Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Felicia Tissue, Mengenal Apa Itu Ghosting, dan Cara Menyikapinya...

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Felicia Tissue
Felicia Tissue, mantan kekasih Kaesang
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mantan kekasih Kaesang Pangarep, Felicia Tissue menceritakan segala upayanya untuk menyelesaikan masalah asmaranya dengan Kaesang melalui video yang diunggahnya dalam akun YouTube pada Rabu (26/5/2021).

Dalam video itu disebutkan, ia telah menjalin hubungan bersama Kaesang selama 5 tahun, hingga Kaesang memutus komunikasi dengan Felicia secara mendadak.

Padahal dua minggu sebelum putus kontak, Kaesang diduga sempat mengucap keinginan untuk membawa hubungan ke jenjang pernikahan.

Perlakuan inilah yang acapkali disebut sebagai ghosting oleh warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Buat laki-laki yang udah liat klarifikasi felicia mantannya kaesang, biar tahu aja kek gitulah perasaan cewek kalau udah kenak ghosting. Hancur!" tulis akun Twitter @fathinahZE.

Baca juga: Bisnis Makanan Kaesang Pangarep, dari Kedai Kopi hingga Kuliner Ayam

"Selama ini feli berusaha mengatur kembali hidupnya.. Dia sudah menyia2kan waktu 5 tahun untuk kaesang.. Hadiahnya di ghosting dan diselingkuhin.. Apa itu attitude yg baik? Bukan itu yg keluarga feli mau.. Mereka seperti itu karena semua akses ditutup," tulis akun Twitter @sharen317.

Baca juga: Raih Penghargaan Wirausaha saat Wisuda, Ini Deretan Bisnis Kaesang

Baca juga: Video Viral Semangka Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi

Lantas, apa itu ghosting dan bagaimana cara menyikapinya?

Dilansir dari Kompas.com (18/3/2021), berdasarkan Cambridge Dictionary istilah "ghosting" mengacu pada suatu cara mengakhiri suatu hubungan secara tiba-tiba dan menutup segara bentuk komunikasi dengan seseorang.

Seorang psikolog klinis dan pakar hubungan dari Washington DC, Vinita Mehta mengatakan, secara personal sebagian besar orang melakukan ghosting untuk menghindari konfrontasi dan melukai perasaan yang dihantui (ghostee).

Ia menambahkan, rasa nyaman, aman, interaksi yang buruk dengan pasangan, kehilangan ketertarikan, dan keadaan suatu hubungan (seberapa dekat seseorang dengan pasangannya) adalah alasan-alasan lain mengapa seseorang melakukan tindakan ini.

Artinya, seseorang bisa saja melakukan ghosting karena merasa dirinya tidak aman atau mungkin ada sesuatu hal yang tidak ingin diketahui oleh pasangannya.

Baca juga: Kisah Cinta Pasangan Lansia di Perbatasan Denmark-Jerman Saat Virus Corona...

Bagaimana cara menyikapi sikap ghosting?

Melansir Kompas.com (7/3/2021), saat di-ghosting dengan orang yang kita sayangi tentu terasa menyakitkan.

Oleh karena itu, jangan berlarut dalam kesedihan dan segeralah ambil langkah untuk mengatasinya.

Berikut 7 cara yang dapat dilakukan untuk menyikapi sikap ghosting.

1. Jangan menghubungi

Saat mendapat perlakuan ghosting, dorongan untuk menghubungi orang tersebut pasti ada. Namun, sebaiknya hindari hal itu.

Tetap menghubunginya padahal sudah tahu tidak akan dibalas hanya akan menambah segalanya terasa lebih buruk.

Hendaknya berinteraksilah dengan orang lain yang mampu memberi dukungan. Misalnya sahabat atau keluarga.

Baca juga: Viral Pasien BPJS Curhat Dipersulit Saat Akan Berobat di RSUD dr Soewandhie

2. Hindari "curhat" di media sosial

Terkadang orang mencurahkan isi hatinya di media sosial. Tapi hindari mengungkapkan hal yang tidak menyenangkan seperti ghosting.

Sebab, hal itu akan membuatmu terlihat menyedihkan dan seolah mencari perhatian.

Tindakan tersebut juga tidak membuat orang yang telah melakukan ghosting akan kembali.

3. Jangan bersikap getir

Selain itu, hindari bersikap getir atau berputus asa saat di-ghosting oleh seseorang. Karena, hal itu hanya akan membuatmu terlihat buruk.

Sebaliknya, tetaplah melanjutkan hidup dengan optimis. Tunjukkan bahwa tindakan ghosting itu tidak menghalangi diri untuk maju.

Baca juga: Klarifikasi RSUD dr Soewandhie soal Video Viral Pasien BPJS yang Curhat Dipersulit Saat Berobat

4. Jangan menyalahkan diri sendiri

Saat mendapat perlakuan ghosting, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah ada yang salah dalam dirinya sehingga diperlakukan seperti itu.

Tapi ingatlah, jangan menyalahkan diri sendiri karena kenyataannya tidak melakukan kesalahan apa pun.

Kesalahan ada pada orang yang melakukan ghosting.

5. Jangan kembali bersama

Tidak menutup kemungkinan orang yang melakukan ghosting akan muncul dan bisa jadi sikapnya berubah drastis menjadi lebih baik.

Tetapi, apa pun alasannya, jangan kembali atau rujuk menjalin hubungan dengan orang yang telah melakukan ghosting.

Kejadian serupa bisa terulang kembali di masa depan.

Baca juga: Berkaca dari Kasus WhatsApp dan Eiger, Bagaimana Seharusnya Brand Menyikapi Karakteristik Pengguna Medsos?

6. Jangan bersikap kasar

Walaupun kembali bersama adalah hal yang harus dihindari, bukan berarti kamu bersikap kasar terhadap orang yang melakukan ghosting.

Karena dengan bersikap kasar hanya akan membuatmu terlihat buruk. Sebaliknya, tetaplah bersikap sopan ketika bertemu dengannya.

7. Belajar dari pengalaman

Anda sudah tahu bahwa perlakuan ghosting rasanya tidak menyenangkan.

Belajarlah dari pengalaman tersebut dan hindari melakukan ghosting kepada orang lain.

Baca juga: Video Viral Diklaim Rombongan Mudik Jokowi, Ini Penjelasan Istana

(Sumber: Kompas.com/Heru Margianto, Maria Adeline Tiara Putri | Editor: Lusia Kus Anna)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi