Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Batas Pakai Bahan Makanan Kering

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/Shebeko
Ilsutrasi tepung terigu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com -  Hampir seluruh bahan makanan mengenal batas pakai atau bisa kedaluwarsa, baik makanan basah atau makanan kering.

Bahan makanan kering di sini termasuk terigu, gula, baking soda, tepung almond, juga baking powder.

Makanan kering relatif memiliki masa simpan lebih lama dibanding makanan basah. Karena mengandung banyak air, bahan makanan basah biasanya gampang membusuk.

Ketika membusuk, bahan makanan basah ini akan berubah tekstur, warna, juga aromanya. Akan ada aroma busuk menguar yang disebabkan dari proses pembusukan bakteri.

Beda dengan bahan makan kering. Ketika habis masa pakai, ia tak akan mengeluarkan bau busuk layaknya bahan makan basah. Jadi banyak orang tak akan mudah mengetahui tanda kapan makanan kering sudah tak layak konsumsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini adalah batas pakai bahan makanan kering dan cara tempat menyimpannya.

Baca juga: Cek Masa Kedaluwarsa Kosmetik, Intip Kode Rahasia yang Ada di Kemasan

1. Baking Powder

Dilansir dari Cnet, baking powder yang belum terbuka segelnya masih bisa disimpan selama 18 bulan lamanya dengan kondisi produk yang masih bagus dan siap pakai.

Sedangkan baking powder yang sudah terbuka kemasannya, bisa digunakan hingga 6 bulan setelah kemasan dibuka.

Lebih dari 6 bulan, keefektifan bubuk baking powder akan menurun. Tidak meracuni, hanya saja akan percuma digunakan untuk mengembangkan adonan roti.

2. Baking soda

Baking soda memiliki masa pakai lebih lama lagi. Jika masih tersimpan rapat di kemasannya, baking soda tak akan rusak selama bertahun-tahun.

Namun beberapa pabrikan memberi batasan masa kedaluwarsa baking soda hanya sampai tiga tahun lamanya.

Namun jika sudah dibuka segelnya, gunakan baking soda hingga enam bulan semenjak kemasannya dibuka. 

Baik baking powder maupun baking soda digunakan dalam dunia baker untuk mengembangkan adonan. Jadi untuk hasil maksimal, gunakan produk yang masih segar.

Baca juga: Manfaat Baking Soda, Memutihkan Gigi dan Mengobati Gatal

3. Terigu

Pada umumnya terigu bisa disimpan selama satu tahun lamanya. Namun jika sudah dibuka segelnya, terigu hanya bisa bertahan selama delapan bulan. Jika ingin lebih awet, simpan terigu dalam lemari pendingin. 

Di dalam kulkas terigu bisa bertahan lebih lama, bisa awet hingga setahun lamanya setelah dibuka segelnya.

4. Tepung gandum utuh

Masa pakai tepung gandum utuh lebih pendek daripada tepung terigu. Jika sudah dibuka segelnya, tepung gandum utuh hanya bisa bertahan selama enam bulan lamanya.

Namun jika disimpan dalam kulkas, tepung gandum utuh bisa bertahan hingga delapan bulan lamanya.

5. Gula pasir

Dibanding bahan pangan kering lainnya, gula memiliki masa pakai jauh lebih lama dan lebih awet.

Secara teknik, gula tak bisa membusuk. Meski di beberapa kemasan, masa pakai gula bisa mencapai hingga dua tahun, namun sebenarnya lebih dari itu gula masih bisa digunakan tanpa meracuni tubuh.

Tapi ketika Anda tak yakin dengan masa pakai gula yang terlalu lama, Anda bisa berpedoman pada masa pakai yang tertera pada kemasan. 

Gula sendiri jika disimpan dalam waktu lama hanya akan berpotensi menggumpal. Itu pun baru akan terjadi jika gula disimpan di tempat yang dekat dengan sumber kelembaban.

Baca juga: Mengenal Ragam Gula dan Manfaatnya untuk Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi