Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Laut Sedunia 2021: Sejarah dan Tema Tahun Ini

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/BRGFX
Ilustrasi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day diperingati setiap 8 Juni.

Dilansir dari unesco.org, gagasan Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan di KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992 silam.

Saat itu, delegasi asal Kanada mengusulkan gagasan adanya hari khusus peringatan soal kelautan. Akan tetapi, usulan mereka tak langsung diresmikan.

Pada 2002, Komisi Oseanografi Antar Pemerintah (IOC) UNESCO mensponsori Jaringan Kelautan Dunia yang berperan penting dalam membangun dukungan terkait Hari Laut Sedunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 5 Desember 2008, PBB secara resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) melalui resolusi 63/111.

Baca juga: 5 Fakta soal KRI Nanggala-402, Dijuluki Monster Bawah Laut hingga Dinyatakan Tenggelam

Tujuannya

Tujuan peringatan Hari Laut Sedunia adalah untuk merayakan lautan dunia kita bersama dan hubungan pribadi antara manusia dengan laut.

Kemudian, juga untuk meningkatkan kesadaran manusia tentang peran penting lautan dalam kehidupan dan cara yang dapat dilakukan manusia untuk melindungi lautan.

Kita merayakan Hari Lautan Sedunia untuk mengingatkan semua orang tentang peran utama lautan dalam kehidupan sehari-hari.

Laut adalah paru-paru planet Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Laut menyediakan sebagian besar oksigen yang kita hirup.

Laut juga menjadi sumber utama makanan dan obat-obatan serta bagian penting dari biosfer.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Korps Marinir TNI Angkatan Laut

Tema Hari Laut Sedunia 2021

Tema Hari Laut Sedunia tahun ini bertajuk "The Ocean: Life and Livelihoods" atau "Lautan: Kehidupan dan Sumber Penghidupannya".

Lautan menutupi lebih dari 70 persen planet ini, dan menjadi sumber kehidupan umat manusia.

Belum lagi, laut adalah kunci ekonomi kita dengan perkiraan 40 juta orang dipekerjakan oleh industri berbasis laut hingga 2030.

Baca juga: Mengenal Thalassophobia, Ketakutan Berlebih pada Laut

Berdasarkan data dari PBB, populasi ikan besar habis, dan 50 persen terumbu karang hancur, akibat ulah manusia mengambil lebih banyak daripada yang diregenerasi.

Untuk melindungi dan melestarikan laut dan semua yang menopangnya, kita harus menciptakan keseimbangan baru, yang berakar pada pemahaman yang benar tentang laut dan bagaimana manusia berhubungan dengannya.

Bukan hanya itu, perlu juga membangun koneksi ke laut yang inklusif, inovatif, dan bermanfaat bagi laut dan kehidupan di dalamnya.

Baca juga: Viral, Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Bayi, Benarkah Demikian?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi