Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kali Telanjang Saat Rapat, Anggota Parlemen Kanada Minta Maaf dan Mundur

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi rapat virtual.

KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen di Kanada, William Amos, meminta maaf setelah melakukan dua kali adegan telanjang.

Selain meminta maaf, ia juga secara resmi mengundurkan diri dari beberapa tugas parlemen pada Sabtu (29/5/2021).

Anggota parlemen kontroversial ini dua kali melakukan adegan memalukan. Adegan pertama ia tertangkap kamera sedang buang air kecil saat konferneis video di Parlemen Kanada.

Lalu pada April lalu, ia juga melakukan adegan serupa dengan berdiri telanjang bulat di antara bendera Kanda dan Quebec.

Baca juga: Dua Kali Telanjang di Rapat Virtual, Anggota Parlemen Kanada Mundur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski memang bagian pribadinya tertutup telepon, namun tindakan Amos dianggap sangat tidak sopan dan tidak etis karena yang bersangkutan sedang terhubung di sesi video tanya jawab dengan Parlemen Kanada.

Amos, pria berusia 46 tahun ini mengaku aksi memalukan dua kali berturut-turut itu dilakukan tanpa sengaja. Ia mengaku malu atas tindakannya itu.

"Meskipun tidak disengaja dan tidak terlihat oleh publik, ini sama sekali tidak dapat diterima. Saya meminta maaf tanpa syarat," ucap Amos.

Rekan Amos di Parlemen Kanada, Karen Vecchio menilai seharusnya Amos tidak melakukan hal memalukan itu, baik dalam rapat virtual ataupun tidak. Ia menilai perilaku itu tidak dapat diterima.

"Ini adalah kedua kalinya Pak Amos kedapatan mengekspos dirinya kepada rekan-rekannya di parlemen dan House of Commons," kata Vecchio, anggota Parlemen dari Partai Konservatif.

Vecchio menuding kaum liberal yang dipimpin Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, partai yang menaungi Amos, gagal memastikan lingkungan kerja yang aman. Terlebih, insiden tersebut dilakukan dua kali oleh Amos.

Baca juga: Politisi Kanada Minta Maaf Setelah Tertangkap Kamera Buang Air Kecil Saat Rapat Parlemen

Menurut Vecchio, semestinya anggota parlemen tidak boleh menginjak-injak institusi terhormat negara. (Penulis: Tito Hilmawan Reditya | Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Farid Assifa
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi