Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/angellodeco
Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Varian virus corona B.1.617.2 atau Delta mendominasi sejumlah negara, seperti India dan Inggris.

Varian ini juga terdeteksi di Indonesia, yang didapat dari hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus corona.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (18/6/2021), ada 104 kasus varian Delta, yang tersebar di Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, gejala apa saja yang paling umum terjadi dari varian baru virus corona ini?

Mirip flu musiman

Mengutip Sky News, seorang profesor yang tergabung dalam ZOE Covid Symptom Study, Tim Spector menyebut ada yang berbeda dari gejala Covid-19 sekarang.

Saat awal pandemi, gejala yang sering muncul adalah hilangnya penciuman atau perasa, batuk terus-menerus, dan demam.

Namun, Spector mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan sejak awal Mei menunjukkan gejala tersebut semakin kurang umum.

Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia...

Menurut Spector, urutan gejala yang paling banyak dilaporkan, yakni:

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam

Batuk jadi gejala yang lebih jarang. Bahkan hilangnya kemampuan perasa atau penciuman bahkan tidak masuk ke dalam 10 besar dari gejala yang paling sering terjadi.

"Orang-orang mungkin mengira mereka baru saja terkena flu musiman dan mereka masih pergi ke pesta dan mereka mungkin menyebar ke enam orang lainnya" kata dia, mengutip BBC.

Maka, menurut Spector, ada kemungkinan orang-orang berpikir bahwa mereka hanya mengalami semacam flu musiman, alih-alih Covid-19.

Baca juga: Update Daftar 29 Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Sumatera Masih Mendominasi

Gejala lainnya

Gejala varian Delta sedikit berbeda dari virus aslinya, melansir NJ.com, gejala lain yang muncul meliputi:

  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan
  • Muntah
  • Mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Menurut sebuah makalah dari American Journal of Gastroenterology, pasien Covid-19 telah menderita masalah pencernaan dan diare sejak awal pandemi.

Dalam sebuah studi, 99 dari 204 pasien Covid-19 di Provinsi Hubei China dirawat di rumah sakit dengan satu atau lebih gejala pencernaan sebagai keluhan utama mereka.

Dari data tersebut, pasien tanpa gejala pencernaan lebih mungkin untuk sembuh dan dipulangkan daripada pasien dengan gejala pencernaan.

Baca juga: Ramai soal AstraZeneca, Bisakah Vaksin Sebabkan Penggumpalan Darah?

Gumpalan darah

Sementara itu, Ganesh Manudhane, seorang ahli jantung Mumbai, menemukan pasien Covid-19 dengan trombus mikro atau gumpalan darah kecil.

Melansir Bloomberg, beberapa pasien mengalami trombus mikro begitu parah, sehingga menyebabkan jaringan yang terkena mati dan berkembang menjadi gangren.

Selama dua bulan terakhir, dia telah merawat 8 pasien untuk komplikasi trombotik di Rumah Sakit Seven Hills.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Dua di antara pasiennya perlu amputasi jari atau kaki.

Manudhane mengatakan dia bingung dengan gumpalan darah yang dia lihat pada pasien Covid-19 di berbagai kelompok usia.

Dia masih mengumpulkan data untuk mempelajari mengapa beberapa orang mengembangkan gumpalan dan yang lainnya tidak.

"Kami menduga bisa karena varian virus baru," kata dia.

Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Virus Corona Delta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi