Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Makanan yang Bisa Mengganggu Kesehatan dan Sebaiknya Dihindari

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/ENGIN AKYURT
Ilustrasi makanan cepat saji yang tidak baik untuk kesehatan usus.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Meskipun kebanyakan orang dapat mengkonsumsinya dalam jumlah sedang pada acara-acara khusus tanpa merusak kesehatan mereka secara permanen.

Akan tetapi, konsumsi makanan ini tetap perlu jadi perhatian karena berpotensi buruk bagi kesehatan.

Baca juga: 11 Makanan yang Paling Berbahaya di Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Healthline, berikut 10 makanan sehari-hari yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan:

1. Minuman manis

Gula tambahan yang ada dalam kandungan minuman manis adalah salah satu yang berbahaya dan sebaiknya dihindari. 

Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, gula tambahan dapat mendorong resistensi insulin dan sangat terkait dengan penyakit hati berlemak non-alkohol

Selain itu, minuman manis juga berisiko memicu sejumlah penyakit termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. 

Beberapa orang juga percaya bahwa minuman manis salah satu yang memicu kegemukan, sebab meminumnya dalam jumlah besar dapat mendorong penambahan lemak dan obesitas. 

2. Sereal manis

Sereal yang berasal dari berbagai olahan biji-bijian, seperti gandum, oat, nasi dan jagung sering jadi pilihan sarapan pagi yang praktis dan nikmat.

Makanan ini juga populer di kalangan anak-anak dan sering dimakan dengan susu.

Namun, sereal manis umumnya mengandung gula tambahan yang tinggi.

Kelemahan utama dari kebanyakan sereal sarapan adalah kandungan gula tambahannya yang tinggi. Beberapa sangat manis bahkan bisa disamakan dengan permen.

Maka, penting untuk memilih sereal sarapan yang tinggi serat dan rendah gula tambahan.

Lebih dianjurkan lagi, jika sarapan dengan bubur oat buatan sendiri daripada sereal manis.

Baca juga: Minuman dan Makanan yang Bisa Digunakan Mengurangi Lemak Perut

 

3. Kue kering

Kue kering, biskuit dan sejenisnya ternyata tidak sehat jika dimakan berlebihan.

Kue kering versi kemasan biasanya dibuat dengan gula rafinasi, tepung terigu olahan, dan lemak tambahan.

Bahkan mungkin mengandung lemak trans yang tinggi dan tidak sehat.

Camilan semacam ini mungkin enak, tetapi hampir tidak mengandung nutrisi penting, kalori berlebihan dan banyak pengawet.

Alih-alih mengkonsumsi kue kering sebagai makanan penutup, lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi yogurt, buah segar, atau cokelat hitam.

Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

4. Kripik dan kentang goreng

Kentang bisa menjadi pilihan sumber karbohidrat yang enak dan menyehatkan.

Akan tetapi, ini tidak berlaku untuk kentang goreng dan keripik kentang.

Kedua olahan kentang ini sangat tinggi kalori dan rentan untuk dimakan dalam jumlah yang berlebihan.

Beberapa penelitian mengaitkan kentang goreng dan keripik kentang dengan penambahan berat badan.

Makanan ini juga mengandung sejumlah besar akrilamida, yang merupakan zat karsinogenik yang terbentuk ketika kentang digoreng atau dipanggang.

Manfaat dan nutrisi kentang bisa maksimal jika direbus, bukan digoreng.

Sebagai pengganti keripik kentang, camilan renyah bisa diganti dengan wortel atau kacang-kacangan.

Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Mempengaruhi Munculnya Jerawat, Apa Saja?

5. Kopi berkalori tinggi

Minum kopi di pagi hari jadi rutinitas bagi sebagian orang. Kopi terbukti sarat dengan antioksidan dan menawarkan banyak manfaat.

Peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit serius, seperti diabetes tipe 2 dan Parkinson.

Akan tetapi, minuman kopi sering diampingi dengan krim, sirup, zat aditif dan gula. Pendamping kopi inilah bisa membuat kopi jadi tidak sehat.

Produk-produk kopi semacam ini sama bahayanya dengan minuman manis lainnya.

Sebagai gantinya, cobalah minum kopi biasa. Krim kental atau susu berlemak penuh bisa ditambahkan sedikit saja.

 

6. Daging olahan

Meskipun daging yang tidak diolah bisa sehat dan bergizi, tetapi tidak dengan daging olahan.

Studi menunjukkan bahwa orang yang makan daging olahan memiliki risiko lebih tinggi dari banyak penyakit serius, termasuk kanker usus besar, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Sebagian besar penelitian ini bersifat observasional, artinya mereka tidak dapat membuktikan bahwa daging olahan adalah penyebabnya. Namun, ada hubungan statistik yang kuat dan konsisten antarstudi.

Daging olahan itu bisa berupa bacon, kornet, sosis atau pepperoni.

Alternatifnya, bisa coba untuk membeli daging lokal yang tidak menambahkan banyak bahan yang kurang sehat.

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Berikut Aturan Lengkap Pengetatan Perjalanan 18-24 Mei

7. Makanan yang digoreng, dipanggang, atau dibakar

Makanan yang dimasak dengan cara digoreng, dipangang, atau dibakar seringkali sangat enak dan padat kalori. Namun beberapa jenis senyawa kimia yang tidak sehat juga terbentuk saat makanan dimasak dengan api besar.

Termasuk akrilamida, akrolein, amina heterosiklik, oksisterol, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), dan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs). 

Banyak bahan kimia yang terbentuk selama memasak dengan suhu tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung. 

Sebagai alternatif, pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus dan mengukus.

8. Makanan cepat saji

Salah satu makanan yang kurang dianjurkan bagi kesehatan adalah makanan cepat saji.

Meskipun harganya murah, makanan cepat saji dinilai dapat menyebabkan risiko penyakit yang berbahaya jika dimakan dalam jangka waktu lama.

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati terhadap makanan yang digoreng, selain juga karena makanan cepat saji dinilai rendah nutrisi

Baca juga: Dibuka hingga 21 Mei 2021, Ini Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong

 

9. Keju olahan

Keju tidak jadi akan menjadi masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Akan tetapi, produk keju olahan tidak seperti keju asli.

Keju olahan sebagian besar dibuat dengan bahan pengisi yang direkayasa agar memiliki penampilan dan tekstur seperti keju.

Maka dari itu, pastikan untuk membaca label untuk memastikan bahwa keju benar-benar mengandung susu dan sedikit bahan buatan.

Sebagai alternatif, ada keju vegan juga bisa menjadi pilihan yang baik.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi