KOMPAS.com - Diabetes merupakan penyakit yang menyebabkan kadar gula dalam tubuh menjadi terlalu tinggi. Meski tidak menular, diabetes termasuk jenis penyakit yang paling banyak diderita di dunia.
Dikutip dari Medical News Today, diabetes adalah kondisi yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa dalam darah atau yang dikenal sebagai gula darah.
Sayangnya, kondisi ini terjadi seumur hidup atau dengan kata lain, apabila seseorang didiagnosis menderita penyakit diabetes maka perlu perawatan seumur hidup.
Tanpa perawatan yang baik, diabetes dapat menyebabkan penumpukan gula darah. Hal itulah yang nantinya bisa berpotensi meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke dan penyakit jantung.
Baca juga: Peneliti Ungkap Konsumsi 2 Porsi Buah Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes
Jenis-jenis diabetes
Ada tiga jenis penyakit diabetes utama yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Apa perbedaanya?
- Diabetes tipe 1
Mengutip Healthline, diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas, tempat insulin dibuat. Hal tersebut kemudian menyebabkan tubuh gagal memproduksi insulin.
Orang dengan diabetes tipe 1 sangat bergantung pada insulin buatan. Mereka harus mengonsumsi insulin buatan setiap hari untuk tetap bisa bertahan hidup.
Belum diketahui secara pasti penyebab diabetes tipe 1. Selain terjadi karena autoimun, gen juga mungkin berpengaruh pada kasus diabetes tipe 1.
Baca juga: Waspadai 5 Penyakit Mata yang Bisa Dialami Penderita Diabetes
- Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa memproduksi insulin. Hanya saja, sel-sel tubuh tidak merespons terhadap insulin tersebut. Akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah. Diabetes tipe 2 lebih umum dibanding diabetes tipe 1.
Menurut the National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases AS, diabetes tipe 2 memiliki hubungan kuat dengan obesitas. Penyebab terjadinya merupakan kombinasi dari faktor genetik dan gaya hidup seperti pola makan, misalnya.
- Diabetes gestasional
Diabetes gestasional terjadi pada perempuan hamil. Ketika hamil, beberapa orang menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Hal tersebut kemudian mengembangkan kondisi diabetes gestasional.
Namun, perlu diingat, diabetes gestasional tidak terjadi pada semua perempuan. Selain itu, kondisi ini biasanya sembuh setelah melahirkan.
Gejala awal diabetes
Pada artikel kali ini, diabetes yang dimaksud ialah diabetes tipe 2 yang memang lebih umum terjadi dan disebabkan salah satunya oleh gaya hidup tidak sehat. Berikut adalah beberapa gejala awal diabetes seperti dirangkum dari Medical News Today:
- Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal akan mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Sering haus
Sering buang air kecil membuat tubuh kehilangan air tambahan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat seseorang menjadi lebih haus dari biasanya.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?
- Selalu lapar
Selain rasa haus, penderita diabetes juga ditandai dengan rasa lapar berlebihan. Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energi lantaran kekurangan hormon insulin.
- Merasa sangat lelah
Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
- Penglihatan kabur
Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.
Jika tidak diobati dengan segera, kerusakan pada pembuluh darah bisa semakin parah yang bisa mengakibatkan buta penglihatan permanen.
- Perlambatan penyembuhan luka
Kadar gula tinggi di dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh yang bisa mengganggu sirkulasi atau peredaran darah. Akibatnya, luka bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
- Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan maupun kaki
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk seiring waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetesnya.
Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Sering Dialami Penderita Diabetes
- Bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menjadi gejala awal diabetes.
- Gatal dan infeksi jamur
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak. Daerah yang terkena biasanya terasa gatal, tetapi seseorang juga bisa mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan rasa nyeri sebagai tanda awal diabetes.
Cara pencegahan
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada organ yang bisa berujung pada komplikasi penyakit seperti jantung, stroke, gangguan saraf, nefropati atau penyakit ginjal, kehilangan penglihatan, depresi, hingga demensia.
Diabetes dalam hal diabetes tipe 2 bisa disebabkan oleh pola hidup tidak sehat, karena itu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah hal yang utama.
Baca juga: Diet Terbaik untuk Turunkan Berat Badan Penderita Diabetes
Ada beberapa cara mencegah diabetes yang bisa dilakukan agar tidak terkena penyakit diabetes ini, antara lain:
- Jaga berat badan tetap ideal
- Aktif bergerak dan rajin berolahraga
- Jalankan pola makan sehat dan gizi seimbang
- Hindari konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Cek kadar gula secara berkala
Itulah cara-cara pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terkena diabetes. Jangan lupa konsultasi ke dokter bila sudah merasakan gejala-gejala awal penyakit diabetes.
(Penulis: Irawan Sapto Adhi | Editor: Irawan Sapto Adhi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.