Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: 5 Negara dengan Kasus Tertinggi | Moskow Liburkan Warganya akibat Lonjakan Kasus

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maria Vonotna
Ilustrasi virus corona di Paris, Perancis.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (13/6/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 176.377.516 (174 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 160.335.202 (158 juta) pasien telah sembuh, dan 3.809.950 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 12.232.364 dengan rincian 12.146.893 pasien dengan kondisi ringan dan 85.471 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 34.314.629 kasus, 615.034 orang meninggal, total sembuh 28.381.499
  2. India: 29.424.006 kasus, 370.168 orang meninggal, total sembuh 28.015.044
  3. Brasil: 17.376.998 kasus, 486.358 orang meninggal, total sembuh 15.761.177
  4. Perancis: 5,737.810 kasus, 110.407 orang meninggal, total sembuh 5.493.293
  5. Turki: 5.325,435 kasus, 48.668 orang meninggal, total sembuh 5.198.057.

Baca juga: Warning dari Lonjakan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia...

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Sabtu (12/6/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 7.465. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.901.490 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 5.292 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.740.436 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 164 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 52.730 orang.

Baca juga: 1 Juta Dosis Mendarat di Indonesia, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Covid-19 Sinopharm

Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menunda pencabutan pembatasan Covid-19 di Inggris.

Hal ini dilaksanakan karena data menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam kasus varian Delta yang menyebar dengan cepat.

Dilansir Reuters, Sabtu (12/6/2021), Johnson akan mengumumkan pada Senin besok apakah rencana pencabutan pembatasan, yang akan mengakhiri pembatasan kontak sosial pada 21 Juni.

Namun, penyebaran cepat varian Delta yang pertama ditemukan di India itu, telah membahayakan rencana tersebut.

Hal ini berarti akan ada penundaan satu bulan untuk pencabutan pembatasan.

Penundaan selama empat minggu akan mendorong kembali pelonggaran pembatasan hingga 19 Juli.

Pemerintah selalu mengatakan keputusan pada setiap tahap pembukaan penguncian bergantung pada data, dan awal pekan ini perdana menteri memperingatkan tentang peningkatan kasus.

Baca juga: Uji Coba Vaksin HIV Dimulai, Gunakan Teknologi Vaksin Covid-19

India

Sabtu (12/6/2021), pemerintah India mengumumkan akan memotong besaran pajak untuk peralatan medis seperti konsentrator oksigen dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi Covid-19.

Dilansir Channel News Asia, hal itu dilakukan setelah kritik luas atas biaya perawatan kesehatan selama gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan pada April dan Mei.

Pemerintah memotong pajak untuk oksigen kelas medis, ventilator, obat antivirus remdesivir, kit diagnostik, oksimeter denyut, dan pembersih tangan dari 12-18 persen menjadi 5 persen.

Menurut pejabat pemerintah India, pemotongan pajak itu sebagai upaya agar masyarakat mendapatkan kemudahan.

Akan tetapi, pemerintah India akan terus mengenakan pajak vaksin sebesar 5 persen.

Baca juga: Melonjak, Berikut Update Daftar 17 Zona Merah Covid-19 di Indonesia

Rusia

Walikota Moskow Sergei Sobyanin secara efektif mengumumkan hari libur umum sepanjang minggu depan untuk memerangi lonjakan kasus Covid-19.

Sobyanin mengumumkan keputusan tersebut pada Sabtu (12/6/2021), dengan mengatakan itu tidak akan mempengaruhi organisasi yang memelihara infrastruktur ibukota Rusia, militer, dan perusahaan penting lainnya yang strategis.

Bagaimanapun, Senin adalah hari libur umum, dan walikota mengatakan kepada orang-orang untuk tidak bekerja selama sisa minggu itu.

"Untuk menghentikan meningkatnya angka kesakitan dan menyelamatkan nyawa, hari ini saya menandatangani surat keputusan yang menetapkan hari tidak bekerja dari 15 hingga 19 Juni 2021 dengan gaji karyawan," kata Sobyanin dikutip dari CNA, Sabtu (12/6/2021).

Sobyanin juga memerintahkan semua bar, restoran, dan tempat lain untuk tutup pada pukul 23.00 di kota itu hingga 20 Juni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi