Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Penghentian Sementara Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

Baca di App
Lihat Foto
RYIADHY/INFOPUBLIK/KEMKOMINFO
Petugas membawa kontainer berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/5/2021). Sebanyak 1,3 juta vaksin Covid-19 AstraZeneca tiba di Indonesia melalui jalur multilateral yakni melalui skema Covax facility dan selanjutnya akan diproses di Bio Farma, Kota Bandung.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch (kumpulan produksi) CTMAV547.

Penghentian sementara ini hanya berlaku bagi batch tersebut. Distribusi dan vaksinasi AstraZeneca dari batch lainnya terus dilanjutkan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

"Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoaks yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," kata Nadia, dalam keterangan yang dimuat di laman Kemenkes, Minggu (16/5/2021).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Kandungan Vaksin AstraZeneca yang Berbahaya dan Diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, apa alasan batch CTMAV547 dihentikan sementara?

Sedang diinvestigasi dan diuji

Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 dihentikan sementara karena menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM.

Investigasi dan pengujian ini memerlukan waktu sekitar 1 hingga 2 minggu.

BPOM melakukan pengujian untuk melihat toksisitas dan sterilitas sebagai upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini," kata Nadia. 

Penghentian sementara ini berkaitan dengan adanya laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius.

KIPI serius ini diduga ada hubungannya dengan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Oleh sebab itu, Komnas KIPI merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap batch tersebut.

Sementara ini, belum ada data yang cukup untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

Baca juga: Denmark Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Secara Total

Distribusi vaksin

Sebelumnya, vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Dari batch ini, pemerintah telah menerima 448.480 dosis, yang merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang akan diterima secara bertahap.

Sejauh ini, batch CTMAV547 sebagian sudah disuntikkan untuk anggota Tentara Negra Indonesia (TNI).

Sebagian lainnya, didistribusikan ke wilayah DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Menurut data dari Komnas KIPI, belum ada kejadian orang yang meninggal dunia karena vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejauh ini.

Jika sebelumnya ada beberapa kasus kematian setelah vaksinasi Covid-19, penyebabnya bukan karena vaksin yang telah disuntikan. Penyebabnya lebih karena faktor lain.

Oleh karena itu, batch lain dari vaksin AstraZeneca tetap terus didistribusikan, mengingat besarnya manfaat vaksinasi sebagai salah satu bentuk penanganan dari pandemi Covid-19.

"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar," ujar Nadia.

Baca juga: [HOAKS] Pejabat Denmark Meninggal saat Umumkan Penghentian Vaksin AstraZeneca

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 17 Negara yang Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi