Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pengguna Hapus WA, Telegram dan Whatsapp Saling Sindir di Twitter

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Twitter
Balas-balasan akun Telegram dan Whatsapp di Twitter, setelah unggahan meme Telegram ramai mengajak pengguna menghapus Whatsapp.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Akun resmi Telegram dan WhatsApp “perang” twit di Twitter, setelah Telegram mengajak penggunanya untuk menghapus WhatsApp.

Akun Telegram @telegram awalnya memposting sebuah unggahan foto meme perubahan ikon recycle bin pada Microsoft sejak tahun 1995 hingga 2015.

Untuk tahun 2021, Telegram menambahkan gambar tempat sampah dengan logo WhatsApp dan Facebook.

Ternyata meme itu ditanggapi oleh akun resmi WhatsApp @WhatsApp pada 15 Mei 2021.

WhatsApp membalas unggahan ajakan menghapus aplikasinya tersebut dengan menyindir bahwa Telegram tidak memiliki enkripsi secara end-to-end secara default.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Telegram admin: ‘… dan yang tidak diketahui orang-orang adalah kita tidak dienkripsi end-to-end secara default’" tulis WhatsApp sembari melampirkan gambar meme seorang pria yang menempelkan wajahnya pada seorang wanita.

Tak berhenti di situ, Telegram kemudian membalas pesan WhatsApp tersebut.

“@WhatsApp, pengguna kita tahu bagaimana itu bekerja dan kami memiliki aplikasi open source untuk membuktikannya,” ujar dia.

Telegram kemudian meminta WhatsApp menjelaskan mengenai keterangan dalam tangkapan layar yang diunggahnya yang menurutnya apa yang disampaikan WhatsApp selama ini adalah kebohongan.

Tangkapan layar tersebut berisi keterangan bahwa WhatsApp bisa mengakses percakapan saat proses back up.

Di mana restore saat device dibersihkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan nomor ponsel.

Baca juga: 8 Tips untuk Pengguna Baru Telegram

Seperti halnya Apple bisa mengakses percakapan karena pengguna melakukan backup ke iCloud, atau Google bisa mengakses percakapan karena melakukan backup ke GDrive.

Namun, WhatsApp tak lagi menanggapi pesan tersebut hingga hari ini.

Akun WABetaInfo yang merupakan akun yang kerap memberitakan pembaruan terkait fitur-fitur baru WhatsApp ikut berkomentar saat seseorang mengatakan bahwa Whatsap lupa untuk menyebutkan bahwa enkripsi End to Endnya tak berlaku saat pengguna melakukan backup.

“WhatsApp sedang mengerjakan backup terenkripsi secara end-to end, pantau terus!” balasnya.

Baca juga: Instagram Paling Rawan Cyber Bullying, Twitter Paling Aman, Mengapa?

Komentar netizen

Sejumlah netizen memberikan komentarnya terkait ajakan yang digaungkan Telegram.

“Sebuah teori yang benar. Seseorang bisa mengakses gdrive atau iCloud untuk back up karena mereka tidak dienkripsi,” tulis akun @EjenobiPeace.

Ajakan Telegram untuk menghapus WhatsApp sendiri bukan kali pertama.

Pada 2019 lalu, Pendiri Telegram Pavel Durov juga mengajak pengguna menghapus WhatsApp.

“Kecuali jika Anda keren dengan semua foto dan pesan Anda menjadi publik suatu hari nanti. Anda harus menghapus WhatsApp dari ponsel Anda,” ujar Durov di saluran Telegramnya pada 2019 lalu dikutip dari Forbes.

Unggahan Telegram sendiri diposting sehari sebelum kebijakan privasi baru WhatsApp mulai berlaku pada 15 Mei 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi