Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Jamur Hitam" yang Menjangkiti Pasien Covid-19 di India?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/RAFIQ MAQBOOL
Pada file foto 6 Mei 2021 ini, petugas kesehatan mencoba menyesuaikan masker oksigen seorang pasien di rumah sakit lapangan jumbo BKC, salah satu fasilitas COVID-19 terbesar di Mumbai, India.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Belum selesai dengan lonjakan kasus Covid-19, India kini menghadapi infeksi jamur hitam.

Infeksi jamur hitam ini disebut juga mukormikosis, merupakan infeksi jamur yang agresif dan sulit diobati.

Dokter di India mencatat lonjakan kasus mukormikosis di antara pasien Covid-19.

Melansir India Today, Minggu (16/5/2021), beberapa daerah di India telah melaporkan jumlah kematian dan sekitar 2.000 kasus infeksi jamur hitam lain yang belum dikonfirmasi di negara bagian.

Baca juga: Dihantam “Tsunami” Covid-19, India Kini Dibayangi Topan Raksasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa itu infeksi jamur hitam?

Penyebab mukormikosis

Dokter spesialis penyakit menular dari Rumah Sakit Fortis, Mulund, Mumbai, dr Anita Mathew, menjelaskan, mukormikosis terjadi karena infeksi jamur.

Infeksi ini serius tetapi jarang terjadi. Penyebabnya, sekelompok jamur yang disebut Mucormycetes.

Mucormycetes bisa berasal dari mana saja, baik itu lingkungan atau di alam.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit India, jamur ini hidup di lingkungan, terutama di tanah dan bahan organik yang membusuk, seperti daun, tumpukan kompos, atau kayu busuk.

Menjangkiti pasien dan penyintas

Melansir Al Jazeera, Kamis (13/5/2021), pasien dengan Covid-19 memiliki kekebalan yang lemah dan banyak dari mereka yang memakai steroid untuk mengontrol respon hiperimun, sehingga membuat mereka rentan terhadap infeksi jamur lain seperti mukormikosis.

Sejauh ini, infeksi mukormikosis telah terlihat pada pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta, seperti diabetes atau mereka dengan gula darah tinggi yang mendasari dan tidak terdeteksi.

Hal ini diperkuat dengan kualitas udara yang buruk dan debu.

Di kota-kota padat, seperti Mumbai, jamur lebih mudah berkembang biak.

Baca juga: Update Corona 18 Mei: India Hentikan Terapi Plasma Pengobatan Covid-19

Proses infeksi

Saat seseorang menghirup spora jamur ini, kemungkinan besar akan menyerang sinus atau paru-paru.

Jamur yang masuk melalui sinus juga berisko memengaruhi mata dan otak. Jika masuk dari luka atau kulit, maka dapat menyebabkan infeksi lokal.

Jamur ini juga bisa menempel pada orang yang sedang berjuang melawan penyakit atau sedang menjalani pengobatan, kemudian menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Risiko tinggi ada pada pasien dengan sistem imun yang rendah, pasien transplantasi, menggunakan imunosupresan, atau telah menggunakan ventilator untuk jangka waktu yang lama.

Gejala dan cara mencegah jamur hitam

Dr Neha Gupta, spesialis penyakit dalam dan infeksi di Rumah Sakit Medanta di Gurugram, menyebutkan, jumlah kasus mukormikosis dua hingga tiga kali lebih tinggi.

Dia mengatakan, pasien datang dengan berbagai gejala, seperti gigi goyang atau rontok, nyeri wajah yang parah dan pembengkakan wajah. 

Cara paling efektif untuk mencegah jamur hitam adalah dengan memakai masker saat bepergian.

Terutama jika pergi ke taman, area berdebu atau tempat dengan banyak sampah atau makanan yang membusuk.

Warga di India juga diimbau untuk memakai pakaian tertutup untuk menghindari infeksi lewat kulit.

Bagi penderita diabetes dan orang yang mengalami gangguan sistem imun, perlu lebih sering mengontrol kadar gula dan glukosa darah.

Sementara, orang yang telah diresepkan steroid harus terus dipantau dan dosisnya harus dikurangi dengan berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Kritik Penanganan Pandemi Pemerintah, Ahli Virologi India Mundur

Pengobatan

Mucormycosis adalah infeksi serius dan perlu diobati dengan obat antijamur intravena, diikuti dengan obat antijamur oral.

Dalam kasus yang lebih serius, diperlukan pembedahan untuk penyakit akibat infeksi ini.

"Mucormycosis seperti kanker yang menyebar dengan cepat yang menyerang tubuh," kata dokter spesialis penyakit menular yang berbasis di Mumbai, dr Tanu Singhal.

Pengobatan antijamur jangka panjang pun mengalami kenaikan tarif.

"Keseluruhan biaya perawatan termasuk operasi naik hingga 4.000 rupee India (54,452 dollar AS) menjadi 5.000 rupee India (68,065 dollar AS)," ujar Singhal.

Jika dikonversi ke rupiah, 4.000 rupee sekitar Rp 780 ribu dan 5.000 rupee sekitar Rp 970 ribu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi