KOMPAS.com – Google mengumumkan 6 fitur terbaru pada Android yang akan segera diluncurkan, salah satunya fitur peringatan dini gempa bumi.
Pengumuman ini juga disampaikan oleh akun resmi Instagram @android.
Jaringan pendeteksi gempa
Google dalam keterangannya pada Blog Google menyampaikan, pihaknya sejak tahun lalu tengah memulai misi membangun jaringan pendeteksi gempa terbesar di dunia.
Adapun jaringan tersebut dibangun berdasarkan teknologi yang terpasang pada perangkat Android.
Google menyebut dengan adanya sistem ini maka nantinya mereka yang berada di daerah yang terkena dampak bisa mendapatkan peringatan dini, sehingga orang-orang bisa menyelamatkan diri.
Adapun Sistem peringatan gempa Google saat ini telah diluncurkan di sejumlah negara.
Di antaranya adalah Selandia Baru, dan Yunanani.
Nantinya juga akan menyusul diluncurkan di Turki, Filipina, Kazakstan, Republik Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Baca juga: Gempa Maluku M 6,1, BMKG: Waspada Gempa Susulan dan Potensi Tsunami
Daerah berisiko
Pihak Google menyebut, peluncuran Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi ini diprioritaskan untuk negara-negara dengan risiko gempa bumi yang lebih tinggi.
Diharapkan, peluncuran sistem peringatan dini ini nantinya bisa lakukan meluas ke lebih banyak negara pada tahun mendatang.
Google menyebut, dalam sejumlah penelitian menunjukkan lebih dari 50 persen cedera akibat gempa bisa dicegah ketika seseorang mendapatkan peringatan dini dan memiliki detik-detik kritis yang diperlukan untuk melakukan langkah penyelamatan diri.
“Itu sebabnya tahun lalu, kami meluncurkan Android Earthquake Alerts System, yang menggunakan sensor di smartphone Android untuk mendeteksi gempa bumi di seluruh dunia,” tulis Google.
Cara kerja
Cara kerja aplikasi ini adalah pengguna Android akan mendapatkan peringatan dini otomatis saat ada gempa di sekitarnya. Kemudian jika pengguna tidak ingin menerima peringatan tersebut, maka pengguna dapat menonaktifkannya melalui pengaturan perangkat.
Pada Agustus 2020 lalu, Google bekerjasama dengan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang didukung oleh ShakeAlert yang memberi peringatan pada pengguna Android di California.
Memasang jaringan seismometer di darat, seperti yang telah dilakukan California, mungkin tidak dapat dilakukan di semua wilayah yang terkena dampak di seluruh dunia.
Sehingga Google menggunakan jangkauan platform Android untuk membantu mendeteksi gempa bumi.
Baca juga: Penjelasan Lapan soal Klaim Matahari Terbit dari Utara, Apakah Terjadi di Seluruh Indonesia?
Selandia Baru dan Yunani
Sistem peringatan dini telah diluncurkan Google di Selandia Baru dan Yunani, sistem bekerja menggunakan akselerometer yang terpasang pada sebagian besar smartphone Android.
Akselerometer inilah yang akan mendeteksi kemungkinan adanya gempa yang sedang terjadi.
Nantinya ketika ponsel mendeteksi guncangan yang dianggap sebagai gempa bumi, maka ponsel akan mengirimkan sinyal ke server pendeteksi Google beserta lokasi kasar tempat guncangan terjadi.
Selanjutnya server akan mencari tahu dengan mengambil informasi dari banyak ponsel lain guna mencari tahu apakah gempa bumi sedang terjadi, di mana letaknya dan besarannya.
"Mulai hari ini, ponsel Android Anda dapat menjadi bagian dari Sistem Peringatan Gempa Android, di mana pun Anda tinggal di dunia. Ini berarti ponsel Android Anda dapat menjadi seismometer mini, bergabung dengan jutaan ponsel Android lain di luar sana untuk membentuk jaringan pendeteksi gempa terbesar di dunia," tulis Google.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.