Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sindrom Asperger, Sindrom yang Dialami Geu-ru dalam Drakor "Move to Heaven"

Baca di App
Lihat Foto
Netflix
Serial drakor terbaru dari Netflix, Move to Heaven.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Serial drama Korea berjudul Move to Heaven kini sedang naik daun.

Sejumlah warganet di media sosial Twitter pun membagikan kisahnya setelah menyaksikan Move to Heaven.

"Wah parah sih ini move to heaven bagus banget, epsiode satu langsung dibikin nangis, lanjut episode berikutnya ketawa, nangis lagi, ketawa lagi. Ceritanya tentang bisnis pembersihan kamar/tkp, setiap kematian punya kisah dan ceritanya sendiri, pokoknya kalian harus nonton!" tulis akun Twitter @andihiyat.

Drama Korea yang ditayangkan di layanan streaming film legal, Netflix, diperankan sejumlah bintang Korea seperti Lee Je-hoon, Lee Jae-wook, Tang Jun Sang, dan Hong Seung-hee.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Drama Korea Terbaik Versi IMDB yang Tayang Lebih dari 1 Season

Move to Heaven juga menggambarkan sindrom Asperger yang dialami salah satu tokoh yaitu Geu-ru (diperankan Tang Jun Sang).

Apa itu sindrom Asperger?

Dilansir dari Healthline, 10 Mei 2019, sindrom Asperger (AS) adalah salah satu kelompok gangguan saraf yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme (ASD).

Sindrom Asperger dianggap berada di ujung spektrum yang ringan. Mereka yang mengalami sindrom Asperger menunjukkan gejala di antaranya:

Beberapa orang dengan ASD diklasifikasikan sebagai orang yang berfungsi tinggi.

Autisme yang berfungsi tinggi berarti bahwa orang-orang ini tidak memiliki keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang tertunda, merupakan ciri khas banyak orang dengan ASD.

Biasanya, individu yang didiagnosis dengan AS memiliki kecerdasan normal atau di atas normal.

Mereka yang mengalami kondisi ini juga dapat bersekolah di sekolah umum dan memiliki pekerjaan.

Meski demikian, AS tidak dapat disembuhkan. Namun, dengan pemeriksaan dan diagnosis serta intervensi dini dapat membantu anak menjalin hubungan sosial, mencapai potensi mereka, dan menjalani kehidupan yang produktif.

Baca juga: 4 Drama Korea yang Batal Tayang karena Tersandung Kontroversi

Gejala sindrom Asperger

Orang dengan AS memiliki gejala yang berbeda-beda, tetapi anak-anak dengan AS seringkali memiliki fokus obsesif pada topik minat yang terbatas.

Anak-anak dengan sindrom Asperger mungkin mengembangkan minat yang sangat besar pada hal-hal seperti jadwal kereta atau dinosaurus. Minat ini bisa menjadi subjek percakapan sepihak dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Kemudian, orang dengan AS tidak menyadari upaya orang lain untuk mengubah topik percakapan.

Inilah salah satu alasan mengapa anak dengan sindrom Asperger mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial.

Selain itu, orang dengan AS tidak dapat membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Banyak penderita AS merasa sulit untuk mengenali perasaan orang lain.

Biasanya, orang dengan kondisi ini menghindari kontak mata saat berbicara dengan orang lain.

Gejala lain yang dialami orang dengan sindrom Asperger yakni berbicara dengan nada monoton dan menunjukkan sedikit ekspresi wajah.

Apa yang menyebabkan sindrom Asperger?

Para ahli belum bisa memastikan secara pasti apa penyebab sindrom Asperger. Namun, adanya perubahan di otak disebut berkaitan dengan banyak gejala sindrom ini.

Faktor genetik dan paparan racun lingkungan, seperti bahan kimia atau virus, telah diidentifikasi sebagai kontributor potensial untuk perkembangan gangguan tersebut.

Diketahui, anak laki-laki lebih berpotensi mengidap sindrom Asperger ketimbang anak perempuan.

Cara mendiagnosis sindrom Asperger

Tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis seseorang mengalami sindrom Asperger.

Dalam banyak kasus, orangtua terlambat melaporkan atas kesulitan perkembangan atau perilaku yang dialami oleh sang anak.

Jika anak masih bersekolah, guru mungkin memperhatikan soal masalah perkembangannya. Kemudian, masalah tersebut harus dilaporkan ke dokter.

Sementara, dikutip dari WebMD, 2 Juni 2020, orangtua juga dapat merujuk ke pakar kesehatan mental yang berpengalaman dalam ASD, seperti:

  • Psikolog
    Mereka mendiagnosis dan menangani masalah dengan emosi dan perilaku.
  • Ahli saraf anak
    Mereka mendiagnosis kondisi otak.
  • Dokter yang paham perkembangan anak (dokter anak)
    Mereka mengamati masalah kemampuan berbicara, kemampuan berbahasa, dan masalah perkembangan lainnya.
  • Psikiater
    Mereka mengawasi kondisi kesehatan mental dan dapat meresepkan obat untuk mengobatinya.

Biasanya, dokter akan menanyakan sejumlah pertanyaan tentang perilaku anak.

Penanganan sindrom Asperger

Meski tidak dapat disembuhkan, namun ada sejumlah treatment atau metode terapi untuk melatih kemampuan yang kurang baik.

Metode itu di antaranya:

  • Pelatihan keterampilan sosial
    Dalam kelompok atau sesi satu lawan satu, terapis mengajari anak Anda cara berinteraksi dengan orang lain dan mengekspresikan diri dengan cara yang lebih tepat.

  • Terapi wicara-bahasa
    Hal ini membantu meningkatkan keterampilan komunikasi anak Anda. Misalnya, mereka akan belajar cara menggunakan pola naik-turun yang normal saat berbicara, bukan dengan nada datar dan mendapatkan pelajaran tentang cara menjaga percakapan dua arah dan memahami isyarat sosial seperti gerakan tangan dan kontak mata.

  • Terapi perilaku kognitif (CBT)
    Tindakan ini membantu anak Anda mengubah cara berpikirnya sehingga mereka dapat mengontrol emosi dan perilaku berulangnya dengan lebih baik. Mereka akan bisa menangani hal-hal seperti ledakan, kehancuran, dan obsesi.

  • Pendidikan dan pelatihan orangtua
    Anda akan mempelajari banyak teknik yang sama dengan yang diajarkan kepada anak Anda sehingga Anda dapat melatih keterampilan sosial dengan mereka di rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi