Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Rombongan ABG Sebut Diri Mereka Mendaki hingga Pasar Bubrah Merapi karena Gabut

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Tangkapan layar video yang menampilkan sekelompok pemuda berada di area Gunung Merapi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan sekelompok pemuda menyebut diri mereka berada di area Gunung Merapi, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, mereka mengabadikan momen di dekat penunjuk arah ke Pasar Bubrah.

Pembuat video menuliskan keterangan bahwa ia dan teman-temannya iseng jalan-jalan sampai ke Pasar Bubrah Gunung Merapi karena gabut.

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Truk Tak Berikan Jalan ke Rombongan Alutsista TNI, Sopir: Aku Nggak Bakal Minggir!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gabut-gabut tekan Pasar Bubrah merapi og pie. Meh lanjut munggah neh ngga wani. (Lagi gabut sampai Pasar Bubrah Merapi dong. Mau lanjut naik enggak berani," tulis narasi dalam keterangan video itu.

Video itu lalu diunggah salah satunya oleh akun Nandur Becik di grup Facebook Info Cegatan Solo dan Sekitarnya, Rabu (9/6/2021).

"Ijin info. Mengabaikan himbauan dan keselamatan hanya demi sebuah konten dan pencitraaan. Kurang mawas diri hanya menuruti emosi. Mendaki di gunung merapi yang sedang erupsi, menerobos jalur tanpa ijin, sungguh hal yang sangat disesalkan. Korban kecelakaan gunung sudah banyak dan tidak perlu terjadi hanya karena kebodohan diri. Hal yang tidak patut dicontoh untuk generasi pendaki masa kini. Keselamatan nomor 1," tulis akun Facebook Nandur Becik.

Baca juga: Ramai soal Pengemudi Truk Tak Beri Jalan Rombongan Alutsista TNI, Bagaimana Aturannya?

Baca juga: Video Viral Disebutkan TNI Turunkan Tank Baja untuk Penyekatan Mudik, Ini Penjelasan TNI

Lantas, bagaimana penjelasan dari Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM)?

Penjelasan TNGM

Mengonfirmasi beredarnya video tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi.

Dia menegaskan, lokasi pengambilan video viral tersebut bukanlah di Pasar Bubrah, melainkan masih di jalur pendakian.

"Dilihat dari video yang ditampilkan, itu berada di kurang lebih 600 meter dari New Selo, bukan di Pasar Bubrah atau Puncak Merapi, seperti disebutkan di-caption," katanya kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Viral, Video Kolam Renang Gantung Tembus Pandang di London, seperti Apa Persisnya?


Menurut Akhmadi, melihat sekelompok pemuda itu serta kelengkapan yang digunakan, pihaknya menyebutkan bahwa tujuan mereka bukan untuk mendaki ke puncak.

Namun, para pemuda itu terindikasi hanya sebagai pengunjung New Selo yang saat ini sudah dibuka atau menerima pengunjung masuk.

"Yang bersangkutan terlihat sebagai pengunjung New Selo, lalu mereka naik ke titik tersebut," jelas Akhmadi.

Pihaknya juga memastikan bahwa posisi tempat para pemuda di dalam video itu masih di luar wilayah Taman Nasional Gunung Merapi.

Baca juga: Video Viral Aksi Kejar-kejaran Mobil Patwal Vs Honda Brio seperti Game GTA, Apa yang Terjadi?

Jauh dari gerbang pendakian

Selain itu, posisi tersebut masih jauh dari gerbang pendakian.

Setidaknya pendaki harus menempuh jarak 1 kilometer lebih untuk sampai ke gerbang pendakian dan masuk ke kawasan taman nasional.

"Titik tersebut masih berada di perkebunan masyarakat, belum masuk ke kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merapi," imbuh dia.

Baca juga: Viral, Video Kapal Terbakar dan Penumpang Lompat ke Laut, Bagaimana Kondisinya?

Lebih lanjut, Akhmadi menuturkan, upaya penjagaan pendakian Gunung Merapi tetap dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi serta masyarakat (base camp Barameru).

Pihaknya telah banyak memasang papan dan spanduk larangan di jalur-jalur yang diindikasi sebagai jalur pendakian.

"Kita juga sudah bermitra dengan masyarakat sekitar yang lokasinya ada di pintu-pintu jalur, kerjasamanya ketika ada informasi yang mau mendaki atau ketahuan, bisa langsung dibina oleh masyarakat di situ atau dilaporkan ke kami, karena memang nggak 100 persen kita menjaga full ya," ucap dia.

"Ke depan setelah ini kita akan coba update atau pastikan kembali apakah perlu penambahan dan lain sebagainya," tandas Akhmadi.

Baca juga: Video Viral Semangka Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi