Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Jamur Hitam dan Putih, Muncul Jamur Aspergillosis di India, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ MAHESH KUMAR A
Pasien India yang terinfeksi jamur hitam menjalani perawatan di bangsal Mucormycosis sebuah rumah sakit pemerintah di Hyderabad, India, Minggu, 23 Mei 2021.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Saat India tengah bergulat dengan kasus infeksi jamur hitam atau mukormikosis pada pasien Covid-19, sejumlah infeksi jamur lain juga dilaporkan di negara itu.

Jamur putih dan jamur kuning belakangan dilaporkan membuat resah. Namun belum usai kasus jamur-jamur baru tersebut, India kembali melaporkan adanya kasus jamur aspergillosis.

Sebagaimana dikutip dari Zee News, kasus aspergillosis dilaporkan terjadi di wilayah Vadodara, negara bagian Gujarat.

Baca juga: Infeksi Jamur Hitam di India: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya ada 8 kasus infeksi yang telah dilaporkan hingga 27 Mei 2021 lalu.

Dikutip dari Hindustan Times, dokter di Maharashtra Mumbai dan Ghaziabad Uttar Pradesh juga mengatakan mereka menemukan pasien dengan aspergillosis.

Lantas apa itu jamur aspergillosis?

Jamur Aspergillus

Aspergillosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh aspergillus, jamur umum yang hidup di dalam dan di luar ruangan.

Seseorang bisa terkena aspergillosis dengan menghirup spora mikroskopis aspergillus dari lingkungan.

Jamur tersebut sebenarnya adalah jamur yang biasa dihirup manusia karena spora mikroskopisnya umum terdapat di lingkungan.

Pada seseorang dengan kondisi kesehatan yang normal, jamur tersebut apabila terhirup tidak terlalu menyebabkan sakit.

Akan tetapi, mereka yang memiliki kekebalan lemah atau penyakit paru-paru berisiko lebih tinggi, dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Adapun jenis masalah kesehatan yang disebabkan oleh aspergillus adalah termasuk reaksi alergi, infeksi paru-paru dan infeksi organ yang lain.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, aspergillosis tak menular dan tidak bisa menyebar di antara manusia maupun antara manusia dan hewan dari paru-paru.

Baca juga: Jamur Hitam Merebak di India, Ini yang Harus Diwaspadai Menurut Epidemiolog

Jenis Aspergillosis

Berikut ini sejumlah jenis Aspergillosis:

1. Alergi bronkopulmonalis aspergillosis (ABPA):

ABPA terjadi ketika aspergillus menyebabkan peradangan di paru-paru dan gejala alergi seperti batuk dan mengi, tetapi tidak menyebabkan infeksi.

2. Alergi Aspergillus sinusitis: Ini terjadi ketika aspergillus menyebabkan peradangan pada sinus dan gejala infeksi sinus seperti drainase, sesak dan sakit kepala tetapi tidak menyebabkan infeksi.

3. Aspergillus fumigatus yang Azole-Resistant: Ketika satu spesies aspergillus, A fumigatus, menjadi resisten terhadap obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobatinya

4. Aspergilloma: Aspergilloma, juga disebut “bola jamur”, terjadi ketika bola aspergillus tumbuh di paru-paru atau sinus, tetapi biasanya tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.

5. Aspergillosis paru kronis: Aspergillosis paru kronis terjadi ketika infeksi aspergillus menyebabkan gigi berlubang, di paru-paru dan bisa menjadi kondisi jangka panjang.

6. Aspergillosis invasif: Ini terjadi ketika aspergillus menyebabkan infeksi serius dan biasanya menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka yang pernah menjalani transplantasi organ atau transplantasi sel induk. Aspergillosis invasif paling sering menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

7. Aspergillosis kulit: Ini terjadi ketika aspergillus memasuki tubuh melalui luka di kulit, misalnya, setelah operasi atau luka bakar dan menyebabkan infeksi. Biasanya pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Itu juga dapat terjadi jika aspergillosis invasif menyebar ke kulit dari tempat lain di tubuh, seperti paru-paru.

Baca juga: Kasus Infeksi Jamur Hitam di India Meningkat, Obat Sulit Didapat

Apa saja gejalanya?

CDC menjelaskan berbagai jenis aspergillosis bisa menyebabkan gejala yang berbeda.

Pada gejala alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA) mirip dengan gejala asma seperti:

  1. Mengi,
  2. Sesak napas,
  3. Batuk
  4. Demam (pada kasus yang jarang terjadi).

Adapun pada gejala alergi sinusitis aspergillus, gejalanya adalah:

  1. Sesak,
  2. Pilek,
  3. Sakit kepala
  4. Berkurangnya kemampuan mencium.

Baca juga: Jaringan 5G Resmi Diluncurkan, Perlukah Segera Beli Ponsel Baru?

Untuk gejala aspergilloma atau bola jamur beberapa gejalanya termasuk:

  1. Batuk,
  2. Batuk darah
  3. Sesak napas.

Adapun untuk mereka yang menderita aspergillosis paru kronis akan mengeluhkan gejala: 

  1. Berat badan turun,
  2. Batuk,
  3. Batuk darah,
  4. Kelelahan
  5. Sesak napas.

Kondisi demam adalah kondisi yang umum terjadi pada aspergillosis invasif.

Aspergillosis invasive umumnya terjadi pada seseorang yang sudah sakit akibat kondisi medis lain. Dengan demikian sulit untuk mengetahui gejala yang berhubungan dengan infeksi aspergillus.

Gejala aspergillosis invasive pada paru-paru yakni demam, nyeri dada, batuk, batuk darah dan sesak napas.

Namun CDC menyebut gejalan lain bisa berkembang jika infeksi menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain.

 Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Eksekusi Pria yang Menjual Film Korea Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi