Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Blitar Akibatkan "Overscale" pada Seismogram, Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @infomitigasi
Tangkapan layar seismogram dari stasiun BMKG Semarang yang mengalami overscale saat terjadi gempa di Blitar pada Jumat (21/5/2021).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.9 mengguncang Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Jumat (21/5/2021) pukul 19.09 WIB.

Saat gempa terjadi, getaran dicatat oleh seismograf atau seismometer.

Seismograf merupakan alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Adapun hasil rekaman dari seismograf disebut seismogram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, saat gempa Blitar terjadi, muncul laporan bahwa seismogram milik pemerintah disebut mengalami overscale.

Baca juga: Update Kerusakan Gempa Blitar Magnitudo 5,9 dan Analisis Penyebabnya...

Hal ini diinformasikan oleh akun Twitter @infomitigasi.

Dalam twit itu disebutkan ada laporan overscale pada seismogram yang terletak di Jajag, Banyuwangi; Semarang, dan Wanagama, Yogyakarta. 

Benarkah demikian dan apa penyebab "overscale" pada seismogram?

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, penyebab overscale yang terjadi pada 3 seismogram dari gempa Blitar yakni kekuatan gempa yang cukup kuat.

"Penyebab overscale ini dapat terjadi karena gempanya cukup kuat pada saat itu," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Berdasarkan keterangan BMKG, pusat gempa berada di kedalaman 110 kilometer dengan koordinat 8,63 LS, 112,34 BT atau terletak sejauh 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Menurut dia, munculnya overscale atau kelebihan garis pada seismogram ini tidak dipengaruhi pusat gempa, baik di darat maupun di laut.

Diketahui, kejadian overscale ini juga pernah terjadi saat gempa magnitudo 7,3 di Wanagama, Yogyakarta pada 15 Desember 2017, dan gempa magnitudo 5,0 di Pacitan, Jawa Timur pada 18 Februari 2018.

Baca juga: Berpusat di Blitar, Gempa M 6,2 Dirasakan di Yogyakarta hingga Bali

Wilayah yang merasakan

Daryono mengatakan, gempa yang terjadi di Blitar bukan termasuk gempa megathrust, melainkan gempa Benioff.

Ia menjelaskan, gempa Benioff adalah gempa yang berpusat di zona tunjama lempeng di bawah megathrust.

Guncangan gempa Blitar terasa berbeda di sejumlah daerah. Berikut rinciannya:

Skala V MMI dirasakan di Blitar.

Adapun skala V MMI berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala IV MMI dirasakan di Karangkates, Sawahan, Nganjuk, Lumajang, Tulungagung, dan Malang.

Besaran Skala IV MMI artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala III MMI dirasakan di Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Denpasar, Gianyar, dan Lombok Barat.

Skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala II MMI dirasakan di Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Surabaya, Purworejo, dan Karangasem.

Skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi