Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Kuota Haji Malaysia Ditambah 10.000, Indonesia Tak Dapat

Baca di App
Lihat Foto
Tim Cek Fakta Kompas.com
Tangkapan layar unggahan soal Kuota haji tambahan untuk Malaysia
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beredar klaim tentang kuota haji Malaysia ditambah 10.000 di media sosial Facebook.

Hal itu kemudian dikaitkan dengan kondisi Indonesia yang batal memberangkatkan jemaah haji tahun ini.

Narasi pada unggahan itu membagikan tangkapan layar pemberitaan media, dan menyebutkan dugaan pemerintah menyalahgunakan dana haji untuk membayar utang. 

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang keliru dalam klaim narasi tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Akun Facebook Mhus Mbojo Mbojo mengunggah narasi dugaan jemaah haji tidak dapat kuota karena negara menyalahgunakan dana haji.

Dia membandingkan kondisi tersebut dengan Malaysia yang diklaim mendapat tambahan kuota haji sebanyak 10.000 orang.

Dalam unggahannya, dia juga menyertakan tangkapan layar berita Antara News berjudul "Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia". 

Berikut ini narasi lengkapnya:

"Saat Indonesia mengumumkan tidak ada jatah Kuota Haji lagi untuk Tahun ini, Negara tetangga justru mendapatkan tambahan Kuota. Jangan-jangan Negara sudah menyalahgunakan dana haji, semacam untuk membayar hutang dan lain lain. #Negeri_Yang_Aneh

Hampir tiap hari berita kriminalisasi terhadap ulama dipertontonkan di Republik ini, disisi lain Republik ini memanfaatkan uang umat Islam untuk menangani kepincangan Republik.
Wallahu'alam"

Unggahan itu dibuat pada Kamis (3/6/2021). Hingga Jumat (4/6/2021) siang, unggahan itu telah mendapatkan 17 komentar dan dibagikan 6 kali.

Unggahan dengan narasi lain bernada sama juga dibagikan oleh akun lain, di antaranya ini dan ini.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri berita berjudul "Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia" menggunakan mesin pencari Google.

Hasilnya, ditemukan berita Antara News yang ditayangkan pada 10 Maret 2021. Saat itu Pemerintah Arab Saudi setuju untuk memberikan tambahan 10.000 kuota resmi haji untuk jemaah Malaysia.

Dalam berita itu, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin mengungkapkan pertemuan dengan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed Salman di Istana Yamamah, Riyadh.

"Kita sudah dapat keputusan baik persetujuan apabila keadaan (Covid-19) pulih sepenuhnya, kuota haji ditambah 10.000 dari jumlah yang ada," kata dia.

Namun, Malaysia memutuskan untuk lockdown akibat tingginya kasus harian infeksi Covid-19 di negara tersebut, dan hingga saat ini belum ada keputusan Arab Saudi soal pelaksanaan haji tahun ini.

Melansir Kompas.com, 29 Mei 2021, Malaysia menerapkan kuncian wilayah secara nasional mulai 1 Juni 2021 selama dua pekan hingga 14 Juni 2021.

Karena kondisi Malaysia tidak menunjukkan tanda-tanda membaik, hingga kini tambahan kuota haji belum berlaku untuk Malaysia. Media-media Malaysia juga belum mengabarkan kepastian Malaysia bisa mengirimkan jemaahnya tahun ini.

Salah satu media, Malay mail, menulis pada 30 Mei 2021 bahwa pemerintah Malaysia masih berusaha melobi Arab Saudi untuk bisa mengirim jemaah haji. 

Diberitakan Kompas.com, Jumat (4/6/2021), Konsul Haji dan Umroh Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, Endang Jumali memastikan bahwa hingga saat ini belum ada negara di dunia yang mendapat kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi.

"Masalahnya bukan untuk Indonesia saja, semua negara di dunia ini belum ada yang dapat kuota dan belum ada pengumuman resmi dari pihak Arab Saudi haji tahun ini apakah domestik atau international," kata Endang.

Terkait kuota haji, Indonesia sebenarnya juga pernah mendapatkan kuota haji pada 2019 seperti diberitakan Kompas.com, 29 April 2019.

Akan tetapi kuota tambahan itu belum digunakan karena tahun lalu dan tahun ini Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji akibat pandemi Covid-19.

Untuk tahun ini, pemerintah mengambil langkah itu untuk menjaga keselamatan para jemaah haji, mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, Pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dikutip laman Kemenag.

Terkait kabar yang menyebutkan pembatalan haji Indonesia karena Indonesia punya utang kepada Arab Saudi atau dana haji disalahgunakan, ia menegaskan, hal itu tidak benar atau hoaks.

"Setoran pelunasan Bipih dapat diminta kembali oleh jemaah haji yang bersangkutan. Jadi uang jemaah aman. Dana haji aman. Indonesia juga tidak punya utang atau tagihan yang belum dibayar terkait haji. Info soal tagihan yang belum dibayar itu hoaks," ujar Menag Yaqut.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim yang disebarkan oleh akun Facebook Mhus Mbojo Mbojo perlu diluruskan.

Malaysia memang mendapatkan tambahan kuota 10.000, akan tetapi itu berlaku jika kondisi Malaysia telah pulih dari Covid-19.

Sementara itu, saat ini Malaysia justru menerapkan lockdown total karena tingginya angka kasus Covid-19 di sana.

Indonesia juga pernah mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 10.000 pada 2019. Seharusnya, kuota tambahan ini bisa digunakan untuk pemberangkatan pada 2020. Akan tetapi, karena pandemi virus corona, tak ada pemberangkatan haji pada 2020 sehingga tambahan kuota itu belum digunakan.

Selain itu, tidak benar dugaan dana haji Indonesia disalahgunakan. Menteri Agama mengungkapkan, dana haji aman dan bagi yang menginginkan pengembalian dana, hal itu bisa dilakukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi