Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Seputar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Baca di App
Lihat Foto
KCIC
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menuntaskan salah satu pekerjaan struktur layang atau elevated Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pemerintah tengah berfokus pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta.

Oleh karena itu, masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisien.

Presiden Jokowi juga berharap bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung mampu meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 5 hal yang perlu diketahui dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Wimar Witoelar

1. Buatan China Railway

Dilansir dari Kompas.com, (15/3/2021), perusahaan pembuat Kereta Cepat Jakarta-Bandung yakni China Railway Material Co Ltd.

China Railway Material Co Ltd mengirimkan sekitar 8.000 ton rel R.60 yang memang dibuat untuk lintasan kereta berkecepatan tinggi.

2. Menggunakan rel berdimensi 60

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) diketahui memasang rel dan bantalan dengan spesifikasi rel berdimensi 60 atau R.60.

Adapun rel berdimensi 60 ini diimpor langsung dari China.

Rel ini dikirimkan dari Pelabuhan Fangchenggang, Guangxi Zhuang, salah satu daerah otonomi khusus di selatan China.

Diketahui, rel-rel yang dipakai di China memiliki panjang 100 meter.

Namun, untuk menyesuaikan dengan teknologi kereta cepat yang dibangun di Indonesia serta memudahkan pengiriman, panjang rel dibuat masing-masing 50 meter.

"Kami mengekpor total 37.900 ton rel besi untuk mendukung pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ini adalah ekspor perdana kami untuk produk rel berkecepatan tinggi dengan panjang 50 meter buatan China," ujar Wang Hui, CEO China Railway Material Co Ltd.

Wang mengatakan, agar rel bisa dipakai di Indonesia, karena mengharuskan panjang relnya hanya 50 meter, perusahaan sampai perlu membangun fasilitas pemotongan khusus di Pelabuhan Fangchenggang untuk menjamin presisi panjang rel yang akan dikirimkan ke Indonesia.

Baca juga: Daftar Terbaru Daerah yang Masuk Zona Merah dan Hijau Covid-19 di Indonesia, Mana Saja?

3. Stasiun Padalarang jadi titik stasiun tambahan

Dilansir dari Kompas.com, (12/4/2021), PT KCIC menambah satu lokasi stasiun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yakni di Padalarang, Jawa Barat.

Penambahan ini ditujukan untuk memberikan pilihan kenyamanan terintegrasi yang lebih baik untuk masyarakat dan diyakini dapat membantu pengembangan daerah sekitar.

Hal ini juga berhubungan dengan lokasinya dekat dengan kota mandiri di Kabupaten Bandung Barat yang dikenal dengan sebutan Kota baru Parahyangan (KBP).

Oleh akrena itu stasiun Padalarang dijadikan sebagai titik stasiun tambahan dalam rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

4. Ditargetkan rampung dan diujicoba pada 2022

Dikutip dari Kompas.com, (18/5/2021), perkembangan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 73 persen.

Presiden Jokowi mengatakan, persiapan operasional kereta akan dimulai pada 2022.

Kemudian, uji coba kereta ditargetkan digelar pada akhir 2022.

"Diharapkan nanti di akhir tahun 2022 Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah bisa diujicobakan. Dan tentu saja setelah uji coba langsung masuk ke operasi, operasional," ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Direktur Manajemen proyek PT KCIC Allan Tandiono menyebut, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memiliki 13 tunnel atau terowongan.

Hingga saat ini, Rabu (19/5/2021), sudah ada 8 tunnel yang telah diselesaikan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Puluhan Ribu Mahasiswa Menduduki Gedung DPR/MPR

5. Serap 10.537 pekerja lokal

Melansir Kompas.com, (6/8/2020), Direktur Utama PT KCIC Candra Dwiputra mengatakan bahwa tenaga kerja lokal yang turut menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebanyak 10.537 orang.

Menurutnya, hal ini karena Kereta Cepat Jakarta-bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama di Indonesia.

Ia menambahkan, penyerapan tenaga kerja lokal ini menunjukkan bahwa anak bangsa menjadi anadalan untuk terlibat dalam proyek kereta cepat pertama di Indonesia.

Tak hanya itu, keterlibatan tenaga kerja Indonesia juga memiliki manfaat yang banyak, seperti dari sisi ekonomi, pengalaman luas akan pengetahuan dan teknologi dari tenaga kerja asing (TKA).

(Sumber: Kompas.com/Muhammad Idris, Fitria Chusna Farisa, Muhammad Choirul Anwar, Suhaiela Bahfein | Editor: Muhammad Idris, Dani Prabowo, Muhammad Choirul Anwar, Hilda B Alexander)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi