Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kasuari, Spesies Burung Paling Berbahaya di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
MIRROR / GETTY IMAGES
Burung kasuari.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Banyak spesies burung dikenal karena bulunya yang indah atau kicaunya yang merdu.

Sedangkan Kasuari, burung endemik asal Papua, Papua Nugini, dan Australia ini, dikenal karena keunikannya dengan leher biru dan gelambir merah.

Namun, anda mesti berpikir dua kali jika ingin memelihara burung ini, karena ternyata burung darat ini juga salah satu satwa yang berbahaya.

Kasuari merupakan satu-satunya burung yang diketahui pernah membunuh manusia.

Dikutip dari Guinness World Records, pada 2019 lalu, seorang pria berusia 75 tahun yang memelihara Kasuari, meninggal dunia setelah diserang dan mengalami luka yang sangat parah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian pertama yang dikonfirmasi akibat serangan kasuari ini terjadi pada 1926 yang menimpa seorang pemburu berusia 16 tahun.

Pemuda itu sebelumnya memukul Kasuari untuk membunuhnya dan kemudian melarikan diri. Saat itu, ia tersandung dan menerima tendangan fatal di lehernya.

Baca juga: Seorang Pria di AS Tewas Dicakar Burung Kasuari Peliharaannya

Memiliki cakar mematikan

Burung kasuari mudah dikenali karena warna dan bentuk tubuhnya berbeda dari kebanyakan burung. Lehernya berwarna biru dengan gelambir merah, kemudian bulu tubuhnya berwarna hitam.

Melansir Guinness World Records, burung kasuari berasal dari hutan tropis Asia Tenggara dan Australia.

Meskipun memiliki ukuran tubuh bervariasi di tiga spesies yang berbeda, tinggi kasuari dapat mencapai 2 meter dan berat 60 kilogram.

Anatomi yang membuat mereka begitu berbahaya terletak di bawah.

Kaki berotot memungkinkannya untuk melakukan tendangan yang kuat dan dilengkapi dengan tiga cakar di jarinya.

Cakar panjangnya bisa mencapai 4 inci atau 10 sentimeter dan memungkinkannya untuk mengiris pemangsa dengan satu tendangan.

Jika merasa terancam, burung kasuari akan melompat dan menyerang dengan cakarnya, sehingga menyebabkan luka yang berpotensi mematikan organ dalam.

Baca juga: Mengenal Badak Putih Utara, Satwa yang Disebut Punah, Sisa 2 Ekor di Dunia

Serangan Kasuari

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Christopher Kofron pada 1999, mengutip Scientific American, 221 serangan yang dicatat di Casuarius casuarius johnsonii sebagian besar disebabkan oleh makanan.

Tercatat 109 serangan melibatkan permintaan makanan oleh Kasuari.

Beberapa Kasuari bertindak berani dan agresif dengan harapan diberi makan, terkadang menendang manusia jika tidak ada makanan yang ditawarkan.

Kasuari juga akan menendang atau mematuk pintu dan jendela kaca untuk meminta makan.

Karena risiko yang ditimbulkannya, pemilik kasuari di Florida bahkan harus memenuhi sejumlah tes dan memperoleh izin khusus untuk memeliharanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi