Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengalami Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar unggahan status akun twitter Nyelaras, perempuan yang mengaku korban pelecehan Gofar Hilman
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, tengah ramai tengah ramai perbincangan soal dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh artis, Gofar Hilman.

Seorang pengguna Twitter, Nyelaras dengan nama akun @quweenjojo, mengaku dilecehkan saat menghadiri sebuah konser dan berkeinginan membuat konten untuk diunggah di Instagram Story.

Saat itu, dari pengakuannya, ia tiba-tiba dipeluk dengan erat dan merasa disentuh di bagian tubuh yang sensitif, serta ada pernyataan yang tidak pantas.

Baca juga: Kronologi dan 7 Pesan Nyelaras, Perempuan yang Diduga Korban Pelecehan Gofar Hilman

Ketika mengungkapkan apa yang dialaminya, menurut Nyelaras, ia justru disalahkan karena pakaian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam banyak kasus pelecehan, tak banyak korban yang berani speak up karena seringkali justru menjadi pihak yang disudutkan.

Apa yang seharusnya dilakukan ketika menjadi korban pelecehan seksual? Bagaimana merespons jika ada orang terdekat bercerita bahwa mereka mengalami pelecehan?

Diskriminasi

Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani mengatakan, pelecehan seksual kepada perempuan berakar dari diskriminasi terhadap perempuan.

Diskriminasi ini menyebabkan perempuan dalam posisi subordinat dan menjadi objek seksual.

Selain itu, posisi perempuan sebagai simbol moralitas di dalam masyarakat patriarkis juga digunakan untuk melemahkan korban.

“Karena ia (perempuan) gampang disalahkan dengan menggunakan latar belakang, gerak gerik, cara busana, dan lingkungan pergaulannya sebagai alasan pembenar tindak pelecehan seksual,” ujar Andy kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Ia mengingatkan, saat seseorang mengalami pelecehan, harus berani untuk menyatakan keberatan atas tindakan tersebut.

Selain itu, yang bersangkutan juga dapat melaporkannya ke pihak berwenang.

“Saat kejadian nyatakan dengan jelas keberatan atas tindakan, upayakan untuk dapat melaporkan ke pihak yang berwewenang,” lanjut dia.

Baca juga: LPSK Siap Berikan Perlindungan Korban Dugaan Pelecehan Gofar Hilman

Jangan disalahkan

Sementara itu, bagi orang terdekat dari pihak korban dapat mendukung dan membantu pemulihan dari yang bersangkutan.

“Dengarkan (korban), jangan disalahkan. Dukung untuk lapor dan untuk upaya pemulihan korban,” ujar dia.

Adapun pengaduan juga dapat dilakukan ke Komnas Perempuan melalui link yang dapat diakses di http://bit.ly/PengaduanKomnasPerempuan.

Akan tetapi, kata Andy, Komnas Perempuan tidak dapat mendampingi kasus yang dilaporkan satu per satu. 

Dalam penanganannya, Komnas Perempuan mengembangkan sistem rujukan dan memberikan rekomendasi.

Andy menambahkan, perempuan perlu memahami rentannya mengalami pelecehan seksual dan justru disalahkan.

“Pemahaman ini penting agar kita juga tidak turut menyalahkan diri sendiri,” papar dia.

Menurut dia, hal ini merupakan hal penting untuk mengungkapkan kasus agar dapat memutus impunitas dan mencegah tindak serupa berulang di masa depan.

Baca juga: Speak Up Bisa Bantu Korban Pelecehan Seksual Hadapi Masalahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi