Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Patung Soekarno Menunggang Kuda yang Diresmikan Prabowo di Kemhan

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @kemhanri
Tangkapan layar foto patung Soekarno menunggang kuda yang ada di Kementerian Pertahanan
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

 

KOMPAS.com - Patung Presiden pertama Indonesia Soekarno menunggangi kuda berdiri dengan gagah di Lapangan Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Patung diresmikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada Minggu (6/6/2021) ini.

 

Dalam pidato peresmian, Prabowo mengungkap kisah di balik patung sang Proklamator tepat di hari kelahirannya ke-120 tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah ini berkaitan dengan sejarah angkatan perang Republik Indonesia dan Soekarno yang menjabat sebagai Panglima Tertinggi.

Seperti apa ceritanya?

Baca juga: Resmikan Patung Bung Karno, Prabowo: Semoga Cita-Cita Beliau Terwujud

Soekarno dan Hari Angkatan Perang pertama 

Prabowo dalam pidato peresmiannya menjelaskan, patung tersebut tak lain adalah patung Soekarno yang merupakan panglima tertinggi kala itu.

Soekarno saat ini menjadi inspektur upacara Hari Angkatan Perang pertama pada 5 Oktober 1946 di Yogyakarta.

"Patung ini adalah ketika Presiden Sukarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada Hari Angkatan Perang yang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara, di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukan memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan," tutur Prabowo.

Patung yang diresmikan di bulan kelahiran Soekarno itu juga menyimpan sejarah yang penuh dengan nilai.

Nilai itu adalah tekad Soekarno belajar menunggang kuda, demi menjalani perannya sebagai seorang Panglima Tertinggi.

Prabowo menyebut menunggang kuda dalam kesempatan itu merupakan permintaan dari para pimpinan tentara kepada Soekarno, karena hal itu sudah menjadi budaya di lingkungan mereka.

"Waktu itu sebagai inspektur upacara, sebagaimana tradisi waktu itu, para pimpinan tentara meminta kesediaan beliau untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda," ujar Prabowo.

Soekarno pun berlatih menunggang kuda meski dalam waktu yang sangat terbatas.

"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda, tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya 3 hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ungkap Menhan.

Berdasarkan arsip Perpustakaan Nasional, upacara Hari Angkatan Perang pertama itu digelar di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Setahun sebelumnya, 5 Oktober 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal dari Tentara Republik Indonesia (TNI) dibentuk.

Untuk kali pertama, pada 5 Oktober 1946 peringatan hari bersejarah itu dilakukan di Yogyakarta.

Baca juga: Biografi Singkat Soekarno, Masa Kecil hingga Perjuangan Kemerdekaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi