Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gejala Kolesterol Tinggi yang Dapat Memicu Kebutaan Permanen

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kolesterol tinggi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi dapat menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan serius.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan lemak menumpuk di pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah jadi tidak lancar.

Aliran darah yang tidak lancar itu dapat menjadi pemicu penyakit mematikan, seperti stroke dan serangan jantung.

Mengutip sunyopt.edu, Dr. Matthew Bovenzi, dari Eye Center State University of New York, mengatakan, kolesterol tinggi juga dapat memengaruhi mata dan penglihatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar kolesterol yang tinggi itu bahkan dapat menyebabkan terjadinya kebutaan permanen. 

Baca juga: 4 Efek Kolesterol Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Lantas, apa saja gejalanya?

1. Plak di arteri mata

Menurut Bovenzi, salah satu gejala kolesterol tinggi yang sangat serius dan berpotensi menyebabkan kebutaan adalah plak yang mengendap pada satu arteri kecil di dalam mata. 

Gejala tersebut yang dikenal sebagai plak Hollenhorst.

Bovenzi mengatakan, plak tersebut adalah penumpukan kolesterol yang telah pecah dari gumpalan "hulu", biasanya dari arteri yang jauh lebih besar seperti arteri karotis.

Plak di mata itu akan menghalangi aliran darah lebih jauh ke "hilir", sehingga menyumbat arteri itu dan menyebabkan kematian pada jaringan yang diberi makan oleh arteri tersebut.

Menurut Bovenzi, hal itu disebut sebagai Oklusi Arteri Retina Cabang (BRAO), atau jika suplai arteri utama ke retina tersumbat, disebut Oklusi Arteri Retina Sentral (CRAO).

"Semua sel dalam tubuh kita membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan arteri Anda adalah jalan raya yang membawa oksigen. Jika 'jalan raya' ini diblokir oleh plak kolesterol, darah tidak mencapai jaringan yang dituju, dan dengan demikian oksigen juga tidak," kata Bovenzi.

"Hal ini menyebabkan hilangnya fungsi secara cepat (dalam beberapa jam) dan tidak dapat diperbaiki, yang dapat mencakup kebutaan pada mata yang terkena tergantung pada lokasi penyumbatan/oklusi," kata Bovenzi melanjutkan.

Bovenzi mengatakan, oklusi arteri pada dasarnya adalah "stroke" di dalam mata.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Gejala Kolesterol Tinggi pada Tubuh

 

2. Muncul lingkaran putih

Bovenzi mengatakan, salah satu tanda kolesterol tinggi pada organ penglihatan adalah lingkaran putih yang terbentuk di dekat bagian luar kornea, bagian depan mata yang jernih.

Lingkaran putih itu, yang disebut "arcus senilis," muncul paling sering seiring bertambahnya usia karena lebih banyak kolesterol yang mengendap di kornea.

Arcus senillis bersifat jinak dan tidak mengganggu penglihatan, namun dapat menandakan kolesterol tinggi.

"Jika Anda atau anggota keluarga menunjukkan tanda ini, ada baiknya untuk mendapatkan tes panel lipid dari dokter Anda," kata Bovenzi.

3. Tonjolan kekuningan di kelopak mata

Tanda lain yang mengindikasikan kolesterol tinggi adalah tonjolan kecil, lembut, kekuningan pada kulit di atas mata dan di dekat hidung, yang disebut xanthelasma.

Xanthelasma bersifat jinak, dan dapat menjadi indikasi kadar kolesterol tinggi.

Namun, Bovenzi mengatakan, xanthelasma tidak selalu mengarah ke kolesterol tinggi, bisa juga terbentuk karena kondisi liver.

Baca juga: 7 Menu Sarapan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi

 

Deteksi dini kolesterol

Bovenzi mengatakan, ada perawatan medis untuk mengurangi kadar kolesterol, dan untuk "mengencerkan" darah agar mengurangi potensi pembekuan.

Selain itu, ada pula tindakan bedah untuk menghilangkan atau memotong plak kolesterol yang menempatkan pasien pada risiko stroke.

Menurut Bovenzi, deteksi dini dan pengobatan kolesterol tinggi dapat membantu menghindari kondisi yang berpotensi membutakan atau mengancam penglihatan, dan bahkan kematian.

"Mata adalah satu-satunya tempat di tubuh manusia di mana pembuluh darah sebenarnya dapat diamati tanpa perlu memotong tubuh atau mengambil gambar khusus," kata Bovenzi.

"Dengan demikian, pemeriksaan pembuluh darah retina dapat mengarah pada diagnosis berbagai kondisi sistemik, termasuk diabetes, hipertensi dan seperti yang telah dibahas di sini, juga kolesterol tinggi," kata Bovenzi menandaskan.

Baca juga: 6 Manfaat Beras Merah, Bisa Turunkan Kolesterol dan Berat Badan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 cara mencegah stroke

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi