Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Usia, Ini Sepak Terjang Markis Kido, Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
BADMINTONINDONESIA.ORG
Pebulu tangkis Jaya Raya, Markis Kido, berbicara kepada media pada konferensi pers Djarum Superliga Badminton 2015 di Denpasar, Bali, Senin (26/1/2015).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari dunia olahraga Indonesia. Legenda bulu tangkis Markis Kido meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan oleh mantan pebulu tangkis Indonesia, Yuni Kartika melalui akun Twitter pribadinya, Senin (14/6/2021) malam.

"Telah meninggal dunia salah satu pebulutangkis terbaik Tanah air Markis Kido. Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Tuhan YME!! Amin. Selamat jalan Markis Kido," tulis Yuni Kartika melalui akun Twitternya.

Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung saat sedang bermain bulu tangkis.

Berikut ini sepak terjang Markis Kido...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BREAKING NEWS - Markis Kido Meninggal Dunia

Perjalanan karier Markis Kido

Pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 ini mulai bermain bulu tangkis pada 1993.

Pada 2001, ia bergabung ke Pelatnas PBSI Cipayung sebagai pemain tunggal putra.

Karier Kido mulai melejit sekitar 2006 saat ia sukses menjuari sejumlah turnamen internasional, bersama Hendra Setiawan.

Selain mampu mengalahkan pemain-pemain kelas dunia, termasuk juara dunia Fu Haifeng/Cai Yun di Turnamen China Terbuka 2006, prestasi Kido/Hendra saat itu juga telah melampaui seniornya, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto.

Pasangan Kido/Hendra diketahui telah berpasangan sejak di tingkat junior di Klub Jaya Raya di bawah asuhan pelatih Retno Kustiyah, dikutip dari Harian Kompas, 21 November 2006.

Baca juga: Tutup Usia, Markis Kido Telah Persembahkan Emas Olimpiade dan Puluhan Medali untuk Indonesia

Puncaknya, pasangan Kido/Hendra sukses meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.

Sukses Kido dan Hendra serta kerja sama mereka di lapangan justru diperoleh dari penampilan keduanya yang jauh berbeda.

Kido sangat ekspresif, penuh semangat, dan meledak-ledak di lapangan.

Sebaliknya, Hendra sangat kalem dan jarang memperlihatkan emosi.

Sepanjang kariernya, Kido banyak menyumbang medali untuk Indonesia, termasuk gelar juara dunia, Asian Games, dan beberapa turnamen level utama Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Hanya satu turnamen klasik yang belum mereka raih, yaitu All England, dikutip dari Harian Kompas, 23 September 2016.

Nama Kido pun banyak disegani.

Tak hanya oleh di turnamen nasional, Markis juga selalu dielu-elukan pendukungnya di sejumlah turnamen besar internasional.

Di China, penggemar bulu tangkis menghormati Markis sama seperti mereka menghormati.

Baca juga: Markis Kido Meninggal Dunia, Hendra Setiawan Kehilangan Partner Terbaik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi