Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Soal Vaksin Novavax, dari Tingkat Efikasi hingga Efek Sampingnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/rafapress
Ilustrasi vaksin Novavax
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Vaksin virus corona buatan Amerika Serikat (AS), Novavax Inc, akan masuk dalam daftar vaksin yang digunakan di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan penggunaan vaksin ini, bersama janis vaksin lainnya dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020.

Adapun setiap jenis vaksin yang digunakan harus sudah lolos uji klinis fase ketiga dan mendapatkan persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Android 12 Dirilis, Ini Daftar Perangkat, Link, dan Cara Updatenya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 7 hal yang perlu kita ketahui tentang vaksin Novavax.

1. Tiba pada Juni atau Juli

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Indonesia akan kedatangan vaksin Covid-19 Novavax dan Pfizer pada bulan Juni dan Juli 2021.

"Dan nanti di bulan Juni, Juli ada merek vaksin lain yaitu vaksin Novavax dan Pfizer," kata Nadia mengutip Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

2. Program vaksinasi pemerintah

Vaksin yang diproduksi Novavax menjadi salah satu yang akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 program pemerintah.

Nadia menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, pemerintah tidak mungkin hanya bergantung pada satu produsen.

Ke depannya, pemerintah akan menggunakan vaksin Novavax dan Pfizer.

"Itu (vaksin Novavax dan Pfizer) juga akan kita gunakan, jadi ini adalah kita sebut vaksin Covid-19, tanpa kita lihat mereknya dan masyarakat tidak perlu khawatir karena semua merek vaksin itu sama baiknya," ujar Nadia.

Baca juga: CPNS 2021: Jadwal, Jumlah Formasi, Link Pendaftaran, Syarat, dan Materi Seleksi

3. Pembuatan vaksin

Mengutip laman resmi Novavax, vaksin yang mereka produksi disebut juga NVX-CoV2373.

Vaksin ini berasal dari protein yang direkayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.

NVX-CoV2373 dibuat menggunakan teknologi nanopartikel rekombinan Novavax untuk menghasilkan antigen yang berasal dari protein lonjakan atau protein spike virus corona dan ditambahkan dengan Matrix-M berbasis saponin.

Meski berasal dari urutan genetik SARS-Cov-2, vaksin ini mengandung antigen protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi, serta tidak bisa menyebabkan infeksi Covid-19.

Sebaliknya, vaksin ini bisa menghasilkan antibodi dalam jumlah yang sangat tinggi untuk melawan virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga: Dibuka hingga 21 Mei 2021, Ini Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong

4. Cara kerja vaksin

Dilansir dari Sains Kompas.com, Rabu (19/5/2021), dalam pembuatan vaksin Novavax, para peneliti memodifikasi gen dalam protein spike.

Mereka memasukkan gen tersebut ke dalam virus yang berbeda, yang disebut baculovirus, dan membiarkannya menginfeksi sel serangga.

Sel yang terinfeksi menghasilkan protein lonjakan yang secara spontan bergabung bersama untuk membentuk lonjakan, seperti yang mereka lakukan di permukaan virus corona.

Metode serupa dalam menumbuhkan dan memanen protein virus, sebelumnya juga sudah digunakan untuk membuat vaksin berlisensi untuk penyakit seperti influenza dan HPV.

Jika orang yang sudah divaksin terinfeksi virus corona, antibodi mereka dapat mengunci protein lonjakan tersebut. Sehingga, virus pun tidak dapat memasuki sel dan infeksinya akan diblokir.

Vaksin Novavax juga dapat memicu perlindungan lain dengan menghancurkan sel yang terinfeksi. Ketika virus corona menyerang, sel yang terinfeksi meletakkan fragmen protein lonjakannya di permukaannya.

Sel pembawa antigen dapat mengaktifkan jenis sel kekebalan yang disebut sel T pembunuh.

Ia dapat mengenali sel yang terinfeksi virus corona dan menghancurkannya sehingga tidak dapat menghasilkan virus baru.

Baca juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka 31 Mei, Ini Syarat dan Ketentuan Lengkapnya

5. Diuji pada lansia dan remaja

Pada 28 Januari 2021, Novavax melibatkan lebih dari 15.000 peserta berusia antara 18-84 tahun, termasuk 27 persen di atas usia 65 tahun di Inggris untuk uji coba.

Setelahnya, pada 3 Mei 2021, perusahaan Novavax Inc kembali melakukan uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 kepada remaja berusia 12-17 tahun.

Perusahaan yang berbasis di Maryland, AS itu melibatkan hingga 3.000 remaja berusia 12-17 tahun dalam uji klinis Fase 3, yang akan dilakukan di hingga 75 lokasi di seluruh negeri.

Namun hasilnya baru akan keluar pada Kuartal II tahun 2021.

Untuk sementara ini, Novavax hanya boleh digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Uji Coba di Inggris, Vaksin Novavax Efektif 96 Persen Lawan Virus Corona

6. Tingkat efikasi

Melansir Reuters, (5/5/2021), menurut analisis terbaru, Noavavax memiliki efikasi 51 persen melawan infeksi yang disebabkan oleh varian B.1.351 dari Afrika Selatan.

Sebanyak 43 persen kelompok orang yang diuji merupakan orang-orang dengan HIV positif.

Dalam uji coba yang lebih kecil di Afrika Selatan vaksin Novavax terbukti 55 persen efektif, berdasarkan pada orang tanpa HIV, tetapi masih dapat sepenuhnya mencegah penyakit parah.

Sebelumnya, hasil yang diumumkan pada Januari 2021 menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 60,1 persen terhadap gejala Covid-19.

Sementara untuk kelompok campuran peserta HIV positif dan HIV negatif, memiliki efikasi 49,4 persen.

7. Efek samping

Sementara ini, perusahaan Novavax Inc mengklaim tidak ada kasus penyakit parah atau kematian di antara orang-orang yang telah mendapat suntikan vaksin ini.

Pada uji coba tahap 3, efek samping terjadi pada tingkat rendah dan diseimbangkan antara kelompok vaksin dan kelompok plasebo.

Sebagai informasi, plasebo adalah jenis obat kosong yang tidak mengandung zat aktif dan tidak memberikan pengaruh apa-apa.

Baca juga: Profil Vaksin Novavax yang Diklaim Efektif 89,3 Persen Cegah Covid-19

(Sumber: KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari | Editor : Icha Rastika, Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi