Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Buaya Berekor Menyerupai Sirip Ikan, Ini Penjelasan LIPI

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Twitter @Eshanahan66
Viral foto buaya berekor sirip ikan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Warganet ramai memperbincangkan foto buaya berekor sirip ikan yang beredar di media sosial.

Akun Twitter @jowoshitpost mengunggah foto ini pada Kamis (10/6/2021). Cuitannya mendapat 1,2 ribu like dan 248 retweet.

Warganet pun mempertanyakan fenomena ini. Ada yang mengira bahwa hewan tersebut hasil perkawinan buaya dan ikan, bahkan ada mengira karena kelainan embrio.

"Wah hasil perkawinan antara iwak dan bajol," tulis @dytahm.

"kelainan embriologi kah ini," tulis @AzkaFalah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto serupa juga diunggah oleh akun Twitter @Eshanahan66 pada Senin (7/6/2021). Sampai pada Jumat, unggahannya mendapat 3,2 ribu retweet dan 18,4 ribu like.

Ia menyebut bahwa hewan ini memiliki nama latin Yacere Caiman (Cycare) yang sedang mengalami regenerasi ekor. Foto itu disebut diambil oleh orang bernama Juan José Scarpetta.

Berikut penjelasan dari pakar herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI):

Baca juga: Video Viral Kurir Dimaki dan Diguyur Air Konsumen, YLKI: COD Dihapus Saja!

Penjelasan pakar herpetologi LIPI

Pakar herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Amir Hamidy, M.Sc mengatakan bahwa hewan dalam foto tersebut masuk dalam famili aligatoridae.

"Ini kan kelompok buaya itu ada beberapa famili, salah satunya suku aligatoridae. Di dalam aligatoridae ada aligator dan si Caiman ini," tutur Amir, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/5/2021).

Jenis aligator seperti Yacare caiman biasanya hidup di wilayah Amerika Latin.

Ia membenarkan bahwa fenomena aligator yang melakukan regenerasi ekor memang baru-baru ini ditemukan.

Dalam beberapa jurnal, kata Amir, telah ditemukan kelompok aligator yang mampu meregenerasi ekor. Yacare caiman masuk dalam famili ini, sehingga sangat memungkinkan terjadi.

"Kalau biasanya kan kadal, cicak, kalau putus ekornya bisa tumbuh kembali sempurna. Di aligator, baru-baru ini ditemukan ada proses regenerasi tail," jelas Amir.

Baca juga: Viral, Video Orangutan Diselamatkan Warga, Ini Update Terbarunya

Proses regenerasi ekor tak sempurna

Mengenai regenerasi ekor aligator yang mirip sirip ikan, kemungkinan karena ada percabangan saat proses regenerasi ekor.

"Kemungkinan yang terjadi itu ketika ada proses regenerasi tail, kemudian ada percabangan," ujar Amir.

Aligator memiliki umur yang relatif panjang, bisa sampai 75 tahun. Ketika mengalami regenerasi ekor, prosesnya lama dan tidak bisa sesempurna kadal atau cicak.

"Memang regenarasi tail ini penyembuhan kembali, walau dia tidak kembali sempurna seperti kadal dan cicak, walaupun prosesnya lama," terang Amir.

Sementara, mengenai bentuk yang menyerupai sirip, Amir menjelaskan bahwa pada dasarnya anatomi aligator memang dirancang untuk bisa hidup di air.

Maka tidak heran, saat ada proses regenerasi ekor akan tampak seperti sirip.

Kemungkinan lainnya, aligator mengalami anomali. Anomali yang dimaksud ialah penyimpangan dari keseragaman sifat fisik atau anatomi.

"Jadi itu anomali sebenarnya dalam individu. Bukan berarti dia keturunan hiu atau ikan, itu bukan. Jadi hanya secara anatomi saja, proses anatomi yang secara anomali seperti itu," imbuh Amir.

Baca juga: Viral, Video Rombongan ABG Sebut Diri Mereka Mendaki hingga Pasar Bubrah Merapi karena Gabut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi