Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: TNI Diresmikan Bung Karno

Baca di App
Lihat Foto
Arsip KOMPAS
Presiden Soekarno
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 74 tahun yang lalu, tepatnya 3 Juni 1947, Presiden pertama RI Soekarno meresmikan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Mengutip laman resmi TNI, peresmian itu sekaligus menandai bersatunya dua kekuatan bersenjata, yaitu Tentara Republik Indonesia (TRI) dan badan-badan perjuangan rakyat.

TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 23 Agustus 1945, di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI) dan tersebar di setiap daerah.

Pembentukan pasukan keamanan ini ditujukan untuk menjaga kedaulatan Indonesia pasca-merdeka.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Jawa Timur, 222 Orang Tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk meningkatkan fungsi BPR, ide membuat wadah militer dalam bentuk tentara nasional pun mulai muncul.

Diberitakan Kompas.com, akhirnya, ide itu disepakati oleh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, dan KNIL yang dulunya tergabung dalam BKR.

Presiden Soekarno yang lebih memilih jalan diplomasi daripada peperangan, sempat tak merestui keinginan itu.

Kemudian, ia merestui pembentukan angkatan perang yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

Oleh karena itu, setiap 5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia.

Pembentukan TKR dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan situasi mendesak karena kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia.

TKR pun menjadi angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintahan Indonesia.

Mantan Perwira KNIL Mayor Oerip Soemohardjo ditunjuk untuk menjadi Kepala Staf TKR dan mengoordinasikan keberadaan TKR.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gudang Senjata China Meledak, 20.000 Jiwa Tewas

Oerip Soemohardjo mendirikan Markas Besar Umum di Yogyakarta sebagai markas tertinggi TKR.

Selanjutnya, dibentuk TKR Jawatan Penerbangan untuk melengkapi sektor udara. BPR Laut juga telah mengubah namanya menjadi TKR Laut.

Kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia menjadi kiprah penting bagi TKR untuk menyelamatkan kedaulatan negara.

Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keselematan Rakyat.

Pada tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menunjang standar organisasi militer internasional.

Untuk menyatukan barisan-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, maka nama TRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Namun, keduanya berpisah pada 1999 saat memanasnya situasi Indonesia.

Harian Kompas, 1 April 1999 memberitakan, pemisahan ini menandai terjadinya pelimpahan wewenang atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang 15 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi