Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Sinetron Zahra "Suara Hati Istri": Pemeran Usia 15 Tahun, Isu Perkawinan Anak, dan Eksploitasi Seksual

Baca di App
Lihat Foto
AndreyPopov
ilustrasi televisi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sinetron Suara Hati Istri yang ditayangkan salah satu televisi swasta nasional menjadi sorotan publik.

Perbincangan soal sinetron ini ramai di media sosial dalam dua hari terakhir karena pemeran "Zahra" yang merupakan istri ketiga dari karakter "Pak Tirta" masih berusia 15 tahun.

Banyak adegan dalam sinetron tersebut juga menjadi sorotan dan dinilai tak pantas bagi pemeran yang masih berusia 15 tahun. Selain itu, alur cerita juga menjadi perhatian dan dianggap permisif terhadap pernikahan anak.

Baca juga: Ini Penjelasan KPI soal Sinetron Suara Hati Istri Bisa Lulus Sensor

Terkait kontroversi itu, sejumlah kalangan dari kalangan artis, Komisi Penyiaran Indonesia, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan respons masing-masing.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio meminta semua lembaga penyiaran tidak mempromosikan pernikahan dini dalam setiap programnya.

Berdasarkan aturan UU Perkawinan, kata Agung, batas minimum seorang warga negara Indonesia untuk menikah adalah 19 tahun.

KPI sudah meminta stasiun televisi Indosiar untuk melakukan evaluasi dan mengganti peran perempuan yang masih berusia 15 tahun tersebut.

"Kami meminta kepada pihak Indosiar untuk segera berbenah, yang paling mudah adalah mengganti peran perempuan itu yang secara riil, kan 15 tahun, dan ini kan episodenya masih panjang, kan masih permulaan, jadi masih bisa ya mengubah alur cerita atau bagaimana begitu," kata KPI.

Menurut Agung, KPI akan memanggil pihak Indonesia dan production house (PH) dari sinetron tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi menyebutkan, pihaknya telah memberikan sejumlah masukan dan mendengar penjelasan dari pihak Indosiar.

Ia mengatakan, Indosiar juga berjanji akan menempatkan aktris dan aktor di atas usia 18 tahun untuk memerankan karakter yang sudah menikah.

Meski demikian, KPI belum memutuskan sanksi yang dijatuhkan terkait polemik itu.

Sementara itu, Komisioner KPI Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah mengingatkan agar televisi dan rumah produksi sinetron Zahra melakukan sejumlah hal untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak.

"Sinetron Zahra harus evaluasi pemeran dan muatan sinetron," ujar Nuning.

KPAI

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun ikut bersuara soal keriuhan ini.

Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati menyebutkan adanya potensi eksploitasi ekonomi dan seksual dari tayangan tersebut.

"Belum lagi kita bicara teknis pengambilan gambarnya. Itu sering sekali melewati jam malam. Itu juga jadi isu ketenagakerjaan di dalam media ini. Pengadaan siaran ini juga jadi problematik," kata Rita.

Ia tak menampik kebutuhan peran anak dalam beberapa siaran televisi. Namun, tidak kemudian ditonjolkan seperti dalam sinetron Suara Hati Istri.

Menurut Rita, mempertontonkan anak dengan adegan dewasa dan jalan cerita yang secara langsung mempromosikan perkawinan anak dan poligami bersinggungan dengan eksploitasi seksual.

Ia pun mengimbau lembaga penyiaran dan produsen untuk mengutamakan fungsi pendidikan pada setiap tayangan mereka.

Kalangan artis

Sutradara Ernest Prakasa juga turut mengkritik sinetron yang tengah menjadi sorotan publik itu.

Melalui akun Instagram-nya, Ernest menilai, menempatkan pemeran berusia 15 tahun sangat keterlaluan.

Ia pun mempertanyakan tolok ukur Indosiar dalam mengejar rating melalui sinetron itu.

"Okelah tolok ukur TV adalah rating, tapi tolok ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian, ini wajar?" tulis Ernest.

Sementara itu, aktris Zaskia Adya Mecca mempertanyakan PH yang memproduksi cerita dan pihak stasiun televisi.

"Stasiun TV memberikan tempat untuk tayangan nasional harusnya sejalan dengan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah," tulis dia dalam akun Instagram-nya.

Ia berharap tayangan di televisi nasional ke depan lebih berkualitas dan mendidik.

(Sumber: Kompas.com (Firda Janati/Ady Prawira Riandi/Rahel Narda Chaterine/Rosy Dewi Arianti Saptoyo | Editor: Tri Susanto Setiawan/Andika Aditia/Diamanty Meiliana/Krisiandi/Rizal Setyo Nugroho)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi