KOMPAS.com - Pikun tak hanya bisa terjadi pada lansia, pikun juga bisa terjadi pada usia muda yang masih produktif.
Pikun adalah berkurangnya daya ingat atau memori. Gangguan memori ini sering dikaitkan dengan demensia atau alzheimer, penyakit yang biasa menyerang usia senja.
Namun ternyata, gangguan penurunan daya ingat ini tak hanya bisa terjadi di usia senja saja, dan tak hanya pula disebabkan oleh demensia atau alzheimer.
Ada banyak penyebab mengapa usia produktif sering lupa dimana meletakkan barang, lupa harus membawa apa ketika pergi kemana, bahkan terhenti di tengah percakapan karena lupa mau menyampaikan apa.
Sesekali lupa masih wajar. Namun jika pelupa sudah menjadi santapan harian, Anda harus mulai mencari penyebab yang ada di sebaliknya.
Namun jangan khawatir, seperti dilansir dari Prevention, pikun di usia muda ini tak melulu dilatarbelakangi oleh alzheimer.
Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa menyebabkan Anda menjadi pelupa di usia muda:
Baca juga: 6 Fakta Penyakit Asma yang Penting Diketahui
1. Efek pengobatan
Menurut Lauren Drag, Ph.D, spesialis saraf Stanford Health Care, beberapa obat-obatan memang bisa menganggu daya ingat. Seperti antihistamin, obat penenang juga obat penurun tekanan darah.
2. Depresi
Ketika kondisi psikologi Anda tengah bermasalah, Anda akan sudah berfokus dengan apa yang ada di depan Anda.
Depresi bisa menumpulkan beberapa kinerja atau area dalam otak. Seperti penurunan dalam mengingat, dalam berpikir, atau dalam memutuskan sesuatu.
Baca juga: Memasuki Usia 40 Tahun, Waspadai Beberapa Gangguan Mata Berikut Ini
3. Mengonsumsi alkohol
Penurunan fungsi otak ini akan terjadi semi permanen. Ketika seseorang memutuskan berhenti mengonsumsi alkohol, gangguan cepat lupa masih akan terus ada.
Gangguan ini baru akan hilang sedikit demi sedikit, bisa memakan waktu bulan atau bahkan tahunan.
4. Stres
Ketika hidup menekan Anda terlalu kuat dan Anda jatuh pada stres, Anda juga akan menjadi lebih pelupa dibanding biasanya.
Stres akan mengalihkan otak dalam tugasnya menyimpan memori. Inilah mengapa, selepas berkenalan dengan seseorang, Anda bisa langsung lupa siapa nama mereka dalam hitungan detik.
Menurut Drag, ketika seseorang tengah stres, otaknya akan dipenuhi hormon stres yang mengurungnya dalam waktu lama. Kungkungan hormon stres ini lah yang bisa menurunkan kinerja otak.
Baca juga: Hati-Hati, Tidur Terlalu Lama Bisa Menurunkan Kualitas Memori Otak
5. Penyakit kronis
Diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, adalah beberapa gangguan kesehatan kronis yang bisa menurunkan daya ingat.
Dalam kasus yang ringan, suplemen vitamin bisa digunakan untuk meningkatkan kembali daya ingat.
6. Kurang istirahat
Ketajaman daya ingat disumbang oleh berbagai faktor, salah satunya adalah tidur yang pulas atau deep sleep.
Kabar baiknya, deep sleep selama 10 menitan saja sudah cukup untuk meningkatkan daya ingat otak jika Anda benar-benar bisa langsung masuk ke fase tidur nyenyak.
Baca juga: 11 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Kinerja Otak dan Memori
7. Efek penuaan
Kembali ke awal, penurunan daya ingat memang bisa disebabkan oleh efek penuaan.
Jadi ketika enam faktor di atas tak Anda dapati ada di dalam tubuh Anda, maka bisa jadi kebiasaan lupa harian yang Anda alami adalah akibat dari proses penuaan normal.
Tabiat lupa tak perlu dikhawatirkan jika masih dalam tahapan ringan. Seperti masuk ke sebuah ruangan dan lupa akan melakukan apa, atau kebingunan dimana meletakkan kunci mobil.
Anda baru boleh panik ketika kebiasaan lupa sudah menganggu rutinitas harian Anda. Seperti melupakan belokan jalan tol meski itu adalah rute harian yang selalu Anda ambil.
Baca juga: 7 Minuman yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.