Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Body Shaming dan 6 Cara Menghadapinya di Media Sosial

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi body shaming

KOMPAS.com - Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan karena sosok dan penampilannya. Perilaku ini sudah sering terjadi di tengah masyarakat.

Biasanya, kejadian itu kerap menimpa publik figur seperti artis dan selebritis.

Jangan dikira bahwa body shaming berdampak pada korbannya, baik secara psikologis maupun psikis. Dampak yang sering ditimbulkan adalah tekanan psikologis, risiko gangguan makan dan mental, serta kualitas hidup yang buruk.

Untuk mengurangi dampak body shaming, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan.

Berikut cara menghadapi body shaming sebagaimana dikutip dari KompasLifestyle.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Blokir orang dan akun toksik

Cara pertama adalah menghindari mereka yang kerap melakukan body shaming dari kehidupan kita.

Pelakunya bisa jadi orang-orang yang terdekat dengan kita, seperti teman masa kecil, saudara, senior populer dari sekolah, bahkan orang yang kita sukai.

Baca juga: Selain True Beauty, 5 Drama Korea Ini Mengangkat Isu Body Shaming

Memang tidak selalu mudah untuk memutuskan hubungan dari orang-orang yang sering kali memperolok tubuh dan penampilan demi menjatuhkan kita.

Namun, demi mencegah dampak buruk terhadap diri kita, lebih baik kita jauhi mereka yang kerap melakukan body shaming.

Kalau tubuh kita kerap dipermalukan di media sosial oleh teman, saudara atau orang yang dikenal, jangan ragu untuk melaporkan komentar yang mengganggu dan blokir orang-orang tersebut.

Kemudian, jika mengikuti akun-akun yang menyebarkan konten bernada body shaming dan membuat diri kita merasa buruk, blokir atau berhenti mengikuti akun tersebut.

2. Bela saat orang lain jadi korban

Menghadapi penindasan teradap diri sendiri terkadang lebih sulit daripada berbicara untuk orang lain.

Namun, jika Anda melihat seseorang mendapat komentar yang menghina terkait tubuhnya, silakan bertindak.

Misalnya hubungi orang-orang yang melakukan body shaming. Jika perlu laporkan akun media sosial mereka dan beri dukungan yang lebih kepada korban.

Dalam kasus seperti ini, kita mungkin akan menemukan individu yang berpikiran sama, yang dapat membantu kita saling berbagi pengalaman.

3. Selalu bersikap positif

Bersikap positif adalah salah satu bagian dari cara menangkal body shaming dari orang lain, terutama di media sosial.

Media sosial memang tidak harus menjadi pengalaman negatif untuk ke depannya. Carilah dan ikut akun-akun postif di media sosial dan itu akan membuat diri kita menjadi lebih baik dan merasa positif.

Sebagaimana seseorang merasa termotivasi oleh motivator, dengan mengikuti konten tentang tubuh yang positif, maka secara perlahan mendorong kita untuk mencintai tubuh kita.

4. Ubah cara berbicara pada diri sendiri

Kita mungkin memiliki kebiasaan berbicara sendiri di kepala. Terkadang, meskipun kita berbicara tentang tubuh secara positif di depan umum, ada cerita yang berbeda di kepala kita. Berusahalah untuk tidak menindas diri sendiri dan jangan mencaci diri sendiri karena kebiasaan makan kita.

Setiap kebaikan dimulai dari diri sendiri. Jadi, apabila kita tidak senang dengan kebiasaan makan kita, katakan hal-hal yang menyemangati diri sendiri alih-alih memarahi diri sendiri. Jika gagal, katakan pada diri sendiri kita akan berusaha lebih keras keesokan harinya. Begitu kita membangun hubungan yang positif dan sehat dengan tubuh kita, maka tidak ada orang ketiga yang bisa masuk dan memutuskan ikatan itu.

5. Melakukan aksi

Kita bisa membantu orang lain dengan mengadvokasi kepositifan tubuh, membangun komunitas untuk orang lain yang pernah mempermalukan tubuh, dan berbagi pengalaman tentang body shaming.

Ikutlah untuk berpartisipasi dalam tren media sosial yang sehat, seperti mengunggah gambar yang tidak menggunakan filter (#nofilter) atau bebas riasan dengan #iwokeuplikethis. Dorong orang lain di sekitar kita juga untuk melakukan hal yang sama.

6. Mendapatkan bantuan

Mendapatkan body shaming bisa menimbulkan perasaan malu terhadap tubuh yang mungkin memengaruhi kehidupan sehari-hari atau kesehatan mental.

Baca juga: Selain True Beauty, 5 Drama Korea Ini Mengangkat Isu Body Shaming

 

Oleh sebab itu, kita perlu mendapatkan bantuan dengan menghubungi terapis atau dokter untuk membicarakannya.

Ingat, meminta bantuan saat kita sedang menderita bukanlah hal yang memalukan.

Daftarkan e-mail. Sebab, meminta bantuan bukan berarti kita lemah, melainkan bisa membuat kita lebih kuat dan dapat mengidentifikasi kapan kita membutuhkan bantuan, serta apa yang terbaik untuk kita. (Penulis: Ryan Sara Pratiwi | Editor: Glori K. Wadrianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Farid Assifa
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi