tepat di seberang jalan dari markas besar Zydus Cadila (CADI.NS) India, yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 mandiri.

Saat para peserta menunggu kotoran dan campuran urin sapi di tubuh mereka mengering, mereka memeluk atau menghormati sapi di tempat penampungan, dan berlatih yoga untuk meningkatkan tingkat energi.

Setelah selesai digunakan, wadah untuk menampung kotoran dan air kencing sapi dicuci dengan susu atau buttermilk.

Produk dari sapi yang dikonsumsi warga India

Dikutip dari Independent, Rabu (12/5/2021), sebuah pusat isolasi Covid-19 di Desa Gujarat menggunakan produk sapi untuk perawatan Covid-19. 

Menurut laporan Deccan Herald, unit tersebut dijalankan di tempat penampungan sapi yang memiliki lebih dari 5.000 sapi yang dikelola oleh kepercayaan Rajaram Gaushala Ashram di Desa Tetoda, India.

Pusat Isolasi Covid Ayurveda Vedalakshana Panchagavya merawat pasien Covid-19 dengan obat-obatan yang terbuat dari air seni sapi, kotoran, susu, ghee (mentega), dan dadih.

Namun, perawatan dengan produk sapi adalah tindakan opsional bagi pasien yang juga dirawat oleh dokter dan perawat untuk pengobatan konvensional.

Peringatan para ahli

Para dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif untuk Covid-19.

Cara ini dinilai bisa menimbulkan salah persepsi soal rasa aman dan membuat persoalan kesehatan menjadi semakin rumit. 

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, hal itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," ujar Presiden Nasional di Indian Medical Association, Dr JA Jayalal.

"Ada juga risiko kesehatan yang terlibat dalam mengoleksi atau mengonsumsi produk ini, seperti penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia," lanjut dia.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkaitan pada penyebaran virus karena melibatkan orang yang berkumpul.

Pengelola salah satu penampungan sapi di Ahmedabad, Madhucharan Das, mengatakan, ia bertanggung jawab atas penampungan sapi di daerah tersebut.

Das menyebutkan, mereka telah membatasi jumlah peserta yang melakukan pelumuran tubuh dengan kotoran sapi, agar tidak terjadi kerumunan.

Kasus virus corona di India mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Kasus di negara itu telah lebih dari 24 juta kasus, dan lebih dari 200.000 orang meninggal dunia karena Covid-19.  

Para ahli menyebutkan, jumlah sebenarnya bisa 5 hingga 10 kali lebih tinggi, dan warga di seluruh negeri berjuang untuk menemukan fasilitas perawatan seperti tempat tidur rumah sakit, oksigen, atau obat-obatan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi