Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 20 Mei: 5 Negara dengan Kasus Tertinggi | Kasus Pertama Varian India di Zimbabwe

Baca di App
Lihat Foto
CRISTOBAL HERRERA
Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Angka kasus infeksi virus corona masih terus bertambah di seluruh dunia.

Melansir Worldometers, Kamis (20/5/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 165.519.677 orang.

Dari jumlah tersebut, 144.554.990 kasus telah dinyatakan sembuh, dan 3.430.614 orang di seluruh dunia meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Varian B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

2. India

Ratusan ribu kasus baru harian terus dilaporkan di India. Berikut rincian kasus di India, yang menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak:

3. Brazil

Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.

4. Perancis

Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Berikut rincian kasus Covid-19 di Perancis:

5. Turki

Turki berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak.

Zimbabwe laporkan kasus pertama varian Covid-19 India

Zimbabwe mendeteksi kasus pertama varian virus corona baru yang muncul di India pada Rabu, 19 Mei 2021.

Wakil Presiden Constantino Chiwenga mengatakan, kasus tersebut terdeteksi di antara sekelompok orang di pusat kota Kwekwe, setelah seorang siswa kembali dari India pada 29 April 2021.

Chiwena, yang merangkap sebagai Menteri Kesehatan Zimbabwe, menyebutkan, seluruh pelancong dari negara Asia akan diminta menjalani karantina wajib.

“Orang yang bepergian dari atau transit dari India akan dikenakan karantina wajib di pusat karantina yang ditunjuk dengan biaya sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari CNA, Kamis (20/5/2021).

Wisatawan dari India akan menjalani tes Covid-19 setibanya di Zimbabwe, bahkan jika telah diuji di negara asalnya.

Sejauh ini, terdapat 38.595 kasus Covid-19 di Zimbabwe dan 1.583 kematian sejak pandemi terjadi. Adapun 600.579 orang telah menerima vaksin dari China dan India.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Zimbabwe Disebut Resmi Memakai Mata Uang Yuan

Inggris mulai uji coba suntikan penguat vaksin Covid-19

Inggris meluncurkan studi nasional untuk mengeksplorasi keamanan dan efektivitas suntikan penguat dari vaksin virus corona, untuk memperluas perlindungan kekebalan terhadap Covid-19.

Uji coba yang dimulai pada 19 Mei 2021 merekrut hampir 3.000 peserta, dengan melihat tujuh suntikn penguat vaksin yang berbeda.

Melansir CNA, beberapa suntikan tersebut telah disetujui regulator dan digunakan secara luas, sedangkan lainnya masih dalam pengembangan.

Seorang profesor imunologi pediatrik dan penyakit menular di Universitas Southampton Inggris Saul Faust akan memimpin uji coba tersebut.

Vaksin yang dievaluasi antara lain Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Novavax, Valvena, Moderna, dan CureVac.

Suntikan ketiga akan diberikan kepada orang-orang yang telah menerima dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca, dengan temuan awal diharapkan pada September mendatang.

“Data dari uji klinis pertama di dunia ini akan membantu membentuk rencana program booster kami akhir tahun ini,” ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.

Otoritas negara ini merencanakan kampanye vaksinasi booster sebelum musim dingin, setelah menargetkan imunisasi dengan jadwal dua dosis untuk seluruh populasi orang dewasa pada musim panas.

Pembuat vaksin utama dan beberapa pembuat kebijakan di Amerika Serikat juga menyarankan agar ada suntikan tambahan bahkan vaksin Covid-19 tahunan mungkin diperlukan.

Akan tetapi, beberapa ahli kesehatan global mempertanyakan bukti perlunya melakukan vaksinasi berulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi