Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Rendaman Nanas dan Air Panas Bisa Membunuh Sel Kanker

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai khasiat rendaman nanas dan air panas bisa membunuh sel kanker, beredar luas di media sosial Facebook.

Informasi yang diunggah tersebut menyampaikan air rendaman nanas mengandung alkali dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks. Pasalnya, penyakit dan sel kanker tidak bisa sembuh begitu saja karena mengonsumsi nanas atau makanan lainnya. 

Narasi yang beredar

Informasi mengenai khasiat rendaman nanas dan air panas ini disebarkan oleh akun Facebook Caramia.

Akun ini mengunggahnya pada 9 Mei 2021 pukul 05.09 WIB.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat beberapa poin yang ia sebutkan mengenai khasiat rendaman nanas dan air panas, meliputi:

1. Air panas dapat membunuh sel kanker

Unggahan itu menyebut bahwa nanas yang direndam dalam air panas mampu membunuh sel kanker dalam tubuh manusia

"Air Nanas Panas melepaskan zat anti kanker, yang merupakan kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker yang efektif di bidang medis," tulisnya.

2. Air nanas menjadi air alkali

Ia juga menambahkan narasi bahwa air nanas dapat berubah menjadi air alkali yang baik diminum setiap hari.

"Potong 2-3 serpihan nanas tipis dalam secangkir, tambahkan air panas, itu akan menjadi "air alkali", minum setiap hari, itu baik untuk siapa saja," tulis dia.

3. Mampu membunuh kuman dan mengatasi berbagai penyakit

Nanas disebut mampu membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi, kista, tumor, mengatur tekanan darah tinggi, mencegah penyumbatan pembuluh darah dan lain sebagainya.

"Air Nanas Panas dapat membunuh semua kuman dan racun dari dalam tubuh akibat dari alergi
Jenis pengobatan dengan ekstrak nanas hanya menghancurkan sel-sel ganas, itu tidak mempengaruhi sel-sel sehat," tulis dia.

Konfirmasi Kompas.com

Untuk menelusuri kebenaran informasi ini, Tim Cek Fakta menghubungi dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Siloam Hospitals Semanggi, dr Inge Permadhi.

"(Informasi tersebut) Pastilah tidak benar ya," ujar Inge, kepada Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Penyakit dan sel kanker, menurut Inge, tidak bisa sembuh begitu saja karena mengkonsumsi nanas atau makanan lainnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Dr Marudut Sitompul.

Ahli gizi sekaligus dosen Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta 2 ini menjelaskan, bahwa penelitian terkait nanas terhadap kanker masih butuh penelitian lebih lanjut.

"Ini kan penelitian-penelitian terserak yang perlu dikumpulkan meta analisisnya. Sehingga kita tidak bisa langsung menyimpulkan," kata Marudut saat dihubungi terpisah, Sabtu (5/6/2021).

Ia mencontohkan salah satu penelitian pada 2019, mengenai kandungan bromelain dalam nanas yang berkaitan dengan kanker.

Penelitian itu berjudul "Bromelain menghambat kemampuan sel kanker kolorektal untuk berkembang biak melalui aktivasi produksi ROS dan autophagy" yang diterbitkan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).

Bromelain merupakan enzim yang memproduksi zat pencegah terjadinya inflamasi atau peradangan.

Namun, penelitian tersebut tidak menyebut penderita kanker atau sel kanker dengan mengkonsumsi nanas maupun air rendamannya.

"Penelitian yang dilakukan tahun 2019 itu, bromelain bisa menyebabkan penghambatan pada sel kanker. Tetapi untuk bisa berfungsi seperti itu pada mereka yang (terkena) kanker itu banyak faktor yang harus diperhatikan," jelas Marudut.

Foktor yang ia maksud, meliputi stadium kanker yang diderita dan status kesehatan pasien.

Misalnya jika antioksidan di dalam hati pasien ada pada level yang sangat rendah, maka kondisi ini bisa masuk ke dalam salah satu faktor.

Oleh sebab itu, butuh investigasi lebih lanjut terkait penelitian ini.

"Maka kesimpulan penelitiannya di 2019 itu dikatakan it is need further investigation, jadi ini dibutuhkan investigasi, penyelidikan, penelitian lainnya supaya kita bisa menyampaikan bahwa ini bisa mengobati kanker," terang Marudut.

Sementara itu, terkait air alkali, Marudut mengatakan bahwa informasi itu keliru.

"Air alkali kan (bersifat) basa. Diukur saja pH-nya, itu akan mejadi asam. Ini kekeliuran," tutur Marudut.

Ia menjelaskan, nanas memiliki pH sekitar 4 dan bersifat asam. Apabila nanas direndam air dan difermentasi, maka bakteri lactic acid akan masuk ke dalamnya dan membuatnya menjadi semakin asam.

Proses perendaman nanas itu bisa jadi dimaksudkan untuk membuatnya memiliki kadungan antioksidan tinggi seperti cuka apel.

"Ini yang berpengaruh untuk antioksidan dan dia akan berperan sebagai antiiflamasi," katanya.

Kandungan ini memang mampu mengatasi beberapa penyakit. Namun, seperti yang ia sebutkan sebelumnya, penelitian tentang nanas masih perlu penyelidikan lebih lanjut sehingga tidak dapat disimpulkan.

Lebih dari itu, Marudut memastikan bahwa buah nanas memang memiliki kandungan yang baik.

"Nanas itu bagus. Baik dimakan fresh atau sebagai cuka nanas," imbuh dia.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut rendaman nanas dan air panas bisa membunuh sel kanker adalah hoaks.

Penderita kanker disebutkan tidak bisa langsung sembuh dengan mengkonsumsi nanas. Ada faktor lain yang berkaitan dengan stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa kandungan bromelain dalam nanas mampu menghambatan sel kanker.

Sementara, informasi air nanas mengandung alkali adalah salah. Nanas dan air rendamannya memiliki sifat asam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi