Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa “Kembar” Guncang Banten Terasa hingga Jakarta, Ini Analisis BMKG

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Wilayah Selat Sunda diguncang dua gempa tektonik pada Minggu (23/5/2021).

Kedua gempa tersebut hanya berselang beberapa menit kemudian, yaitu pukul 10.48:15 dan 10.50.51 WIB.

Dihubungi Kompas.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) Daryono menjabarkan analisis gempa yang terjadi ini.

"Ini doublet earthquake. Gempa kembar," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Bagaimana penjelasannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gempa Blitar Akibatkan Overscale pada Seismogram, Ini Penjelasan BMKG

Penjelasan BMKG

Daryono menjelaskan, hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter awal gempa pertama 5 magnitudo dan gempa kedua 5,4 magnitudo, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 magnitudo dan 5,2 magnitudo.

Sementara itu, pusat kedua gempa tidak berjarak jauh.

"Episenter gempa pertama terletak pada koordinat 6,59 LS dan 105,45 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 17 km arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km," ujar Daryono.

Episenter gempa kedua, lanjut dia, terletak pada koordinat 6,64 LS dan 105,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 km arah Barat Laut Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.

Daryono menambahkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," tutur dia.

Menurut Daryono, guncangan gempa ini dirasakan di Kalapnunggal, Sukabumi, Labuan, Munjul, Rangkasbitung, Banjarsari, Cileles, Cirinten, dan Bayah II-III MMI.

Kendati begitu, gempa dikabarkan juga terasa sampai Jakarta dan Depok, di mana kedua wilayah tersebut terletak lumayan jauh dari Banten.

"Daerah dengan tanah lunak dapat merepons gelombang gempa dari jauh. Namanya local site effect," paparnya.

Baca juga: Update Kerusakan Gempa Blitar Magnitudo 5,9 dan Analisis Penyebabnya...

Mengapa guncangan terasa sampai Jakarta dan Depok?

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno mengatakan, pihaknya menerima informasi gempa tersebut dirasakan di wilayah Banten.

Namun, tak menutup kemungkinan ada yang merasakan di Jakarta.

"Mungkin hanya sebagian kecil saja yang peka," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Gempa ini cukup dangkal dengan kedalaman hanya 10 kilometer dan kejadiannya berselang 2 menit saja dengan gempa kedua.

"Dengan kedalaman dangkal otomatis akan lebih besar peluang dirasakannya, karena dekat dengan permukaan," tutur dia.

"Sehingga, tak heran dirasakan hampir di semua wilayah Banten," tambah Bambang.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,2 Guncang Blitar, Ini Daerah yang Ikut Merasakan Guncangan

Gempa susulan

Daryono memaparkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Sementara itu, hingga Minggu (23/5/2021) pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 6 kali aktivitas gempa susulan (aftershock).

"Dengan rentang magnitudo 2,8 sampai dengan 4,6," jelas Daryono.

Adapun masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada.

"Karena gempa kuat ada yang didahului oleh aktivitas gempa pendahuluan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi