Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Hitam Merebak di India, Ini yang Harus Diwaspadai Menurut Epidemiolog

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Kemungkinan kontaminasi rantai dingin (makanan beku) dengan virus dari reservoir sangat rendah menurut laporan WHO di Wuhan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Di tengah tsunami Covid-19, kali ini India harus menghadapi wabah penyakit jamur hitam yang tak kalah mematikan. 

Ibu kota India New Delhi bahkan mendirikan bangsal khusus untuk memerangi infeksi mucormycosis atau jamur hitam.

Munculnya penyakit ini menambah tekanan pada rumah sakit di India yang sudah berjuang dengan jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia.

Pasien Covid-19 dengan sistem imun lemah dan pasien diabetes diketahui sangat rentan terhadap mucormycosis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Infeksi Jamur Hitam di India: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

 

Apakah penyakit jamur hitam bisa muncul di Indonesia?

Jamur hitam di Indonesia

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan mucormycosis atau jamur hitam bukan penyakit baru, dan menurutnya sudah ada sejak abad ke-18.

"Mucormycosis bukan penyakit baru dan di Indonesia ada kasusnya walaupun jarang," kata Dicky pada Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Dicky mengatakan penularan jamur hitam tak terjadi dari orang ke orang, tapi dari menghirup spora.

Tingkat kematiannya bisa 54 persen, tapi juga tergantung dari tipe jamurnya dan bagian mana yang terdampak.

"Kondisinya bisa fatal apabila menyerang di otak," kata Dicky. 

Tanda-tanda jamur hitam

Penyakit ini menyerang berbagai organ tubuh seperti hidung, dagu, kening, bagian antara mata dan gigi, paru-paru, serta otak (paling parah).

Beberapa tandanya antara lain hidung kehitaman, sakit kepala, hidung tersumbat, keluarnya cairan dari hidung, nyeri di sinus, hidung berdarah, dan bengkak di wajah.

Baca juga: Mengapa Pesawat Umumnya Berwarna Putih? Ini 4 Alasannya

 

Dicky mengatakan imunitas tubuh yang turun memperbesar risiko terinfeksi jamur hitam.

Sementara itu Dicky menyebut, yang terjadi di India adalah karena banyaknya orang yang terserang Covid-19, banyak orang yang memiliki penyakit penyerta (seperti diabetes), serta kualitas lingkungan yang buruk, hal itu memperparah penyebaran penyakit jamur hitam.

"Pada orang yang imunitasnya menurun ini sangat rawan. Menurunnya daya tahan tubuhnya artinya sangat rawan terdampak infeksi," ujar Dicky.

Sementara itu beberapa pasien yang menjalani terapi steroid, bisa mengalami turunnya limfosit dan itu mempermudah infeksi jamur.

Baca juga: [HOAKS] Polisi Gunakan Tembakan Saat Bubarkan Aksi Bela Palestina

Potensi munculnya jamur

Dia mengatakan sebenarnya potensi munculnya jamur bisa ada di mana-mana, seperti contohnya di dinding rumah. Bisa jadi itu terhirup oleh manusia.

Akan tetapi karena imun tubuh kuat, penyakit itu tidak mudah menyerang orang pada umumnya.

Dicky mencontohkan, pada orang lanjut usia yang hanya tidur di kamar sepanjang hari dengan kondisi kamar lembab juga dapat berisiko terkena jamur hitam.

Sehingga kebersihan lingkungan merupakan hal yang perlu diperhatikan.

Pemakaian masker

 

Selain itu, dia menyarankan untuk menggunakan masker karena masker tak hanya bisa mencegah dari tertularnya Covid-19, namun juga jamur. 

"Orang yang pakai masker ia akan terlindungi dengan spora ini, jadi masker berfungsi banyak. Pakai masker dua lapis," kata dia.

Terkait pengobatan infeksi jamur hitam, dia mengatakan pasien perlu dirawat di rumah sakit.

"Tidak perlu terlalu panik dengan adanya jamur hitam ini. Memakai masker, jaga kebersihan diri dan lingkungan, ventilasi, cuci tangan, biasakan cuci tangan, jaga jarak, dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disarankan Tidak untuk Orang di Bawah 30 Tahun, Ini Alasannya

 

Dia mengatakan pandemi berdampak tidak hanya masalah Covid-19 sendiri tapi bisa menimbulkan dampak kolateral atau dampak kesehatan lainnya.

Oleh karena itu dia berharap pemerintah bisa fokus menangani Covid-19 secepatnya dan sebaik mungkin.

Lalu dia juga berharap pemerintah Indonesia tetap menjalankan program-program kesehatan lainnya seperti menjaga pasien diabetes agar tetap terkontrol dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi