Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Dongeng Negeri Anti Korupsi

Baca di App
Lihat Foto
DOK KOMPAS
Ilustrasi
Editor: Heru Margianto

ALKISAH rakyat Negeri Anti Korupsi semula hidup sejahtera adil-makmur sebab tidak ada koruptor yang mengorupsi uang rakyat.

Namun setelah Negeri Anti Korupsi mulai menghadirkan demokrasi maka mulai ada koruptor tega mengorupsi uang rakyat.

Bahkan kemudian korupsi mendemokratiskan diri sehingga terjadilah pemerataan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara mulai dari jenjang teratas sampai ke jenjang terbawah.

Korupsi sedemikian merajalela sehingga uang negara terkuras habis maka negara terpaksa berhutang ke luar negeri baik secara langsung bilateral mau pun lewat Bank Dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maka Negeri Anti Korupsi mendirikan lembaga antirasuah yang diberi nama KPK sebagai akronim Komite Pemberantasan Korupsi.

Semula KPK sangat dipuji bahkan dipuja sebab bekerja menunaikan tugas memberantas korupsi secara sangat baik.

Namun mujur tak bisa diraih malang tak bisa ditolak ternyata KPK bekerja menunaikan tugas memberantas korupsi secara baik dalam arti sama sekali tidak pandang bulu sehingga banyak penguasa merasa terancam oleh kegigihan kerja KPK.

Makin lama jumlah penguasa yang merasa terancam makin bertambah sehingga akhirnya bersatupadu melawan ancaman KPK.

Mereka yang merasa terancam kreatif menciptakan berbagai cara, taktik, strategi baik yang terstruktur, sistematis dan masif mau pun yang tidak terstruktur, tidak sistematis dan tidak masif demi mengurangi ancaman KPK terhadap diri mereka.

Kreativitas melawan petugas KPK beranekaragam, mulai dari sebar fitnah video mesum sampai ke penyiraman wajah dengan air keras.

Akhirnya para petugas KPK yang terlalu konsekuen dan konsisten menunaikan tugas berhasil diberhentikan dari tugas masing-masing demi tidak menjadi ancaman yang membahayakan mereka yang merasa dirinya terancam oleh kegigihan kerja para petugas KPK.

Namun ketika muncul rencana mengganti kepanjangan akronim KPK menjadi Komite Penyelamat Koruptor maka para cendekiawan serta rakyat Negeri Anti Korupsi protes keras sehingga akhirnya terpaksa rencana tersebut dibatalkan.

Bahkan para petugas KPK yang diberhentikan bertugas diundang untuk kembali bertugas memberantas korupsi.

Silakan percaya atau tidak percaya kisah Negeri Anti Korupsi ini sebab namanya juga cuma dongeng buatan saya belaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi