Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecurigaan UFO adalah Drone Canggih dari Rusia dan China

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ktsdesign
Ilustrasi UFO (Unidentified Flying Object), wahana mahluk luar angkasa (alien).
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Fenomena kemunculan Unidentified Flying Object (UFO) atau benda terbang tak dikenal tengah ramai diperbincangkan. Di Inggris, UFO yang muncul di wilayahnya dicurigai adalah drone canggih dari Rusia dan China.

Tobias Ellwood, Ketua Komite Pertahanan Inggris mengatakan kepada The Sun Online bahwa Inggris harus mengikuti jejak AS yang saat ini sedang mempersiapkan laporan intelijen penting tentang UFO.

UFO semula diyakini hanya bagian dari teori konspirasi, namun kini telah menjadi perdebatan keamanan nasional di berbagai negara setelah serangkaian video yang direkam personel militer di AS muncul.

Baca juga: AS Tak Temukan Bukti Teknologi Alien pada Penampakan UFO dalam 20 Tahun Terakhir

Masalah UFO yang sekarang sering disebut sebagai Fenomena Udara Tak Dikenal (UAPs), telah menarik perhatian Senat di AS. Senat telah meminta laporannya yang akan dirilis pada Juni ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah UAPs telah dibahas dalam konferensi pers Gedung Putih, oleh mantan pejabat pertahanan, dan setidaknya dua mantan presiden, yaitu Barack Obama dan Bill Clinton.

Pejabat intelijen AS telah menyusun dokumen untuk Kongres setelah sejumlah video yang direkam oleh personel Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS bocor di media.

Rekaman aneh menunjukkan penampakan benda-benda yang tampaknya menentang semua pemahaman konvensional, tentang bagaimana pesawat bergerak. Penampakan terbaru yang diketahui publik menunjukkan 14 UFO mengerumuni kapal penjelajah USS Omaha pada 2019.

Ellwood yang merupakan mantan menteri pertahanan Inggris ini menilai, UAPs bisa saja merupakan ancaman drone canggih dari negara-negara seperti Rusia dan China, serta negara yang disebut sebagai kelompok teroris.

Baca juga: Menanti Kejelasan UFO dari Publikasi Laporan Militer AS

Sehingga, menurutnya perlu untuk diselidiki lebih lanjut. Dia menggambarkan laju perubahan teknologi saat ini adalah "fenomenal" dengan kecanggihan yang meningkat dan berpotensi memiliki teknologi hipersonik, berupa drone atau kapal selam tak berawak.

"Jelas ada banyak sekali penampakan (UAPs) yang tidak dapat dijelaskan dan itu tidak bisa dianggap sebagai imajinasi atau berlebihan," kata anggota parlemen Konservatif untuk Bournemouth East itu seperti yang dilansir dari The Sun pada Kamis (10/6/2021).

“Mengingat munculnya teknologi canggih yang sekarang dimanfaatkan oleh aktor negara dan non-negara, kami membutuhkan pemeriksaan dan pengawasan yang lebih baik terhadap wilayah udara kami," ungkapnya.

"Kita harus dapat menyingkirkan, mengidentifikasi, dan memberi label objek apa pun di langit kita, dan saat ini kita tidak dapat melakukannya, yang mengarah pada semua jenis spekulasi tentang apa yang mungkin ada di luar sana," lanjutnya.

Respons Inggris

Sejauh ini, pemerintah Inggris belum merespons secara formal masalah UAPs, hanya menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki program investigasi UFO.

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa departemen tersebut telah dibubarkan pada 2009. Namun, diperkirakan dapat dihidupkan lagi tergantung hasil temuan AS, menurut laporan The Telegraph.

Baca juga: Video Viral 14 UFO Kerumuni Kapal Perang AS, Ini Sejarah Kemunculannya

Menurut Ellwood yang berkata kepada The Sun Online, "Siapa pun yang memanfaatkan teknologi ini lebih awal, akan memiliki keunggulan strategis dan operasional, dan garis pertahanan pertama adalah memahami apa yang ada di sana (UAPs)."

Sejauh ini, Rusia dan China dicurigai kuat sebagai pihak yang bermain di balik fenomena UFO, tetapi kecurigaan juga datang kepada pihak-pihak non-negara.

"Banyak teknologi kini sangat kecil diciptakan, bahkan mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang, dan agar tetap terdepan, Inggris harus berinvestasi di ranah ini," ungkapnya.

"Kita harus mengambil keuntungan dari Amerika yang berada di depan permainan ini, belajar dari pengalaman mereka dan menerapkannya di sini," terangnya.

Baca juga: 27 Negara Bentuk Koalisi Internasional Pemburu UFO

Bisa dibayangkan bahwa teknologi drone canggih dapat disamarkan agar tidak memiliki karakteristik penerbangan tradisional untuk membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi, tambahnya.

"Jika Anda tidak memiliki jawaban, Anda menyadari betapa rentannya Anda. Amerika telah meningkatkan kemampuan untuk lebih memahami hal ini, kita harus melakukan hal yang sama," pungkas Ellwood.

(Penulis: Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi