Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Palestina dan Israel Setujui Gencatan Senjata...

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/KHALIL HAMRA
Warga Palestina meneriakkan slogan-slogan merayakan gencatan senjata yang dicapai setelah perang 11 hari antara Hamas dan Israel di Gaza City, Jumat (21/5/2021).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Israel dan Hamas akan menghentikan tembakan melintasi perbatasan Jalur Gaza mulai Jumat (21/5/2021), yang berpotensi menghentikan pertempuran sengit dalam beberapa tahun.

Diberitakan Al-Jazeera, Jumat (21/5/2021), gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza pada Jumat dini hari setelah Mesir menengahi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 11 hari.

Ribuan orang di Gaza dan wilayah Palestina turun ke jalan untuk merayakan gencatan senjata, mengibarkan bendera, dan mengibarkan tanda V sebagai simbol kemenangan.

Setidaknya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dalam pengeboman Israel. Di pihak Israel, 12 orang, termasuk dua anak, tewas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang tokoh senior Hamas, Khalil al-Hayya, telah mengeklaim kemenangan dalam konflik dengan Israel.

"Ini adalah euforia kemenangan," kata Khalil al-Hayya, anggota paling senior kedua dari biro politik kelompok itu di Jalur Gaza.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Warga Palestina merayakan gencatan senjata antara Hamas dan Israel dengan kembang api dan tembakan ke udara.

Palestina menyebut gencatan senjata sebagai kemenangan.  

Melansir AP News, Jumat (21/5/2021), pada pukul 02.00 pagi waktu setempat, saat gencatan senjata mulai berlaku, hiruk pikuk kehidupan kembali ke jalan-jalan di Gaza.

Orang-orang keluar dari rumah mereka pada malam hari untuk pertama kalinya sejak perang dimulai, meneriakkan “Allahu Akbar,” bersiul dari balkon, dan banyak tembakan ke udara.

Reuters memberitakan, Jumat (21/5/2021), Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kabinetnya telah memilih dengan suara bulat untuk mendukung gencatan senjata Gaza tanpa syarat yang diusulkan oleh Mesir.

Akan tetapi, kata dia, waktu pelaksanaan belum disepakati. Hamas dan Mesir menyebutkan, gencatan senjata akan dimulai pada Kamis pukul 02.00 pagi (23.00 GMT).

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada pukul 22.00 GMT, Presiden AS Joe Biden mengatakan, kedua belah pihak setuju gencatan senjata akan dimulai dalam waktu kurang dari dua jam.

"Amerika Serikat sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas dan kelompok teroris berbasis Gaza lainnya yang telah merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Biden di Gedung Putih.

Baca juga: #VisitIsrael Bergaung, Warganet Sindir Kekejaman Israel ke Palestina

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global karena pertumpahan darah, Biden telah mendesak Netanyahu untuk mengupayakan deeskalasi. Sementara Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha menengahi.

Biden menyampaikan dukacita kepada warga Israel dan Palestina yang berduka, dan mengatakan bahwa Washington akan bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat untuk rekonstruksi Gaza.

Diberitakan AP News, Ketua Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Israel dan para penguasa Hamas di Gaza untuk mengamati gencatan senjata mereka.

Selain itu, Ketua PBB juga meminta komunitas internasional untuk mengembangkan paket rekonstruksi yang mendukung rakyat Palestina dan memperkuat institusi mereka.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan, para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan ketenangan untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik.

Guterres menyebutkan, PBB siap untuk bekerja dengan Israel, Palestina, dan mitra internasional dan regional untuk kembali ke "negosiasi yang berarti" pada penyelesaian dua negara berdasarkan garis teritorial sebelum perang 1967.

"Gaza yang dikuasai Hamas adalah bagian integral dari negara Palestina di masa depan dan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan," kata Guterres.

Utusan tertinggi PBB untuk Israel dan wilayah Palestina menyambut gencatan senjata dalam perang terbaru antara Israel dan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.

Pada Jumat pagi, melalui akun Twitter-nya, Tor Wennesland menyampaikan belasungkawa terdalam kepada para korban kekerasan dan orang yang mereka cintai.

Dia juga berterima kasih kepada Mesir dan Qatar atas kerja mereka dengan PBB untuk menjadi perantara kesepakatan.

Dia menambahkan, pekerjaan membangun Palestina dapat dimulai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi