Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Temukan Virus Corona Baru, Menular dari Anjing ke Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Sumber: Jurnal Clinical Infectious Diseases, 2021.
Gambar virus corona baru, CCoV-HuPn-2018, yang menginfeksi sel A72 pada 24 (A), 48 (B), dan 72 (C) jam pasca-infeksi dan Mock menginfeksi sel A72 pada 72 jam pasca-infeksi (D). Sumber: Jurnal Clinical Infectious Diseases, 2021.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Para ilmuwan melaporkan telah menemukan virus corona terbaru yang berasal dari anjing dan menginfeksi manusia. 

Melansir Independent, Sabtu (22/5/2021), para ilmuwan mendeteksi virus corona baru dalam sampel yang diisolasi dari pasien pneumonia di Malaysia pada 2018.

Menurut tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke di AS, virus yang diberi nama CCoV-HuPn-2018 itu melompat dari hewan ke pasien, kemungkinan besar dari anjing.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Clinical Infectious Diseases pada Kamis (20/5/2021). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Infeksi Jamur Hitam di India: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Asisten profesor pada Agricultural Research and Development Center, College of Food, Ohio State University, Anastasia Vlasova, menjadi penulis pertama riset ini.

Sementara penelitian dilakukan bersama Gregory C Gray, profesor di Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran, Duke University, dan Teck-Hock Toh, profesor di SEGi University di Sarawak, Malaysia.

Awal penemuan

Dikutip dari Kompas.id (21/5/2021), temuan ini dimulai ketika di awal pandemi Covid-19 Gray mencari tahu kemungkinan adanya virus corona lain di luar sana yang membuat orang sakit dan bisa memicu wabah lain.

Gray kemudian meminta mahasiswa pascasarjana di laboratoriumnya, Leshan Xiu, untuk membuat tes yang lebih baik, yaitu tes yang akan bekerja seperti tes Covid-19 tetapi dapat mendeteksi semua virus corona, bahkan yang tidak dikenal sekalipun.

Gelombang pertama sampel yang diuji tahun lalu, Gray dan Xiu menemukan bukti virus corona baru yang terkait dengan pneumonia pada pasien yang dirawat di rumah sakit di Malaysia.

Sampel ini didapatkan dari spesimen yang dikumpulkan dari tes usap hidung 301 pasien rawat inap karena pneumonia di rumah sakit di Malaysia Timur pada 2017 dan 2018.

Namun, pada 8 dari 301 sampel yang diuji (2,7 persen), Xiu dan Gray menemukan bahwa saluran pernapasan bagian atas pasien terinfeksi oleh virus corona pada anjing.

Kedelapan pasien itu, tujuh di antaranya anak-anak, dirawat dengan bantuan oksigen untuk membantu pernapasannya. Mereka bisa keluar dari rumah sakit setelah empat hingga enam hari dirawat.

“Mirip dengan virus corona sindrom pernapasan akut parah (SARS), virus baru ini memiliki beberapa fitur genetik unik yang menunjukkan penularan zoonosis baru-baru ini,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.

Baca juga: Uang Rp 128 Juta Nasabah Bank Mandiri Raib, Apakah Masih Bisa Kembali?

 

Kode genom

Mengutip NPR, (20/5/2021), peneliti kemudian mengirim sampel pasien ke seorang ahli virus corona hewan di Ohio State University, Anastasia Vlasova. 

Anastasia awalnya meragukan temuan itu adalah virus corona, karena belum pernah dilaporkan virus itu ditularkan ke manusia.

"Virus corona pada anjing tidak diperkirakan ditularkan ke manusia. Belum pernah dilaporkan sebelumnya," ujarnya.

Namun dengan banyaknya sampel virus, Vlasova dapat memecahkan kode genomnya.

Dari sekuens gen virus, dia dapat melihat bahwa virus tersebut kemungkinan telah menginfeksi kucing dan babi pada satu titik. Tapi kemungkinan besar melompat langsung dari anjing ke manusia.

"Mayoritas genomnya adalah canine coronavirus. Kami menemukan mutasi yang sangat, sangat unik (atau penghapusan) dalam genom," katanya.

Dia mengatakan mutasi yang ditemukan itu sangat mirip dengan yang sebelumnya ditemukan pada virus corona SARS dan di (versi) SARS-CoV-2.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disarankan Tidak untuk Orang di Bawah 30 Tahun, Ini Alasannya

Gejala

Penghapusan genom itu diyakininya membantu virus anjing menginfeksi atau bertahan di dalam tubuh manusia dan itu mungkin langkah kunci yang diperlukan untuk virus corona untuk menyebar ke manusia.

”Rupanya penghapusan tersebut, entah bagaimana, terkait dengan adaptasi (virus) selama lompatan dari hewan ke manusia,” katanya.

Para peneliti itu juga menemukan, virus CCoV-HuPn-2018 yang menginfeksi manusia ini memiliki gejala yang berbeda dengan virus anjing asalnya, yang menyebabkan masalah pencernaan pada anjing, seperti diare dan sakit perut.

Seseorang yang terinfeksi virus CCoV-HuPn-2018 mengalami penyakit pernapasan yang tidak termasuk masalah gastrointestinal.

Baca juga: Sejarah dan Alasan Tidak Ada Ayah dalam Gambar Kaleng Khong Guan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi