Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Tanda Tsunami dan Cara Menyelamatkan Diri

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi tsunami
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan potensi tsunami di laut selatan Jawa Timur, yang disampaikan pada webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Jumat (28/5/2021).

Kajian tim ahli BMKG menyebutkan potensi terburuk dapat melanda wilayah pantai selatan Jawa Timur dengan gempa berkekuatan 8,7 SR dan tsunami setinggi 26-29 meter.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Mitigasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengonfirmasi bahwa potensi yang dimaksud adalah kemungkinan ancaman bencana dan lokasi, untuk keperluan mitigasi.

Baca juga: Ramai soal Peringatan Dini Tsunami dan Gempa Magnitudo 8,5, Simak Penjelasan BMKG

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini bukan prediksi yang menginformasikan waktu dan peringatan dini tsunami. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu panik.

“Gaduh tsunami Jatim, sebenarnya masyarakat tidak perlu panik karena model skenario terburuk itu dibuat untuk merancang mitigasi,” kata Daryono, mengutip Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Lantas, bagaimana cara mengetahui tanda-tanda tsunami?

Gempa bumi

Melansir laman BMKG, sebagian besar tsunami di Indonesia merupakan tsunami lokal yang disebabkan gempa bumi tektonik.

Maka, masyarakat di sekitar lokasi akan menerima peringatan alami berupa gempa bumi.

Masyarakat akan merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama.

Saat itu terjadi, kita bisa evakuasi mandiri sambil menunggu peringatan dini tsunami ataupun perintah evakuasi dari pihak berwenang.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

InaTEWS, sistem peringatan dini tsunami Indonesia di BMKG, akan mengeluarkan peringatan dini tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit.

Jika ada peringatan dini tsunami, maka InaTEWS akan mengirimkan informasi serentak melalui SMS, Email, Fax, Warning Reviever System (WRS), website, media sosial dan aplikasi.

Sementara itu, pantauan gempa dapat dilihat di berbagai media sosial BMKG atau melalui aplikasi Info BMKG.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Mengenal tsunami

Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai 900 km/jam atau lebih di tengah laut.

Bencana ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gempa bumi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau letusan gunung api di laut.

Saat mencapai pantai yang dagkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun.

Baca juga: Berkaca dari India, Apa yang Perlu Diwaspadai agar Tak Terjadi Tsunami Covid-19?

Akan tetapi, ketinggian kelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

BMKG berwenang untuk memberi peringatan bencana tsunami. Akan tetapi, tidak akan ada yang tahu kapan dan di mana tsunami akan melanda.

Untuk mencegah kerusakan besar akibat tsunami, maka perlu adanya data potensi untuk menyusun mitigasi yang tepat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami yang Senyap di Mentawai

Prosedur evakuasi mandiri

Merangkum Buku Saku Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut prosedur evakuasi mandiri saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami:

  1. Berlindung di bawah meja untuk menghindari kaca jendela dan benda-benda yang mungkin jatuh
  2. Lindungi kepala dengan bantal atau helm
  3. Berdiri di bawah pintu
  4. Saat sudah merasa aman, segera lari keluar bangunan
  5. Jika sedang memasak, segera matikan kompor dan peralatan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran
  6. Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain.
  7. Tetap lindungi kepala sampai di lapangan terbuka
  8. Jangan berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh
  9. Jangan gunakan lift, tetapi gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan.
  10. Jika sedang di dalam elevator, tekan semua tombol dan gunakan interphone untuk melakukan panggilan pada pengelola bangunan.
  11. Setelah gempa bumi terjadi dan muncul peringatan dini tsunami, segera evakuasi mandiri menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tsunami, Tanda-Tanda dan Cara Menghadapinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi