Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Negara yang Boleh Masuk Arab Saudi, Bukan untuk Haji

Baca di App
Lihat Foto
Ganoo Essa/REUTERS
Petugas kebersihan dengan peralatan lengkap sedang membersihkan area Kakbah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi sejauh ini belum mengumumkan kepastian soal terbukanya penyelenggaraan ibadah haji untuk warga negara asing beserta kuotanya.

Kendati demikian, terdapat beberapa negara yang diizinkan untuk masuk ke Arab Saudi.

Melansir Reuters, 29 Mei 2021, Arab Saudi mencabut larangan pelancong yang datang dari 11 negara yang diberlakukan untuk mengekang penyebaran virus corona.

Baca juga: Setelah Larang WNA dari 20 Negara, Arab Saudi Juga Keluarkan Aturan Baru soal Covid-19, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan dari 11 negara itu akan diizinkan masuk mulai Minggu (6/6/2021), menurut sumber dari Kementerian Dalam Negeri.

Adapun kesebelas negara itu adalah:

  1. Uni Emirat Arab
  2. Jerman
  3. Amerika Serikat
  4. Irlandia
  5. Italia
  6. Portugal
  7. Inggris
  8. Swedia
  9. Swiss
  10. Perancis
  11. Jepang.

Baca juga: Arab Saudi Blokir Masuknya Warga 20 Negara Termasuk Indonesia Mulai 3 Februari, Simak Daftarnya...

Melansir Arab News, 29 Mei 2021, menurut Otoritas Kesehatan Masyarakat Saudi (PHA), negara-negara ini telah menunjukkan stabilitas dalam menahan penyebaran Covid-19.

Namun, 13 negara tetap berada dalam "daftar merah" penerbangan yang dilarang oleh Kementerian Dalam Negeri.

Adapun 13 negara yang masuk dalam daftar merah itu adalah:

  1. Libya
  2. Suriah
  3. Lebanon
  4. Yaman
  5. Iran
  6. Turki
  7. Armenia
  8. Somalia
  9. Republik Demokratik Kongo
  10. Afghanistan
  11. Venezuela
  12. Belarusia
  13. India.

Baca juga: Arab Saudi Pertimbangkan Pembatalan Haji, Pertama dalam Sejarah Modern

Pembaruan pembatasan perjalanan

Otoritas Umum Penerbangan Sipil telah mengeluarkan instruksi kepada semua maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara Kerajaan mengenai pembaruan pembatasan perjalanan bagi para pelancong yang tiba di Kerajaan.

Pelancong non-Saudi yang tiba di Kerajaan, pelancong yang dibebaskan, kelompok yang diimunisasi, dan tidak divaksinasi harus memberikan sertifikat kesehatan yang disetujui di Kerajaan (sertifikat pemeriksaan virus corona PCR) tidak lebih dari 72 jam dari waktu penerbangan.

Kebijakan itu berlaku mulai hari Minggu, 30 Mei 2021, pukul 01.00 waktu setempat.

Baca juga: [HOAKS] Cuci Hidung dengan Cairan Infus NaCl agar Hasil Swab Negatif

Mengutip Arabian Business, 29 Mei 2021, penumpang yang tiba di Arab Saudi harus memberikan sertifikat vaksinasi yang menunjukkan bahwa mereka telah menerima suntikan yang disetujui.

Vaksin yang disetujui termasuk Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna, dan Janssen Johnson & Johnson.

Semua penumpang non-Saudi yang berusia di atas 8 tahun harus menyerahkan tes virus corona PCR negatif yang telah diselesaikan dalam waktu 72 jam setelah naik ke penerbangan.

Baca juga: Update, Daftar Zona Merah dan Zona Hijau Covid-19 di Indonesia

Proses karantina

Pada saat kedatangan, penumpang (kecuali yang dikecualikan) harus menyelesaikan karantina di fasilitas yang disetujui dengan biaya sendiri selama tujuh hari.

Tes PCR harus dilakukan pada hari ketujuh. Jika tes negatif, pelancong dapat keluar dari karantina pada hari berikutnya.

Bagi mereka yang harus dikarantina, harus melakukannya di kota kedatangan, dan reservasi karantina institusional dilakukan melalui perusahaan angkutan udara.

Baca juga: Update 10 Daerah Zona Merah dan 8 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia

Selama berbulan-bulan, para pelancong yang berencana untuk kembali ke Arab Saudi merasa sulit untuk melakukannya karena pembatasan yang terlibat.

Salah satunya adalah Nagham Hassan (38), seorang warga ekspatriat Suriah di Kerajaan.

Dia berada di Perancis sejak Januari tahun lalu dan belum dapat kembali ke Jeddah karena pembatasan penerbangan dan penguncian yang diberlakukan di kedua negara.

“Saya menikah hanya beberapa bulan sebelum pandemi dimulai, dan mereka merencanakan kumpul-kumpul keluarga besar untuk saya dan suami Perancis saya," katanya.

Baca juga: Foto Viral Indomaret Berlokasi di Versailles, Perancis, Memangnya Ada?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi