Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Foto Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan Lapan

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar unggahan yang memperlihatkan secarik cahaya terang yang diduga sebagai meteor viral di media sosial pada Jumat (28/5/2021).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah foto menampilkan secarik cahaya terang yang diduga sebagai meteor jatuh di puncak Gunung Merapi viral di media sosial pada Jumat (28/5/2021).

Dalam unggahan foto tersebut terlihat cahaya berwarna biru kehijauan (cyan).

Adapun foto itu diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover.

"Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta(27 Mei 2021). Foto: Gunarto_song," tulis akun Twitter @merapi_uncover.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Dugaan Adanya Medan Magnet di Bekas Suntikan Vaksin Covid-19

Hingga Jumat (28/5/2021) siang, unggahan itu sudah di-retwit sebanyak 523 kali dan disukai sebanyak lebih dari 1.500 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Penjelasan Lapan soal Lapisan Inversi dan Penyebab Suara Dentuman Misterius

Lantas, benarkah cahaya tersebut merupakan meteor?

Saat dikonfirmasi, Gunarto Song mengungkapkan bahwa foto itu diambilnya ketika ia berada di Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta pada Kamis (27/5/2021).

Namun, ia tidak yakin apakah benda bercahaya itu merupakan meteor atau bukan.

"Saya enggak berani pastikan, yang pasti sangat cepat dan terang. Lokasinya di Kali Adem, Cangkringan, malam hari tanggal 27 Mei 2021," ujar Gunarto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Menurutnya, saat melakukan pembidikan obyek, Gunarto mengatakan ada ambience di awan, yang dimungkinkan cahaya misterius itu tidak jatuh di puncak Gunung Merapi.

Tetapi, perspektifnya seolah-olah benda bercahaya itu jatuh di puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Viral Video Diklaim Meteor Jatuh, Benarkah Terjadi di Indonesia? Simak Penjelasan Lapan

Tanggapan Lapan

Menanggapi hal itu, Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emmanuel Sungging mengatakan bahwa benda bercahaya yang jatuh dan viral di media sosial dimungkinkan adalah meteor.

"Kalau dilihat dari fotonya, sepertinya betul itu meteor," ujar Emmanuel saat dikonfirmasi terpisah, Jumat (28/5/2021).

Terkait warna cahaya yang dipancarkan, Emmanuel mengatakan, benda yang diduga meteor itu memancarkan warna biru kehijauan (cyan) karena membawa kandungan magnesium.

Baca juga: Asteroid Seukuran 3 Lapangan Bola Dekati Bumi pada Sabtu Ini

Tak hanya warna cyan, ada beragam warna yang dihasilkan dari suatu benda antariksa yang jatuh ke Bumi.

"Bisa bermacam-macam warnanya, tergantung unsur penyusun material yang terbakar di atmosfer," lanjut dia.

Berikut makna setiap warna yang dihasilkan dari meteor:

  • Merah, artinya meteor mengandung unsur nitrogen/oksigen
  • Kuning, artinya meteor mengandung unsur iron
  • Ungu, artinya meteor mengandung unsur kalsium
  • Oranye, artinya meteor mengandung unsur sodium
  • Cyan, artinya meteor mengandung unsur magnesium

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 dan Fakta Menarik GBT

Adapun perbedaan warna dan makna ini, imbuhnya menunjukkan bahwa ketika meteor terbakar saat menembus atmosfer dan menghasilkan warna mirip seperti percobaan kimia di laboratorium.

Ia menambahkan, berbagai jenis bahan dibakar bisa menghasilkan warna api yang berbeda.

"Demikian juga kalau ada meteoroid masuk atmosfer Bumi dan terbakar akibat pergeseran dengan atmosfer, bisa menghasilkan pendar warna yang berbeda-beda," lanjut dia.

Baca juga: NASA Berencana Terbangkan Helikopter di Mars untuk Pertama Kalinya

Imbauan kepada masyarakat

Terkait viralnya penemuan benda bercahaya yang diduga sebagai meteor ini, Emmanuel mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan benda tersebut wajib melaporkannya kepada pihak berwajib.

Sementara, pihak Lapan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan tindakan.

"Kalau yang saya tahu, saat ada laporan masyarakat ke pihak berwajib kemudian kami berkoordinasi dengan pihak BNPB (misalnya terkait apabila terjadi bencana) atau bisa ke BAPETEN (jika memang benda jatuh itu berpotensi mengandung radiasi)," katanya lagi.

Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak dekat-dekat jika menemukan benda antariksa yang jatuh.

Baca juga: Indonesia akan Miliki Bandar Antariksa Pertama Kali

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: 7 Hal Sederhana untuk Selamatkan Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi