Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hamas Dapat Menembus Iron Dome Israel?

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/ANAS BABA
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel (kiri) mencegat roket (kanan) yang ditembakkan oleh gerakan Hamas menuju Israel selatan dari Beit Lahia di Jalur Gaza utara seperti yang terlihat di langit di atas Jalur Gaza pada 14 Mei 2021
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sistem pertahanan rudal Iron Dome milik Israel dipertanyakan, setelah lima warganya tewas akibat serangan roket.

Sistem yang menurut para pejabat Israel memiliki tingkat intersepsi 90 persen itu telah melindungi banyak nyawa di Tel Aviv, Ashkelon, dan kota-kota lain yang menjadi titik fokus bagi Hamas.

Namun, sumber intelejen telah memperingatkan bahwa Hamas telah meningkatkan persenjataannya secara signifikan, sehingga mampu menembus "perisai besi" Israel.

"Iron Dome selalu memiliki kelemahan," tulis analisis intelijen, terorisme, dan hukum Jerusalem Post Yonah Jeremy Bob, dikutip dari Telegraph.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati demikian, Bob menyebut kondisi itu bukan berarti Iron Dome tak lagi efektif.

"Jika Hamas memiliki lebih banyak roket jarak jauh, ini dapat berdampak pada rencana Israel untuk pertempuran ini dan terutama pertanyaan tentang berapa lama itu akan berlangsung," kata dia.

Skala serangan roket minggu ini belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sekitar seribu rudal ditembakkan pada jarak yang lebih jauh untuk menantang kemampuan sistem Iron Dome.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Konflik Israel-Palestina Sulit Didamaikan


Iron dome

Diperkenalkan 10 tahun lalu, sistem Iron Dome dikembangkan oleh dua perusahaan pertahanan Israel dengan bantuan keuangan dan teknis dari Amerika Serikat.

Iron Dome dirancang untuk mencegat roket dan mortir jarak pendek dengan menggunakan sistem deteksi radar, kemudian menembakkan roket ke udara untuk menghancurkan rudal yang masuk.

Militer Israel telah mengerahkan 10 sistem Iron Dome di seluruh negeri dan memuji sistem tersebut karena mampu mengurangi korban dari serangan roket.

"Jumlah orang Israel yang tewas dan terluka akan jauh lebih tinggi jika bukan karena Iron Dome Israel, yang telah menjadi penyelamat," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus.

Intensitas tembakan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya menandai taktik baru Hamas untuk mencoba menguasai sistem Kubah Besi.

Baca juga: Mengapa Negara Arab Kini Banyak Diam dalam Konflik Israel-Palestina?

Sejak konflik besar terakhir pada 2014, para militan telah meningkatkan jumlah persenjataan dan kemampuan roket mereka.

"Menurut perkiraan kami, kami berbicara tentang antara 20.000 dan 30.000 roket di Gaza hari ini, roket dan mortir," kata Letkol Conricus.

"Mereka memiliki persenjataan roket canggih, saya pikir itu setara dengan kemampuan menembak beberapa negara kecil Eropa," sambung dia.

Seperti diketahui, aksi saling serang terus dilancarkan oleh Israel dan Hamas dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah bangunan hancur dan korban meninggal dunia mencapai ratusan jiwa.

Memanasnya kembali suhu konflik Israel-Palestini ini telah muncul sejak Ramadhan lalu yang dipicu oleh berbagai faktor.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Menlu Pastikan Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi