KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar narasi bahwa pertemuan pemimpin dunia konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Inggris tidak menerapkan protokol kesehatan.
Dari penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru.
Acara tersebut menerapkan protokol kesehatan, dihadiri kurang dari 30 orang dan semua peserta telah menjalani tes Covid-19 dan mendapat vaksinasi.
Narasi yang beredar
Klaim yang menyebut para pemimpin dunia di KTT G7 tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti jaga jarak dan karantina disebarkan oleh akun Facebook Yoshef Arieka Marchel Sastrosardjono.
Ia menyertakan tangkapan gambar yang bersumber dari Twitter @TheFreds, pada Minggu (13/6/2021) pukul 8.39 WIB.
"Pertemuan G-7 di Cornwall, Inggris ditengah pandemi dan pemimpin2 dunia tdk ada satupun yg menggunakan masker sementara mrk selalu menghimbau gunakan masker ke rakyat dunia. Di lingkaran merah dibelakang para pekerja diminta bermasker," tulis dia
Sementara, tangkapan gambar dari Twitter yang ia sertakan menyebut bahwa para pemimpiin dunia tidak menerapkan jaga jarak dan karantina.
Berikut narasi yang ditulis dalam bahasa Inggris itu:
"Ini keajaiban, tanpa masker, tanpa jaga jarak, tanpa karantina, orang kaya kebal terhadap virus. Puji tuhan!!!"
Penelusuran Kompas.com
Dari penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebut para pemimpin dunia di KTT G7 tidak karantina dan jaga jarak adalah salah.
Melansir USA Today, juru bicara perdana menteri Inggris, Max Blain menjelaskan acara itu dihadiri kurang dari 30 orang, semua peserta telah menjalani tes Covid-19 dan mendapat vaksinasi.
Sebagai informasi, G7 adalah kelompok negara-negara maju dan kaya. Anggota negara G7 adalah Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).
Adapun KTT G7 di Carbis Bay Hotel, di St Ives Cornwall, Inggris dilaksanakan pada 11-13 Juni 2021.
Foto-foto dari KTT G-7 yang beredar di Twitter diambil oleh fotografer kolam renang.
Foto itu menunjukkan beberapa pemimpin dunia melepas masker dan ada foto dua orang saling merankul.
Foto orang yang yang saling memegang pungung adalah Presiden AS Joe Biden Presiden Prancis Emmanuel Macron. Keduanya sudah mendapat vaksinasi Covid-19.
Seorang juru bicara Kantor Kabinet mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja dengan Kesehatan Masyarakat Inggris dan pejabat kesehatan setempat untuk memastikan pertemuan yang aman di tengah pandemi yang sedang berlangsung.
"Semua peserta dan delegasi telah diminta untuk mengikuti peraturan kesehatan masyarakat Inggris sepanjang pertemuan," kata juru bicara itu, mengutip USA Today.
Langkah-langkah yang dilakukan termasuk tes Covid-19 secara teratur dan jarak sosial.
Setiap hari, semua peserta diharuskan mengikuti tes Covid-19. Hanya yang menunjukkan bukti hasil negatif yang bisa melewati pos pemeriksaan keamanan.
Pos pemeriksaan juga dilengkapi peringatan kepada peserta untuk memakai masker dan menjaga jarak.
Mereka yang bepergian ke negara yang dianggap berisiko tinggi oleh Inggris, diwajibkan untuk dikarantina saat masuk.
Semua pemimpin yang hadir di KTT G7 minimal harus mendapat satu dosis vaksin.
Hanya sedikit wartawan yang diizinkan hadir. Mereka ditempatkan di pusat media yang letaknya 23 mil dari Teluk Carbis dan juga diharuskan menjalani pengujian rutin sebelum acara.
Dewan Cornwall juga mengatakan bahwa wilayah diadakannya KTT itu memiliki tingkat kasus yang relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain di Inggris.
Kesimpulan
Informasi yang menyebut para pemimpin dunia pada KTT G7 di Inggris tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 adalah salah.
Pertemuan itu dihadiri tak lebih dari 30 orang, dengan prosedur protokol kesehatan yang diawasi Kesehatan Masyarakat Inggris.
Semua pemimpin yang hadir sudah mendapat minimal satu dosis vaksinasi Covid-19.
Sementara, mereka yang sebelumnya berpergian ke negara dengan risiko tinggi penularan diwajibkan untuk karantina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.