KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, melalui akun Twitter-nya, menginformasikan bahwa akun WhatsApp miliknya sempat diretas atau di-hack pada Kamis (20/5/2021).
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, juga mengumumkan hal yang sama lewat akun Twitter-nya pada hari yang sama.
Akun Telegram-nya diretas orang yang tidak bertanggungjawab sehingga tidak berada di bawah kendalinya.
Saat dikonfirmasi, Jumat (21/5/2021), Febri membenarkan bahwa akun WhatsApp-nya diretas. Namun, kini sudah kembali normal.
"Ya (sudah kembali), Alhamdulillah," kata Febri kepada Kompas.com.
Febri menyebutkan, Whatsapp-nya di-hack sekitar sebelum tengah malam dan sudah kembali pada Jumat pagi.
Sebelum itu, Telegram-nya hampir diretas juga, tetapi gagal. Hal itu dia ketahui dari notifikasi yang dia dapatkan lewat pesan singkat.
"Kalau telegram saya notifikasinya incomplete login," ujar Febri.
Febri mengatakan, dirinya telah menggunakan autentikasi dua faktor. Selain itu telah mengaktifkan touch id password dan keamanan lain yang disediakan Whatsapp.
Menurut Febri, sejumlah aktivis advokasi antikorupsi juga mengalami hal yang sama, WhatsApp dan Telegram mereka dibajak.
Febri belum menjawab saat ditanya siapa saja yang mengalami hal itu.
Febri berharap ada keseriusan dari pihak yang berwenang untuk memastikan perlindungan hak komunikasi dan data pribadi warga Indonesia.
Sementara itu penyidik senior KPK, Novel Baswedan, belum bisa dihubungi. Dari unggahan di akun Twitter-nya diketahui akun Telegram Novel juga di-hack pada Kamis malam.
"Pengumuman. Akun Telegram saya dibajak sejak pukul 20.22 WIB hari ini sehingga tidak lagi di bawah kendali saya," tulisnya di Twitter @nazaqistsha.
Menurut Novel, akun Telegram Direktur KPK Sujanarko juga dibajak.
"Akun Telegram Pak Sujanarko sejak pukul 20.31 WIB juga dibajak sehingga tidak dalam kendali yang bersangkutan," tulis Novel.
Dia mengimbau, jika ada yang menghubungi menggunakan Telegram keduanya itu bukan dari mereka.
Sebelumnyam pada 17 Mei 2021, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas terus menerima telepon dari nomor-nomor tak dikenal sepanjang berlangsungnya konferensi pers "Menelisik Pelemahan KPK Melalui Pemberhentian 75 Pegawai".
Diskusi itu membahas tentang TWK KPK yang problematis, mulai dari materi hingga prosedur pelaksanaan.
Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pun mengalami peretasan di akun Whatsapp-nya.
Serangan itu terjadi sesaat sebelum tujuh mantan komisioner KPK menyampaikan pernyataan sikap terkait proses TWK dan penonaktifan 75 pegawai KPK.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.