KOMPAS.com - Angka kasus infeksi virus corona masih terus bertambah di seluruh dunia.
Melansir Worldometers, Kamis (20/5/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 165.519.677 orang.
Dari jumlah tersebut, 144.554.990 kasus telah dinyatakan sembuh, dan 3.430.614 orang di seluruh dunia meninggal akibat Covid-19.
Baca juga: Varian B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya
Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
- Total: 33.798.746 kasus
- Sembuh: 27.297.918 orang
- Meninggal dunia: 601.922 orang
2. India
Ratusan ribu kasus baru harian terus dilaporkan di India. Berikut rincian kasus di India, yang menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak:
- Total: 25.771.405 kasus
- Sembuh: 22.348.683 orang
- Meninggal dunia: 287.156 orang
3. Brazil
Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.
- Total: 15.812.055 kasus
- Sembuh: 14.330.118 orang
- Meninggal dunia: 441.691 orang
4. Perancis
Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Berikut rincian kasus Covid-19 di Perancis:
- Total: 5.917.397 kasus
- Meninggal dunia: 108.181 orang
5. Turki
Turki berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak.
- Total: 5.151.038 kasus
- Sembuh: 4.980.516 orang
- Meninggal dunia: 45.419 orang
Zimbabwe laporkan kasus pertama varian Covid-19 India
Zimbabwe mendeteksi kasus pertama varian virus corona baru yang muncul di India pada Rabu, 19 Mei 2021.
Wakil Presiden Constantino Chiwenga mengatakan, kasus tersebut terdeteksi di antara sekelompok orang di pusat kota Kwekwe, setelah seorang siswa kembali dari India pada 29 April 2021.
Chiwena, yang merangkap sebagai Menteri Kesehatan Zimbabwe, menyebutkan, seluruh pelancong dari negara Asia akan diminta menjalani karantina wajib.
“Orang yang bepergian dari atau transit dari India akan dikenakan karantina wajib di pusat karantina yang ditunjuk dengan biaya sendiri,” ujarnya seperti dikutip dari CNA, Kamis (20/5/2021).
Wisatawan dari India akan menjalani tes Covid-19 setibanya di Zimbabwe, bahkan jika telah diuji di negara asalnya.
Sejauh ini, terdapat 38.595 kasus Covid-19 di Zimbabwe dan 1.583 kematian sejak pandemi terjadi. Adapun 600.579 orang telah menerima vaksin dari China dan India.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Zimbabwe Disebut Resmi Memakai Mata Uang Yuan
Inggris mulai uji coba suntikan penguat vaksin Covid-19
Inggris meluncurkan studi nasional untuk mengeksplorasi keamanan dan efektivitas suntikan penguat dari vaksin virus corona, untuk memperluas perlindungan kekebalan terhadap Covid-19.
Uji coba yang dimulai pada 19 Mei 2021 merekrut hampir 3.000 peserta, dengan melihat tujuh suntikn penguat vaksin yang berbeda.
Melansir CNA, beberapa suntikan tersebut telah disetujui regulator dan digunakan secara luas, sedangkan lainnya masih dalam pengembangan.
Seorang profesor imunologi pediatrik dan penyakit menular di Universitas Southampton Inggris Saul Faust akan memimpin uji coba tersebut.
Vaksin yang dievaluasi antara lain Pfizer, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Novavax, Valvena, Moderna, dan CureVac.
Suntikan ketiga akan diberikan kepada orang-orang yang telah menerima dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca, dengan temuan awal diharapkan pada September mendatang.
“Data dari uji klinis pertama di dunia ini akan membantu membentuk rencana program booster kami akhir tahun ini,” ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Otoritas negara ini merencanakan kampanye vaksinasi booster sebelum musim dingin, setelah menargetkan imunisasi dengan jadwal dua dosis untuk seluruh populasi orang dewasa pada musim panas.
Pembuat vaksin utama dan beberapa pembuat kebijakan di Amerika Serikat juga menyarankan agar ada suntikan tambahan bahkan vaksin Covid-19 tahunan mungkin diperlukan.
Akan tetapi, beberapa ahli kesehatan global mempertanyakan bukti perlunya melakukan vaksinasi berulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.