KOMPAS.com - Merespons ekalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, khususnya Jalur Gaza dan Yerusalem, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan, Indonesia secara konsisten mendukung pemenuhan hak warga Palestina.
Indonesia telah menempuh jalur diplomasi untuk meredakan kekerasan yang telah mengakibatkan hilangnya ratusan nyawa warga sipil Palestina, terumasuk anak-anak dan perempuan.
Seperti diberitakan, korban jiwa terus berjatuhan akibat serangan udara yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Belum Ambil Tindakan Terkait Konflik Palestina-Israel
Melansir Al Jazeera, sedikitnya 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan, terbunuh di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, lebih dari 1.200 orang juga dilaporkan terluka.
Upaya diplomasi Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan Menlu dari negara-negara lain.
Mengutip laman Kemenlu, komunikasi telah dijalin dengan Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, Inggris, dan perwakilan dari Uni Eropa.
Baca juga: [POPULER TREN] Negara Arab dan Konflik Israel-Palestina | Larangan Mudik Berakhir Hari Ini
Berbicara dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Retno menegaskan, Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel.
"Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di Hari Raya Idul Fitri," kata Retno di Jakarta, Minggu (16/5/2021)
Retno juga menyampaikan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh OKI dalam merespons kekerasan yang terjadi di Palestina.
1. Memastikan adanya persatuan
Pertama adalah memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan semua pemangku kepentingan di Palestina.
"Tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional untuk Palestina. Di saat yang sama bangsa Palestina hanya bisa mencapai cita-citanya untuk merdeka apabila mereka bersatu," kata Retno.
2. Mengupayakan gencatan senjata
Retno menyebutkan bahwa OKI harus mengupayakan terciptanya gencatan senjata segera.
"Saya menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruhnya masing-masing, menggunakan pengaruh yang mereka miliki untuk mendorong gencatan senjata secepatnya," kata Retno.
"Dan semua tindakan kekerasan harus segera dihentikan," lanjut dia.
3. Fokus pada kemerdekaan Palestina
Kemudian, langkah kunci ketiga adalah agar OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina.
Dalam hal ini, Retno menyebutkan, OKI harus lebih keras berupaya mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel, serta berasaskan:
- Parameter-parameter yang telah disetujui secara internasional; dan
- Dengan tujuan mencapai perdamaian yang lestari berdasarkan prinsip solusi dua negara.
Baca juga: UPDATE: 170 Warga Palestina Tewas di Jalur Gaza akibat Serangan Israel
Perjuangan masih panjang
Di akhir pernyataannya dalam pertemuan OKI, Retno mengatakan, perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina masih jauh dari selesai.
"Persatuan negara OKI, saya tekankan lagi, harus terus kita jaga untuk mendukung perjuangan Palestina. Together we have to act now. Keadilan harus tercipta bagi rakyat Palestina. Dan saya tekankan bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina," kata Retno.