Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Menggunakan Tusuk Gigi, Bisa Menyebabkan Radang Gusi

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Danny Trujillo
Cermat menggunakan tusuk gigi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Hati-hati dengan penggunaan tusuk gigi. Pemakaian yang tak mempertimbangkan struktur gigi, justru bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi.

Tusuk gigi sendiri terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari kayu, plastik bahkan ada pula yang terbuat dari logam. 

Dalam penggunaannya, tusuk gigi dipakai untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi. 

Namun sayang, dalam mencongkel sisa makanan ini, beberapa orang tak mengukur ketahanan lapisan gusi dan gigi.

Sehingga ketika tusuk gigi dimasukkan dengan tenaga cukup besar, tusuk gigi bisa merusak lapisan gusi dan menyebabkan peradangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang Tanpa Obat

Cedera karena tusuk gigi

Menurut drg. MI Grace W. Susanto MM, tusuk gigi adalah penyumbang masalah gigi dan gusi yang umum terjadi.

"Karena tidak mengetahui penggunaan tusuk gigi yang benar, pengguna malah semakin memasukkan sisa makanan ke sela gigi, yaitu ke kantong gusi, atau daerah gusi yang berbentuk segitiga, gingival attachment," ujar Grace kepada Kompas.com baru-baru ini. 

Hal ini bisa melahirkan berbagai gangguan nyeri dan ngilu pada gigi dan gusi. Ngilu dan nyeri yang ada hampir sama dengan gangguan yang disebabkan oleh peradangan akibat gigi berlubang.

"Seringnya, jika ada pasien datang mengeluhkan ngilu gigi namun kondisi gigi utuh tanpa lubang, maka yang terjadi adalah adanya peradangan pada kantong gusi karena ada sisa makanan yang terjebak di sana," ujar staf pengajar Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang ini.

Baca juga: Terlalu Sering Minum Kopi Membahayakan Kesehatan Gigi

Cermat memilih dan menggunakan tusuk gigi

Agar tusuk gigi tak mencederai gigi dan gusi, cermatlah dalam memilih dan menggunakan tusuk gigi.

1. Memilih bahan tusuk gigi

Pilihlah tusuk gigi yang terbuat dari bahan yang baik, yang tipis, berujung runcing juga ramping.

Jangan menggunakan tusuk gigi yang terlalu lebal seperti potongan lidi. 

2. Jaga kebersihan tusuk gigi

Gunakan tusuk gigi bersih yang masih berada dalam kemasan tertutup atau tersegel. Jangan gunakan tusuk gigi tanpa kemasan tertutup. Karena bisa jadi, tusuk gigi sudah tercemar bakteri.

Ketika digunakan untuk mencongkel sisa makanan, akan terjadi perpindahan kuman dari tusuk gigi ke dalam mulut. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Plak, Karang Gigi, Penyebab dan Cara Mencegahnya...

3. Perhatikan anatomi gigi dan gusi

Perhatikan anatomi gigi dan gusi. Jika arah masuk tusuk gigi tidak sesuai dengan posisi sisa makanan yang terselip, makanan tersebut justru akan lebih masuk lagi ke sela gigi.

Jangan pula asal mencongkel, jangan memaksa dengan tenaga berlebih di sela gigi yang sempit. Tenaga berlebih, bisa membuat tusuk gigi justru mengenai gusi.

4. Gunakan siwak dan benang gigi

Untuk Anda yang tak terbiasa menggunakan tusuk gigi, sebaiknya menggunakan siwak untuk membersihkan gigi.

Siwak adalah ranting pohon Salvadora persica yang mudah menyerap cairan sehingga makanan yang ada di sela gigi dapat diserap dan hilang alami tanpa dicongkel.

Jika tak ada siwak, gunakan saja benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di antara gigi.

Benang gigi ini berukuran sangat kecil dan lembut, sehingga tak akan mencederai gigi dan gusi. 

Penggunaan tusuk gigi yang benar bisa menghindarkan Anda dari problema gigi dan gusi yang sangat mengganggu.

Agar sisa makanan tak gampang terselip, rapikan gigi secara rutin ke dokter gigi. Celah antar gigi bisa tercipta ketika ada satu gigi dicabut dan membuat lubang celah. Hal ini memicu deretan gigi di sekitarnya merenggang dan memiliki celah.

Baca juga: Berapa Lama Harus Mengganti Sikat Gigi dan Loofah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi