Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih dan Mematangkan Alpukat dalam Waktu Singkat

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Dainis Graveris
Cara tepat mematangkan buah alpukat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Alpukat adalah buah favorit masyarakat dunia. Di Indonesia maupun di belahan Eropa sana, alpukat selalu dipuja sebagai buah yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.

Selain memiliki banyak kandungan gizi, buah bercitarasa gurih ini juga bisa disandingkan dengan perasa manis atau malah asin sekaligus.

Frank Lipman, penulis rubrik New York Times, mengatakan bahwa ada banyak keuntungan jika kita mengonsumsi alpukat setiap hari.

Pertama, kita akan mendapatkan banyak asupan lemak baik dan penurunan kadar lemak jahat. Kemudian, kita juga akan mendapatkan sistem saluran cerna yang lebih sehat, memiliki kualitas tidur yang lebih baik, dan memiliki sistem imun yang lebih kuat.

Soal deret manfaat buah hijau ranum ini memang tak perlu ditanyakan lagi. Masalahnya hanya satu, bagaimana mematangkan alpukat mentah sehingga bisa dikonsumsi dalam waktu yang tepat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat, alpukat di pasaran selalu dijual dalam kondisi yang belum terlalu ranum. 

Baca juga: Begini Cara Menanam Buah Alpukat dari Bijinya

Tips memilih alpukat 

Dilansir dari Reader's Digest, dalam membeli alpukat, sebaiknya pilih yang belum ranum alias belum matang maksimal.

Karena alpukat yang sudah matang sempurna, hanya bisa bertahan antara dua hingga tiga harian saja. Selepas itu, alpukat akan menghitam kemudian membusuk.

Ketika kita membeli alpukat yang sudah empuk dan matang, kemungkinan besar kita akan melewatkan masa konsumsi terbaiknya.

Jadi belilah alpukat yang belum matang, baru ketika Anda akan mengonsumsinya, matangkan dengan cara-cara mudah yang bisa Anda lakukan sendiri di dalam dapur.

Untuk mengetahui alpukat masih mentah atau sudah matang, Anda bisa melihat dari warna kulitnya.

Baca juga: Manfaat Alpukat untuk Ibu Hamil

1. Hijau terang

Jika alpukat masih berwarna hijau terang, itu tandanya alpukat belum matang maksimal. Masih dibutuhkan sekitar 4 hingga 7 hari lagi hingga seluruh daging buah alpukat matang. 

2. Hijau tua

Warna kulit alpukat yang seperti ini adalah penanda daging buah sudah matang dan dalam waktu terbaik untuk dikonsumsi.

Jika Anda ingin mengonsumsi alpukat hari itu juga, maka Anda bisa mengambil alpukat ini.

3. Coklat kehitaman

Alpukat dengan kulit coklat kehitaman biasanya sudah sangat matang, melewati masa terbaik pengonsumsian. 

Daging buah alpukat ini sudah tak lagi segar, dengan tekstur yang sangat lembek dan bintik coklat di permukaan daging buahnya.

Baca juga: Cara Cegah Alpukat Busuk, Bisa Bertahan Matang Sampai 4 Bulan

Tips mematangkan alpukat

Untuk mematangkan alpukat Anda hanya membutuhkan plastic wrap dan microwave.

Kemudian belah alpukat menjadi dua, buang bijinya. Bungkus masing-masing belahan dengan plastic wrap. 

Masukkan alpukat ke dalam microwave dan panaskan selama dua menitan saja. Keluarkan alpukat dari microwave, dan masukkan ke dalam air dingin untuk menghentikan proses pematangan.

Jika Anda menginginkan alpukat matang dalam satu atau dua hari, letakkan alpukat dalam mangkuk atau kantung bersama dengan buah apel atau pisang. 

Beri lubang di permukaan kantung, dan letakkan kantung di suhu ruang. Gas etilen dari apel dan pisang bisa mempercepat pematangan daging buah alpukat.

Baca juga: Tips Menyimpan Buah dan Sayuran agar Tak Cepat Layu

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi