Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Diketahui Sejauh Ini soal Virus Corona Varian Delta

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/angellodeco
Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Salah satu varian virus corona yang kini tengah diwaspadai dunia adalah varian Delta (B.1.167.2).

Varian Delta diketahui menjadi penyebab di balik ledakan kasus infeksi yang terjadi di India beberapa waktu lalu.

Lonjakan yang sama juga terjadi di sejumlah negara, disinyalir karena varian Delta.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut strain yang pertama kali dideteksi di India pada Desember 2020 ini kini menjadi strain yang mendominasi infeksi Covid-19 dunia, karena signifikansinya dalam hal kecepatan penularan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu dikatakan oleh Kepala Ilmuwan WHO, Dr. Soumya Swaminathan, Jumat (18/6/2021), dikutip dari CNBC (18/6/2021).

Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (13/6/2021) kasus infeksi akibat varian Delta diketahui sudah mencapai angka 107 kasus dan tersebar di 6 provinsi.

Baca juga: Daftar 6 Provinsi yang Teridentifikasi Temuan Kasus Varian Delta

Apa saja yang bisa kita ketahui dari varian yang satu ini?

Varian apa itu?

Varian Delta meruoakan salah satu varian yang dianggap mengkhawatirkan oleh WHO dan dilabeli sebagai Variant of Concern (VOC) pada 10 Mei 2021.

Mengutip Science Alert, Sabtu (19/6/2021), Delta diidentifikasi sebagai B.1.167.2, ia merupakan 1 dari 3 turunan B.1.167.

Pusat Pengendaljan dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, menyebut varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Desember 2020.

Hingga 16 Juni lalu, WHO mengonfirmasi varian Delta sudah menyebar setidaknya di 80 negara.

Apa bedanya dengan varian lain?

Penelitian menyebutkan, varian Delta 60 persen lebih mudah ditularkan atau ditransmisikan dibandingkan strain Alpha yang pertama teridentifikasi di Inggris.

Padahal, strain Alpha juga tergolong lebih mudah menular jika dibandingkan dengan strain asli dari corona baru yang ditemukan di Wuhan, China, pada akhir 2019.

Selain itu, Badan Kesehatan Publik Inggris (PHE) juga menyebut Delta menimbulkan risiko rawat inap hingga dua kali lipat dibandingkan Alpha.

Diberitakan CNN, 10 Juni 2021, data itu mereka peroleh dari proses analisis terhadap 38.805 kasus di wilayahnya.

Hasilnya, ditemukan bahwa mereka memiliki risiko 2,61 kali lebih tinggi untuk menjalani rawat inap dalam jangka waktu 14 hari.

Masihkah vaksin efektif?

Masih ada optimisme terkait kemampuan vaksin dalam mengatasi serangan varian Delta.

Data dari Skotlandia menunjukkan, vaksinasi yang menggunakan produk vaksin AstraZeneca atau Pfizer mampu mengurangi risiko rawat inap dan infeksi.

Meskipun, kemampuan ini ada di tingkat lebih rendah daripada kemampuan vaksin-vaksin tersebut ketika menghadapi varian Alpha.

Misalnya, untuk kemampuan melindungi seseorang dari terserang Covid-19 dengan gejala.

Kemampuan vaksin-vaksin itu menurun hingga 17 persen jika dibandingkan dengan kemampuannya menghadapi varian Alpha.

Gejala berbeda

Gejala terinfeksi varian Delta agak berbeda dengan gejala terinfeksi virus corona pada umumnya seperti sesak napas, batuk, dan kehilangan kemampuan penciuman.

Profesor epidemiologi genetik dari King's College London, Tim Spector mengungkapkan, kebanyakan penderita infeksi varian Delta menunjukkan gejala berupa sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Sementara, gejala klasik Covid-19 kini tak lagi banyak dilaporkan terjadi.

Data itu didapatkannya dari aplikasi ZOE Covid Symptomps di mana masyarakat dapat memasukkan gejala Covid-19 yang mereka rasakan dan para peneliti dapat menjadikan data tersebut sebagai bahan analisis.

"Kami melihat gejala teratas dari pengguna aplikasi sejak awal Mei dan kebanyakan gejala tidak sama seperti sebelumnya. Gejala utamanya adalah sakit kepala, yang diikuti dengan sakit tenggorokan, pilek, dan demam," kata Spector.

Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mulai Menyebar di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi