Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka periksadata.com/bpjs untuk Mengecek Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot periksadata.com/bpjs
Tampilan laman periksadata.com/bpjs untuk mengecek kebocoran data BPJS Kesehatan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Merespons dugaan kebocoran 279 juta data pribadi milik anggota BPJS Kesehatan, sebuah laman untuk mengecek status kebocoran data akun BPJS Kesehatan dibuat.

Laman yang dapat diakses di alamat https://periksadata.com/bpjs/ itu diinisiasi oleh Teguh Aprianto, peneliti keamanan siber dan pendiri hack.co.id.

Teguh mengatakan, alasannya membuat situs pengecekan kebocoran data BPJS Kesehatan tersebut adalah untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

"Sebenarnya yang beginian tugas pemerintah, tapi karena mereka tak memberikan solusi sama sekali, jadinya ya harus seperti biasa, warga bantu warga," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teguh mengatakan, laman tersebut dibuat karena banyak orang yang perlu memastikan apakah mereka terdampak kasus dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan atau tidak.

Baca juga: Update Data Penduduk Bocor: Ini Hasil Pemanggilan BPJS Kesehatan oleh Kominfo

Membandingkan data

Teguh mengatakan, pencocokan data pada laman tersebut dilakukan dengan membandingkan sampel 1 juta data yang tersebar di forum daring Raid Forums beberapa waktu lalu.

"Sumber data yang tersedia saat ini hanya 1 juta data yang bersumber dari sampel yang diberikan oleh pelaku," kata Teguh.

Untuk mengetahui apakah data mereka termasuk dalam 1 juta sampel data yang bocor itu, masyarakat cukup mengisi nomor keanggotaan BPJS Kesehatan pada laman https://periksadata.com/bpjs/

Data dijual di Raid Forums

Sebagaimana diketahui, dugaan kebocoran data pribadi anggota BPJS Kesehatan berawal dari penawaran 279 juta data oleh akun bernama Kotz di Raid Forums.

Akun tersebut menjual 279 juta data pribadi anggota BPJS Kesehatan, serta menawarkan sampel 1 juta data yang dapat diunduh secara cuma-cuma melalui sejumlah situs.

Untuk diketahui, Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap situs-situs yang terkait dengan kebocoran data BPJS Kesehatan tersebut.

Baca juga: Hasil Investigasi Kominfo dan Update soal Dugaan Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Jika data bocor

Teguh menyebutkan, publik tidak bisa berbuat banyak jika data pribadi mereka termasuk dalam data BPJS Kesehatan yang diduga bocor.

"Sayangnya tidak ada yang bisa dilakukan oleh publik untuk kasus BPJS ini selain meminta pihak yang bertanggung jawab agar melakukan investigasi, lalu laporan (investigasi) itu harus dibuka ke publik," ujar Teguh.

Menurut Teguh, baik Kominfo maupun BPJS Kesehatan harus menangani insiden ini secara serius dan transparan.

"Lakukan investigasi dan berikan laporanya ke publik. Baik Kominfo ataupun BPJS harus bertanggung jawab atas insiden ini dan seharusnya ada sanksi yang memberatkan," kata Teguh.

Cara mengecek kebocoran data BPJS

Berikut langkah-langkah untuk mengecek status kebocoran data BPJS Kesehatan:

  • Buka laman https://periksadata.com/bpjs/ 
  • Isi nomor keanggotaan BPJS Kesehatan pada kolom yang disediakan. Untuk diketahui, laman tidak akan menyimpan nomor keanggotaan tersebut.
  • Klik "Periksa Sekarang" untuk mengetahui hasilnya

Jika data Anda termasuk dalam 1 juta sampel data yang disebarkan di Raid Forums beberapa waktu lalu, akan muncul pemberitahuan bahwa data mulai dari nama lengkap, NIK, email, nomor HP, tempat tinggal dan tanggal lahir, NPWP dll telah bocor. 

Baca juga: Alissa Wahid Sebut Alur Penjemputan Bandara YIA Bikin Bingung, Ini Kata Pihak Bandara

 

Kendati demikian, perlu diperhatikan bahwa jika data Anda tidak termasuk dalam 1 juta data sampel yang bocor, masih ada kemungkinan data Anda juga ikut bocor bersamaan dengan 279 data anggota BPJS lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Teguh melalui akun Twitternya, Minggu (23/5/2021).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi