Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Penanganan Pandemi Pemerintah, Ahli Virologi India Mundur

Baca di App
Lihat Foto
AP APHOTONiranjan Shrestha
Paramedis Nepal merawat pasien COVID-19 di luar bangsal darurat rumah sakit yang dikelola pemerintah di Kathmandu, Nepal, Jumat, 7 Mei 2021
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Seorang ahli virus India ternama mengundurkan diri dari forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah untuk mendeteksi varian Covid-19.

Keputusan itu diambil beberapa hari setelah mempertanyakan penanganan pandemi oleh pihak berwenang.

Shahid Jameel, ketua kelompok penasihat ilmiah di forum yang dikenal sebagai INSACOG, menolak memberikan alasan pengunduran dirinya.

"Saya tidak diwajibkan untuk memberikan alasan," kata dia, dikutip dari Aljazeera, Senin (17/5/2021).

Seorang ilmuwan terkemuka pemerintah yang menjadi bagian dari forum tersebut mengatakan, ia berpikir kepergian Jameel tidak akan menghambat pemantauan varian virus di INSACOG.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Warga India Mandi Kotoran dan Kencing Sapi untuk Obati Covid-19

INSACOG dan Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 India memperingatkan pejabat pemerintah pada awal Maret tentang varian baru dan lebih menular muncul di negara itu.

Varian yang diberi nama B.1.617 merupakan salah satu alasan India saat ini berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 terburuk di dunia.

Pemerintah disebut tidak menanggapi temuan itu dengan lebih tegas, misalnya membatasi pertemuan besar.

Jameel khawatir, pihak berwenang tidak cukup memperhatikan bukti saat mereka menetapkan kebijakan terkait Covid-19.

Jameel juga menulis di surat kabar New York Times pada 13 Mei bahwa para ilmuwan menghadapi perlawanan keras terhadap pembuatan kebijakan berbasis bukti.

Menteri Kesehatan Harsh Vardhan dan Sekretaris Departemen Bioteknologi yang membawahi INSACOG, Rebu Swarup tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Anggota INSACOG lainnya mengatakan dia tidak mengetahui adanya ketidaksepakatan langsung antara Jameel dan pemerintah.

Baca juga: Terapi Kotoran Sapi untuk Cegah Covid-19 di India, Ini Peringatan Para Ahli

Lonjakan kasus Covid-19 di India

Sementara itu, India pada Senin (17/5/2021) melaporkan 281.386 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir, sementara kematian naik 4.106.

Total beban kasus negara Asia Selatan itu adalah 24,97 juta dengan jumlah kematian 274.390, menurut data Kementerian Kesehatan.

Beberapa negara bagian India memperpanjang penguncian Covid-19 mereka untuk membantu mengatasi pandemi.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan tingkat positivity rate telah turun menjadi 10 persen dari 30 persen awal bulan ini.

Negara bagian selatan Kerala, yang sebelumnya telah mengumumkan perpanjangan kuncian, juga memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di beberapa distrik pada Sabtu (15/5/2021).

Ia memperingatkan, orang-orang yang tidak memakai masker jika diperlukan atau melanggar protokol karantina akan ditangkap, dengan drone yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi pelanggar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi